Fermentasi tradisional

Tape Singkong

Tape Singkong

by Oki Setyowati -
Number of replies: 0
Picture of mikrind3thp2020b
Proses Pembuatan Tape singkong: 

 Tape singkong merupakan salah satu makanan yang diolah dengan cara bioteknologi tradisional. Tape singkong dibuat dengan cara fermentasi biasanya menggunakan singkong sebagai substrat dan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae). 

Cara pembuatan tape singkong dapat dilakukan dengan mengupas singkong dan mengikis kulit arinya hingga kesat. Kemudian singkong dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Setelah itu, singkong dicuci hingga bersih. Setelah itu, diamkan singkong agar airnya hilang dan singkong menjadi lebih kering kemudian singkong dikukus hingga matang dalam panci berisi air yang sudah mendidih. Setelah matang, singkong diangkat lalu didinginkan sambil dikipas-kipas hingga benar-benar dingin. Lalu singkong yang sudah dingin ditempatkan pada wadah baskom atau sejenisnya yang dilapisi bagian bawahnya dilapisi daun pisang lalu singkong dibaluri dengan ragi tape yang sudah dihaluskan hingga merata dan dibagian atas singkong ditutupi dengan daun pisang lagi. Setelah itu, diamkan selama 1-2 hari hingga singkong sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong sudah menjadi tape.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat tape singkong: 

- Saat membuat tape pastikan ragi yang digunakan sudah dihaluskan dan dioleskan pada singkong secara merata agar semua bagian singkong menjadi lunak secara rata. 

 - Saat proses fermentasi pastikan singkong sudah tertutup rapat dengan daun pisang dan tidak ada udara sehingga dapat mendapat hasil yang maksimal. 

 - Jangan membuka tutup daun singkong selama proses fermentasi karena akan mengganggu proses fermentasi di dalam singkong. 

 - Untuk mengetahui apakah proses fermentasi sudah selesai atau belum cukup dicium aroma dari singkong apabila telah selesai akan tercium bau khas. 

 - Jangan terlalu lama (berhari-hari) saat melakukan fermentasi karena dapat menghasilkan tape yang sangat masam.