Sebutkan 1 alternatif bahan lain yang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan Nata disertai alasan pemilihannya!
Nata de soya merupakan nata yang dalam pembuatannya menggunakan air tahu (whey). Air tahu (whey) merupakan air sisa penggumpalan tahu. Air tahu (whey) dapat digunakan dalam pembuatan tahu sebagai bahan penggumpal, tetapi karena kebutuhannya lebih sedikit dibandingkan limbah yang diperoleh maka air tahu banyak yang dibuang sehingga mencemari lingkungan. Oleh karena itu, air tahu ini dimanfaatkan atau diolah menjadi nata de soya. Hal ini mungkin dilakukan karena air tahu masih mengandung bahan-bahan organik (protein, lemak, karbohidrat) yang bisa digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri A. xylinum. Cara pembuatan nata de soya hampir sama seperti pembuatan nata de coco. Perbedaannya hanya pada bahan tambahan dan lama waktu fermentasi.
Alternatif bahan yang bisa digunakan untuk pembuatan nata adalah air hasil samping pembuatan tapioka. Air hasil samping produksi tapioka mengandung karbohidrat mencapai 2,5%, glukosa 0,185mg/L, nitrogen total mencapai 128mg/L, serta pH 5-5,5 sehingga dapat dimanfaatkan sebagai substrat pembuatan nata. Produk ini sering disebut dengan nata de cassava. Perbedaan dari nata de coco dan nata de cassava terletak pada jenis substrat yang digunakan untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum.
Salah satu bahan lain yang bisa digunakan untuk pembuatan nata yaitu kulit pisang. Produk ini dinamakan Nata de Banana. Kulit pisang cukup baik digunakan untuk substrat pembuatan Nata de Banana. Dalam kulit pisang terdapat berbagai nutrisi yang bisa dimanfaatkan bakteri penghasil Nata de Banana. Nutrisi yang terkandung dalam kulit pisang antara lain gula sukrosa 1,28%, sumber mineral yang beragam antara lain Mg2+ 3,54 gr/l, serta adanya faktor pendukung pertumbuhan (growth promoting factor) yang merupakan senyawa yang mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri penghasil nata (Acetobacter xylinum). Adanya gula sukrosa dalam kulit pisang akan dimanfaatkan oleh Acetobacter xylinum sebagai sumber energi, maupun sumber karbon untuk membentuk senyawa metabolit diantaranya adalah selulosa yang membentuk Nata de Banana. Senyawa peningkat pertumbuhan mikroba (growth promoting factor) akan meningkatkan pertumbuhan mikroba, sedangkan adanya mineral dalam substrat akan membantu meningkatkan aktifitas enzim kinase dalam metabolisme di dalam sel Acetobacter xylinum untuk menghasilkan selulosa.
Bahan lain yang dapat digunakan membuat nata adalah Limbah tahu (Kedelai), karena limbah tahu yang berupa whey tahu mengandung banyak mineral P, K, Ca, Mg, Na, Fe dan Zn. Kandungan mineral ini sangat membantu bakteri Acetobacter xylinum untuk menghasilkan nata, whey juga mengandung gula dengan kadar rendah 0,7-0,9%. Oleh karena itu ketika diolah menjadi nata harus ditambahkan gula pasir.
Selain dari air kelapa, limbah cair tahu juga dapat dijadikan sebagai alternatif, Karena Nata yang dihasilkan dari limbah cair tahu ini memiliki rendemen yang tinggi serta memiliki warna, rasa, tekstur, dan aroma yang lebih disukai oleh konsumen. Selain itu, Limbah cair tahu mengandung berbagai nutrisi seperti protein, lemak, dan karbohidrat yang cukup tinggi. Ketersediaan dalam jumlah yang melimpah, kandungan nutrisi yang cukup tinggi, serta sangat ekonomis karena dapat diperoleh secara gratis menjadikan limbah cair tahu berpotensi untuk diolah menjadi nata de soya sebagai alternatif lain dari nata de coco.
