Dalam proses.pembuatan nata menggunakan biasanya wadah/loyang/baskom dengan tutup dari kertas/kain.. Mengapa wadah dan tutup ini dipilih?
Tutup loyang/wadah terbuat dari kain atau kertas karena bahan tersebut memiliki pori-pori yang cukup untuk udara masuk. Pembuatan nata de coco termasuk fermentasi aerob yaitu fermentasi yang dalam proses pembuatannya membutuhkan oksigen. Apabila menggunakan penutup yang tidak memiliki pori-pori yang cukup untuk udara masuk maka proses fermentasi tidak dapat berlangsung.
Dalam pembuatan nata de coco diperlukan wadah yang terbuat dari kain atau bisa juga kertas dikarenakan pada kain atau kertas memiliki pori-pori yang cukup untuk proses fermentasi nata de coco yang secara aerob tersebut membutuhkan oksigen yang cukup, dan tidak dianjurkan menggunakan plastik atau bahan dengan pori-pori yang rapat.
Pemilihan wadah berupa loyang atau baskom dilakukan untuk memudahkan pemanenan nata, sedangkan pemilihan tutup berupa kertas atau kain dilakukan supaya terhindar dari kotoran atau debu yang dapat mencemari proses fermentasi, selain itu juga supaya bakteri A. xylinum tetap bisa tumbuh, karena bakteri A. xylinum tumbuh dengan memerlukan oksigen (aerob).
Dalam proses pembuatan nata de coco oksigen harus dapat leluasa masuk kedalam wadah media pembuatan nata de coco tersebut karena Acetobacter xylinum termasuk golongan bakteri aerob yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup sehingga wadah dengan tutup kertas atau kain dipilih sebagai tutup karna memiliki pori-pori yang cukup untuk oksigen masuk kedalam wadah
Penutup dari kertas atau kain dipilih karena keduanya terdapat pori-pori yang akan dilewati udara untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum.
Proses pembuatan nata de coco merupakan proses yang berlangsung secara aerob, dimana dalam prosesnya membutuhkan udara yang cukup. Pemilihan tutup berupa kertas atau kain ditujukan karena kertas atau kain memiliki pori-pori yang dapat digunakan udara untuk keluar masuk wadah, sehingga proses yang menggunakan udara dapat terpenuhi. Sedangkan pemilihan wadah berupa loyang atau baskom agar mempermudah proses pengambilan nata de coco.
Karena bakteri Acetobacter xylinum termasuk dalam bakteri aerob yang pertumbuhannya memerlukan oksigen. Maka dari itu menggunakan wadah atau tutup yg memiliki pori pori untuk oksigen masuk agar bakteri tetap tumbuh dan fermentasi dapat berlangsung
Dalam pembuatan nata, tempat fermentasi tidak boleh terbuat dari logam karena sifat logam yang korosif dapat mengganggu pembuatan nata. Sehingga dalam pembuatan nata sering memakai loyang plastik sebagai penggantinya. Penggunaan loyang plastik ini juga dapat mempermudah saat pemanenan nata. Pada pertumbuhan, perkembangan, dan aktivitasnya, bakteri acetobacter xylinum sangat memerlukan oksigen. Bila kekurangan oksigen, bakteri ini akan mengalami gangguan dalam pertumbuhannya dan bahkan akan segera mengalami kematian. Untuk mencukupi kebutuhan oksigen, pada ruang fermentasi nata harus tersedia cukup ventilasi karenanya kertas dipilih sebagai penutup karena memiliki pori-pori yang menyebabkan udara dapat masuk selama proses fermentasi berlangsung.
Dalam pembuatan nata de coco biasanya menggunakan wadah loyang atau baskom karena dapat mempermudah dalam pengambilan nata, sedangkan penggunaan tutup dari kertas atau kain dikarenakan dalam proses pembuatan nata yang menggunakan bakteri Acetobacter xylinum yang merupakan bakteri aerob sehingga memerlukan udara untuk mendukung pertumbuhannya. dengan digunakannya kain atau kertas, udara dapat masuk melalui pori pori dari kertas maupun kain tersebut.
Dalam pembuatan nata menggunakan bakteri aerob yang pertumbuhannya memerlukan oksigen. Sehingga pada pembuatan nata diperlukan tutup dari kain atau kertas, karena kain atau kertas mempunyai pori pori yang digunakan untuk keluar masuknya oksigen.
