Fermentasi tradisional

Fermentasi Tape Ketan yang Antigagal

Fermentasi Tape Ketan yang Antigagal

by Ratih Nur Shadrina -
Number of replies: 0
Picture of mikrind3thp2020b

Tape merupakan makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat dengan ragi sebagai pembantunya. Ragi merupakan campuran mikroorganisme terutama fungi dan jamur seperti Sacharomyces cerevisea, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, dan Pediococcus sp. namun tak menutup kemungkinan jenis lain juga ditambahkan. Ragi yang kebanyakan digunakan untuk pembuatan tapai adalah Sacharomyces cereviseae. Produksi tapai biasanya digunakan dalam industri kecil maupun rumahan sebagai makanan hajatan. 

Tapai dapat dibuat dari singkong maupun beras ketan (hitam atau pun putih). Karena hanya dibuat dalam skala kecil dan rumahan, maka tape beras ketan atau yang disebut tape ketan biasanya pengemasannya hanya menggunakan daun pisang. 

Kehadiran ragi atau mikroorganisme membuat karbohidrat dalam tape berubah menjadi gula-gula sederhana seperti alkohol sehingga bila terlalu lama proses fermentasinya tape menjadi berbau alkohol yang menyengat. 

Dalam pembuatan tape ketan beberapa hal ini harus diperhatikan supaya pembuatan tape ketan berhasil: merendam beras ketan selama kurang lebih 12 jam hal ini berfungsi untuk mempercepat proses pematangan ketan. Ketan memerlukan waktu yang lama untuk matang, sehingga bila direndam dulu air akan masuk ke dalam dan ketan menjadi lebih lunak kemudian lebih cepat matang. Sebelum masuk ke proses peragian, ragi dihaluskan terlebih dahulu agar lebih mudah tercampur dengan ketan. Selain itu, gunakan sarung tangan untuk menghaluskan dan mencampurkannya agar tidak terkena keringat orang. Hal ini dapat menyebabkan rasanya sangat masam. Saat proses pencampuran ragi dengan ketan jangan gunakan bahan stainless steel atau pun besi karena dapat menurunkan kualitasnya. Setelah proses peragian selesai, pastikan wadah yang digunakan untuk menampung beras ketan tertutup rapat agar tidak ada udara yang masuk, jangan pernah membuka-menutup wadah saat proses fermentasi belum selesai waktunya. Untuk mengecek apakah sudah selesai atau belum, cukup dari baunya saja. Tape ketan yang sudah masak atau cukup fermentasinya jika didiamkan dalam suhu ruangan akan makin berair. Karena itu sebaiknya simpan dalam wadah tertutup dalam lemari es.