Fermentasi tradisional

Pembuatan Tempe Kedelai

Pembuatan Tempe Kedelai

by Maya Septiyana -
Number of replies: 0
Picture of mikrind3thp2020a

Tempe kedelai merupakan salah satu hasil industri rumah tangga dari skala kecil hingga menengah dan mendistribusikan ke kalangan masyarakat luas. Proses dalam membuat tempe kedelai antara lain siapkan kedelai, kemudian rendam dalam air bersih agar volume mengembang dan bersihkan dari kotoran atau biji lain yang mengapung. Kemudian rebus kedelai sambil sesekali diaduk hingga kedelai matang yang ditandai dengan bertambahnya volume, tekstur lunak dan mendidih. Kemudian rendam kembali kedelai kurang lebih 16 jam agar kedelai mengalami fermentasi. Keesokan harinya kedelai digiling agar kedelai pecah menjadi 2 bagian. Kemudian cuci kedelai, bersihkan dari kulitnya. Setelah bersih campurkan dengan ragi kedelai hingga merata. Kemudian bungkus tempe dengan plastik yang sudah dilubangi dan simpan dalam suhu ruang selama 1 hari 2 malam. Hal utama yang mempengaruhi fermentasi tempe adalah kebersihan. Bahan yang digunakan, sarana dan prasarana harus dalam keadaan bersih. Kedelai harus dicuci bersih, peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih dan khusus untuk membuat tempe, peralatan tersebut tidak boleh digunakan untuk memasak dan terbebas dari garam atau bahan lain, termasuk juga wewangian. Plastik yang digunakan untuk membungkus harus  bersih dan dilubangi agar  tempe atau jamur mendapat oksigen untuk melakukan respirasi untuk tumbuh. Suhu juga berpengaruh dalam pembuatan tempe, suhu yang baik yaitu pada suhu ruang, apabila suhu dingin pembuatan tempe akan terhambat karena jamur sulit tumbuh. Kedelai yang bagus untuk membuat tempe adalah yang berumur cukup tua dan berwarna kuning kecoklatan, jika kedelai muda maka produk tempe akan mempunyai rasa yang pahit.