Fermentasi tradisional

Pembuatan Tape Ketan (Dina Apriyanti)

Pembuatan Tape Ketan (Dina Apriyanti)

by Dina Apriyanti -
Number of replies: 1
Picture of mikrind3thp2020a

Tape ketan adalah makanan tradisional yang diolah melalui proses fermentasi dengan bahan dasar ketan. Proses fermentasi meliputi beberapa tahap, pencucian untuk membersihkan kotoran dan menghilangkan kontaminasi benda asing yang ada pada beras ketan, pengukusan untuk pematangan beras ketan menjadi nasi ketan, mematikan mikroba patogen serta untuk memperoleh tekstur yang lembek pada nasi ketan setelah itu didinginkan, lalu menaburkan ketan dengan ragi untuk fermentasi, setelah itu  diinkubasi dalam wadah tertutup selama 2-3 hari untuk memperoleh suasana anaeobik sehingga dapat mendukung proses fermentasi dan terhindar dari kontaminasi mikroba asing. Fermentasi dilakukan dengan bantuan khamir yang terdapat dalam ragi yang ditaburkan. Mikroorganisme yang berperan adalah genus Aspergillus, Saccharomyces dan Acetobacter

Hal yang perlu dilakukan dalam proses fermentasi tape ketan yaitu suhu, oksigen dan ragi. Suhu yang digunakan dalam fermentasi akan mempengaruhi mikroba yang berperan dalam proses fermentasi, suhu optimal untuk fermentasi tape yaitu 35˚C–40˚C. Sedangkan oksigen harus diatur ketersediannya selama proses fermentasi. Fermentasi tape ketan terjadi dalam kondisi anerobik fakultatif, yaitu proses fermentasi dengan atau tidak ada oksigen. Oksigen dalam jumlah sedikit dapat mempercepat berlangsungnya proses fermentasi. Oleh karena itu, proses pembuatan tape dilakukan di tempat tertutup. Biasanya tape dimasukkan dalam suatu wadah kemudian di atasnya ditutup dengan daun pisang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar oksigen untuk mempercepat proses fermentasi. Selain itu, ragi yang digunakan dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Hal ini karena ragi yang digunakan tersebut bisa tidak menggunakan kultur murni yaitu dengan penambahan beras. Jumlah ragi yang diberikan apabila terlalu banyak maka dapat membuat tape tersebut sangat lunak.