Secara kimiawi, serat yang terkandung dalam Nata Aloe vera adalah selulosa. Selain itu juga struktur kristal nata de coco sama dengan struktur kristal yang dimiliki oleh selulosa tumbuhan. Nata Aloe vera merupakansalah satu alternatif bagi penyediaan selulosa. Lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan kalori sebagai sumber tenaga. pada gel lidah buaya menganndung beberapa jenis monosakarida dan polisakarida yaitu selulosa, manosa, glukosa, aldonentosa, dan rhamnosa. hal tersebut menunjukan kandungan Aloe vera cocok untuk fermentasi pembuatan nata de Aloe vera.
alternatif bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah air limbah tahu. nata de soya adalah sebuah produk yang dibuat dengan menggunakan air limbah tahu. Nata de soya dibuat dengan cara difermentasikan dan memerlukan bantuan bakteri Acetobacter xylinum. Dalam air limbah tahu mengandung bahan bahan organik yang sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik tersebut dapat berupa protein, karbohidrat dan lemak. Senyawa protein memiliki jumlah yang paling besar yaitu mencapai 40%-60%, karbohidrat 25%-50%, dan lemak 10%. senyawa itulah yang bisa digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Pemanfaatan air limbah tahu yang dapat digunakan dalam pembuatan nata de coco dapat mengurangi pencemaran lingkungan
Nata de coco ft nanas (nata de pina), karena dalam buah nanas sudah hidup dan terdapat mikroba yaitu Acetobacter xylinum dimana bakteri ini dapat digunakan untuk pembuatan nata. Nata de pina dibuat dari substrat buah nanas. Kandungan gizi nanas dalam setiap 100 gram buah nanas segar terdapat kandunan gula yang sangat tinggi terdiri dari 1,7 g (glukosa) dan 1,9 g (fruktosa). Selain menggunakan daging buah nanas, pembuatan nata de pina dapat dengan kulit buah nanas karena limbah kulitnya berpotensi besar dalam mengasilkan nata. nanas dijadikan alternatif karena mengandung cukup air serta kandungan selulosa dalam bahan juga baik sehingga bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh didalamnya
Ampas basah tapioka. Karena pada ampas tersebut terkandung pati yang akan dihidrolisa secara enzimatis menjadi gula reduksi, dimana gula menjadi sumber karbon pada saat proses fermentasi Acetobacter xylinum.
Bahan lain yang bisa digunakan untuk membuat nata yaitu lidah buaya. Nama produknya yaitu nata de aloe vera. Tanaman Lidah Buaya atau Aloe Vera memiliki kandungan yaitu suatu senyawa organik aloe emodin, 72 zat yang dibutuhkan tubuh, 18 macam asam amino diantaranya karbohidrat, lemak, dan air serta zat golongan dan mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, dan mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim. Tanaman Lidah Buaya atau Aloe Vera memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga dapat digunakan sebagai bahan pangan yang mudah didapat.
Selain air kelapa, nata juga dapat dibuat dari limbah cair tahu. Dalam limbah cair atau padat tahu masih memilki kandungan protein kurang lebih 65%, karbohidrat 25% dan lemak 25% yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan nata de soya. Pengolahan limbah cair tahu dalam hal ini akan menggunakan bahan tambahan dari air kecambah kacang tanah sebagai sumber pengganti bahan kimia ZA yang berfungsi sebagai pembantu pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum.