Pembuatan nata merupakan proses fermentasi aerob dimana memerlukan oksigen yg cukup dan udara yg masuk dengan leluasa. Bakteri Acetobacter xylinum merupakan bakteri aerob dan membutuhkan oksigen dalam bertahan hidup. Jadi pemilihan wadah baskom atau Loyang yang ditutup dengan kertas atau kain karena bahan tersebut memiliki pori-pori yang cukup sehingga udara masih bisa masuk dan bakteri Acetobacter xylinum masih bisa bertahan hidup.
fermentasi nata de coco dengan menggunakan starter Acetobacter xylinum merupakan proses fermentasi aerob, maka diperlukan oksigen untuk membantu prosesnya. pemilihan penutup berupa kain/kertas sangat cocok karena memiliki pori-pori sehingga oksigen masih bisa masuk. sedangkan pemilihan wadah seperti baskom/loyang berfungsi untuk mempermudah pemanenan nata.
Wadah/loyang/baskom dipilih karena memiliki luas permukaan yang besar daripada botol atau sejenisnya, sehingga dalam prosesnya nata yang dihasilkan lebih banyak dan mempermudah proses pemanenan. Jika dilihat dari penampakanya, nata merupakan lembaran selulosa sehingga wadah yang dipilih memiliki luas permukaan yang lebar. Selain dari bentuknya yang lembaran, apabila menggunakan wadah yang luas permukaanya kecil, nata yang dihasilkan akan sedikit dan tidak efisien.
Pembuatan nata de coco termasuk dalam fermentasi aerob sehingga memerlukan oksigen pada prosesnya. Oleh karena itu dipilih tutup yang memiliki pori-pori seperti kain atau kertas agar udara dapat melewatinya.Dalam pembuatan nata de coco untuk menutup wadahnya harus menggunakan
kain/kertas supaya terjadi pertukaran udara karena proses
metabolisme memerlukan oksigen.
wadah yang lebar seperti baskom/ loyang dipilih karena permukaannya yang luas agar nata yang dihasilkan lebih banyak. Sedangkan pemberian tutup kertas/kain berfungsi untuk mencegah kontaminasi dari lingkungan tanpa menghalangi masuknya udara untuk perkembangan bakteri saat fermentasi. Karena jika tidak ada udara, maka bakteri tidak dapat berkembang biak (Aerob).
Wadah dan tutup ini dipilih karena wadah, loyang atau baskom digunakan untuk mempermudah memanen nata, sedangkan pemilihan tutup berupa kertas atau kain dilakukan agar terhindar dari berbagai macam benda atau kotoran yang dapat mencemari proses fermentasi nata, selain itu juga agar bakteri Acetobacter xylinum tetap bisa tumbuh, karena bakteri Acetobacter xylinum tumbuh dengan memerlukan oksigen.
Acetobacter xylinum dapat tumbuh dengan baik pada kondisi aerob, yaitu perlu adanya oksigen bebas dari udara dan dalam suasana asam ( pH 3 – 4 ). Untuk membuat suasana aerob biasanya wadah untuk fermentasi memiliki permukaan yang luas dan penutupan dengan penutup yang masih bisa ditembus oleh udara, misalnya dengan kertas yang berpori–pori. Penutup dapat digunakan kertas koran, karena harganya relatif lebih murah dan mudah dalam penggunaannya.
Dalam pembuatan nata wadah yang dipilih adalah loyang/baskom, hal ini dikarenakan wadah akan memudahkan saat bakteri Acetobacter xylinum tumbuh serta memudahkan dalam pemanenan nata, dipilih kertas sebagai penutup dari wadahnya adalah karena bakteri Acetobacter xylinum merupakan bakteri mikroaerofil, yaitu bakteri yang tidak dapat hidup dalam dalam suasana yang aerob ataupun anaerob dengan sempurna, sehingga diperlukan penutup dengan pori-pori yang sesuai seperti kertas/kain agar pertumbuhan bakteri maksimal
Pembuatan nata termasuk dalam fermentasi aerob dimna proses tersebut membutuhkan oksigen. Dan dalam pemilihan tutup nata berupa kertas/kain dikarenakan kertas/kain tsb memiliki pori-pori yang dapat digunakan untuk keluar masuk oksigen sehingga bakteri dapat tumbuh dan fermentasi dapat berlangsung. Sedangkan pada pemilihan wadah berupa loyang/baskom karena untuk memudahkan pemanenan nata. Kenapa loyang/baskom karena bentuk nata yang berupa lembaran selulosa sehingga wadah yang dipilih harus memiliki luas permukaan yang lebar.
Dalam pembuatan Nata de coco biasanya menggunakan wadah plastik berupa baki agar mempermudah pada saat pemanenan nata, dan sebaiknya tidak terbuat dari logam karena mudah korosif yang dapat mengganggu pertumbuhan mikroorganisme pembentuk nata. sedangkan untuk penutupnya biasanya dari kertas atau kain karena pada pembuatan Nata de coco menggunakan bakteri Acetobacter Xyllinum yang merupakan jenis mikroorganisme aerob sehingga dalam merombak gula dan menyusunnya menjadi nata, bakteri tersebut memerlukan oksigen yang diperoleh dari oksigen terlarut dalam medium atau oksigen yang berasal dari udara bebas, oleh karena itu kertas/ kain dipilih sebagai penutup karena pada kertas atau kain terdapat pori-pori sehingga bisa dilewati udara.
Pembuatan nata de coco menggunakan wadah/baskom/ loyang karena wadah tersebut memiliki luas permukaan yang besar sehingga dapat menghasilkan serabut nata yang lebih banyak. Penggunaan tutuo dari kain atau kertas karena kain/kertas memiliki pori-pori yang cukup untuk pertukaran udara sehingga fermentasi secara aerob pada nata de coco dapat berlangsung dengan baik.
Dalam pembuatan nata biasanya menggunakan wadah/loyang/ baskom untuk memudahkan saat pemanenan nata, sedangkan tutup yang digunakan kain/ kertas untuk mempermudah keluar masuknya oksigen (Acetobacter xylinum termasuk bakteri anaerob) karena kain/kertas memiliki pori- pori
Dalam pembuatan nata de coco alat yang biasanya digunakan yaotu dengan wadah loyang dimana dengan menggunakan loyang untuk mencetak adonan nata de coco dan memudahkan untuk pengambilan nata de coco yang sudah jadi. Penutup yang biasa digunakan yaitu koran atau kain dimana kedua bahan tersebut memiliki pori-pori yang cukup sebagai tempat keluar masuknya udara agar kebutuhan udara bakteri Acetobacter xylinum tercukupi, karena bakteri tersebut termasuk dalam bakteri aerob dimana dalam pertumbuhannya membutuhkan oksigen
Pembuatan nata termasuk dalam fermentasi aerob dimna proses tersebut membutuhkan oksigen, dan dalam pemilihan tutup nata berupa kertas/kain dikarenakan memiliki pori-pori yang dapat digunakan untuk keluar masuk oksigen sehingga bakteri dapat tumbuh dan fermentasi dapat berlangsung. Sedangkan pada pemilihan wadah berupa loyang/baskom karena untuk memudahkan pemanenan nata. Kenapa baskom/loyang, karena bentuk nata yang berupa lembaran selulosa sehingga wadah yang dipilih harus memiliki luas permukaan yang lebar.
Dalam produksi nata de coco menggunakan bakteri Acetobacter xylinum dimana proses fermentasi adalah aerob yg membutuhkan oksigen jadi pemilihan penutup wadah dengan kain/kertas bertujuan agar oksigen tetap bisa masuk untukembantu proses fermentasi dan pemilihan wadah yang digunakan bertujuan agar mempermudah proses pemanenan nata de coco
Penggunaan wadah/loyang bertujuan agar permukaan dari Nata de Coco yang dihasilkan memiliki tinggi dan ketebalan yang sama rata dan tidak ada cairan media yang tersisa pada loyang. Sedangkan tujuan penutupan dengan kain adalah agar bakteri Acetobacter xylinum dapat berkembang dengan baik dengan adanya oksigen yang diperoleh melalui pori-pori kain karena seperti yang telah kita ketahui bahwa bakteri ini merupakan bakteri aerob, penuttupan dengan kain juga bertujuan untuk menjaga dan menghindari kontaminasi dari udara luar yang dapat mengakibatkan Nata berjamur dan kualitasnya berkurang.
Pemilihan loyang/baskom digunakan karena nata yang dipanen ada di permukaan sehingga semakin luas permukaannya nata yang dipanen akan semakin banyak. Sedangkan pemilihan tutup dengan kain/kertas digunakan karena untuk menghindari adanya cemaran yang masuk selama proses pendiaman selain itu fermentasi memerlukan oksigen. Kain/kertas memiliki pori-pori yang cukup untuk sirkulasi udara nata itu sendiri sehingga fermentasi dapat terjadi