Alternatif bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan nata ialah singkong. Nata singkong biasanya disebut dengan nata de cassava. Nata de Cassava adalah jenis makanan pencuci mulut berbentuk gel, berwarna putih agak transparan, memiliki tekstur kenyal terbuat dari substrat atau cair yang berasal dari hasil samping pengolahan ubi kayu atau cassava. Sebagai bahan alternatif, singkong dipilih karena jumlahnya yang melimpah dan juga memiliki kandungan karbohidrat yang sangat banyak. Yanag digunakan dalam pembuatan nata de cassava ialah air hasil sampingan produk tapioka. Dimana air hasil sampingan tapioka mengandung karbohidrat mencapai 2,5%, glukosa 0,185 mg/L, nitrogen total mencapai 182 mg/L, serta pH 5 – 5,5. Proses pembuatan nata de cassava adalah sebagai berikut: air hasil samping produksi tapioka disaring untuk memisahkan kotorannya, direbus hingga mendidih selama 15 menit, ditambahkan gula 2,5%, urea 0,2%, cuka dapur (25%) sebanyak 1,0 % diaduk hingga rata. Substrat cair didinginkan hingga suhu di bawah 40oC. Susbtrat diinokulasi bibit A. xylinum MGCa 10.5 cair sebanyak 10%, diinkubasi selama 8 hari pada suhu ruang (28 – 35oC) pada wadah nampan yang steril serta ditutup kertas koran steril atau kain kasa steril. Kedalaman substrat cair dalam nampan adalah 2 cm. Setelah delapan hari inkubasi terbentuk lapisan nata de cassava ketebalan berkisar 1,25 – 1,5 cm.
bahan alternatif yang dapat digunakan antara lain nata de pina. nata de pina berbahan baku dari limbah buah nanas. Biasanya setelah nanas dikupas, kulitnya dibuang ke tempat sampah begitu saja. Limbah nanas ini ternyata dapat dimanfaatkan sebagai nata yang disebut dengan nata de pina. Nata pada umumnya terbuat dari air kelapa yang dikenal dengan nata de coco. Limbah nanas memiliki kadar gula yang cukup tinggi hingga 9%. Limbah nanas dapat diolah menjadi nata jika dicairkan terlebih dahulu. Hal ini ditujukan karena Acetobacter xylinum tidak dapat terabsorbsi dan tidak dapat menghasilkan nata dalam bentuk padat karena tidak memiliki enzim pelunak media padat.
air cucian beras, sehingga dikenal dengan nama nata de lerry. Air cucian beras atau yang biasa dikenal dengan istilah lerry masih mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin B1/thiamin. Prinsip dasar dari pembuatan nata de leri adalah suatu bahan pangan dapat diolah menjadi nata adalah adanya kandungan karbohidrat yang cukup memadai. Hal tersebut dikarenakan prinsip kerja bakteri Acetobacter Xylinum yang merubah karbohidrat (atau polisakarida) menjadi selulosa. Soal rasa, bisa dijamin jika nata de leri rasanya tidak jauh berbeda dengan nata de coco. Harus diakui memang jika ide pengolahan air beras secara bioteknologi sangat cerdas dan inovatif. Jika dilihat dari aspek historis, memang air cucian beras (yang sudah dipanaskan) pada awalnya sering digunakan sebagai pengganti air susu ibu (ASI). Terutama bagi ibu yang tidak bisa menyusui anaknya karena sesuatu hal atau digunakan karena alasan lainnya.
pembuatan nata dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku sari nanas yaitu dengan cara penambahan
Acetobacter xylinum, asam asetat, urea, sukrosa pada media sari buah nanas melalui proses fermentasi. Limbah nanas memiliki kadar gula yang cukup tinggi hingga 9%. Limbah
nanas dapat diolah menjadi nata jika dicairkan terlebih dahulu karena Acetobacter xylinum tidak dapat terabsorbsi dan tidak
dapat menghasilkan nata dalam bentuk padat karena tidak memiliki enzim
pelunak media padat
Salah satu alternatif bahan yang digunakan sebagai bahan pembuatan nata adalah buah tomat. Karena di dalam buah tomat mengandung bahan - bahan seperti gula, senyawa nitrogen, vitamin dan mineral sehingga merupakan suatu medium yang baik untuk pertumbuhan mikrooganisme, karena bahan - bahan tersebut merangsang pertumbuhan Acetobacter xylinum untuk membentuk nata. Buah tomat merupakan sayuran yang bergizi tinggi yang mempunyai banyak kegunaan. Karena buah tomat tidak tahan lama (mudah busuk) maka diperlukan alternatif lain dalam pemanfaatannya. Alternatif tersebut diantaranya adalah mengolah buah tomat menjadi produk fermentasi yang disebut nata de tomato
Salah satu alternatif
bahan dalam pembuatan nata adalah tumbuhan lidah buaya, yang meimiliki
kandungan
gizi yang sangat lengkap antara lain vitamin A, B1, B2, B3, B12, C.
Sedangkan
kandungan mineralnya antara lain kalsium, magnesium. Selain itu juga
mengandung
asam amino yaitu proline, histidine, leucine, dan isoleucine (Nuning S.
Barwa,
2002). Pertumbuhan bakteri pembentuk nata (Acetobacter) memerlukan
vitamin-vitamin
tertentu dari vitamin B komplek seperti thiamin, asam pantothenat, dan
asam
nikotinat, atau campuran asam-asam amino yang cukup dilengkapi dengan
zat
organik nitrogen dan vitamin. Bakteri ini memperoleh energi dengan cara
mengoksidasi bermacam-macam gula dan alkohol dengan cara anaerob. Oleh
karena itu
kandungan nutrisi dari daun lidah buaya hampir sama dengan nutrisi air
kelapa sehingga dapat menjadi satu alternatif media pertumbuhan bakteri
Acetobacter cylinum, tentu saja dengan ditambahkan beberapa zat nutrisi
lainnya.
Bahan lain yang dapat digunakan untuk pembuatan nata adalah cair tetes tebu. Krn didalam tetes tebu mengandung gula sbg sumber karbon alami untuk metabolisme dan pembentukan nata.
Alternatif bahan pembuatan nata selain air kelapa yaitu air leri (air cucian beras). Air leri ini memang mengandung banyak sekali manaat bagi tanaman karena memiliki banyak kandungan nutrisi dan mikrobia baik didalamnya. Selain baik untuk tanaman ternyata air leri ini juga bisa dijadikan alternatif untuk pembuatan nata de rice/ nata de leri.
Nata merupakan makanan berkalori rendah yang sebagian besar tersusun dari air dan selulosa sehingga sering digunakan sebagai makanan pencuci mulut. Nata merupakan produk makanan yang berupa lapisan selulosa sebagai hasil fermentasi bakteri pembentuk nata, yaitu Acetobacter xylinum. Lapisan selulosa tersebut berasal dari hasil fermentasi Acetobacter xylinum yang mengubah substrat yang terdiri dari sumber karbon, nitrogen dan mineral. Pada air leri nutrisi dan substrat yang terkandung didalamnya terdiri dari 90 % karbohidrat yang berupa pati, juga mengandung vitamin, mineral dan protein, 80 % protein beras disebut protein glutein.
Bahan alternatif yang bisa digunakan dalam pembuatan nata adalah singkong. Nata de cassava dibuat dengan fermentasi bertingkat secara mikrobiologis. Nata de cassava terbuat dari substrat atau cair yang berasal dari hasil samping pengolahan singkong. singkong dapat dijadikan bahan alternatif karena mudah ditemukan, selain itu produk ini memiliki kandungan serat yang tinggi dan kandungan kalori rendah sehingga cocok untuk makanan diet dan baik untuk sistem pencernaan. Nata de cassava juga berbahan baku berkadar gula tinggi sehinnga tidak memerlukan penambahan gula.
Nata de pina
Kalori rendah dan untuk keperluan diet, bahan baku yang sudah umum digunakan sebagai media untuk membuat nata adalah air kelapa, yang produknya dikenal dengan nama nata de coco. Nata juga dapat dibuat dengan bahan-bahan media lainnya yang cukup mengandung gula. Gula yang terkandung dalam bahan tersebut dapat dimanfaatkan oleh A. Xylinum untuk membentuk nata.
Bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media tersebut antara lain adalah kedelai (nata de soya), tomat (nata de tomato) dan nanas (nata de pina) . Pada prinsipnya medium nata adalah cairan yang mengandung gula, oleh karena itu limbah buah-buahan , termasuk limbah nenas juga bisa digunakan sebagai medium nata depina. Selain buahnya, limbah nanas juga dapat dipakai sebagai bahan baku nata de pina.
Bahan alternatif yang dapat digunakan dalam pembuatan nata yaitu dapat dengan menggunakan air cucian beras yang biasa disebut dengan nata de rice. Air cucian beras cukup banyak mengandung karbohidrat, protein dan mineral yang terbawa dari selaput beras ketika dicuci. Air cucian beras mengandung sakarida jenis pati yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum dalam pembuatan nata. Dalam pembuatannya digunakan gula sebagai sumber karbohidrat yang digunakan bakteri Acetobacter xylinum untuk memperoleh energi yang diperlukan bagi metabolisme sel. Selain itu, bakteri ini juga mengeluarkan enzim yang mampu menyusun (mempolimerisasi) senyawa glukosa menjadi polisakarida yang dikenal dengan selulosa ekstraseluler (nata), sedangkan air cucian beras yang ada dalam media fermentasi juga mengandung karbohidrat yang dibutuhkan dalam pembentukan kofaktor enzim yang dihasilkan oleh Acetobacter xylinum
Nata Pinnata
Kandungan nutrisi nata pinnata yang diolah dari nira aren tidak berbeda jauh dengan nutrisi nata lainnya yang diolah dari air kelapa atau dari nira kelapa maupun kandungan nutrisi kolang kaling. Nata pinnata mengandung kadar air sekitar 97,42%; serat kasar 0,82%; protein 0,15%; sementara kandungan vitamin C; lemak kalsium dan posfor sangat rendah. Secara fisik nata pinnata tidak jauh berbeda dengan nata de coco yang diolah dari air kelapa. Nata pinnata bertekstur lembut, berwarna putih dan memiliki kekenyalan yang lebih rendah dari nata de coco.
Salah satu bahan alternatif yang digunakan pada pembuatan Nata yaitu air limbah pembuatan tahu. Biasanya produk olahan ini disebut dengan Nata de Soya. Biasanya masyarakat memanfaatkan air limbah ini hanya untuk membuat olahan susu kedelai dan kurang mengetahui produk olahan nata nya. Alasan mengapa bahan ini dipilih sebagai pengganti air kelapa karena kandungan protein dan selulosa dari Nata de soya lebih tinggi dibanding dengan Nata de Coco, tekstur Nata de Soya juga lebih lembut. Jika air limbah pembuatan tahu dimanfaatkan untuk pembuatan Nata de soya maka juga akan mencegah air limah yang terbuang di lingkungan sehingga pencemaran lingkungan dapat dihindari. Bahan-bahan yang digunakan pada proses pembuatan Nata de soya dapat dengan mudah diperoleh di pasaran. Cara membuatnya pun juga cukup mudah dan sama dengan pembuatan Nata de Coco, yang membedakan hanya pada media yang digunakannya saja, dimana Nata de Soya menggunakan air limbah pembuatan tahu sedangkan Nata de Coco menggunakan Air kelapa.
Di Indonesia terdapat berbagai jenis tanaman pisang yang tumbuh. Sebagian besar orang hanya tahu bahwa pisang yang dapat dimakan hanya buahnya saja, dan kemudian membuang kulitnya masih jarang yang memanfaatkan kulit pisang untuk diolah menjadi makanan yang memiliki nilai ekonomis. Lebih baik jika kulit pisang tersebut dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku pembuatan nata kulit pisang yang bernilai ekonomis dan juga memiliki nilai komersil.