Fermentasi tradisional

Fermentasi Tape Ketan Putih Tradisional

Fermentasi Tape Ketan Putih Tradisional

by Dwi Sukma -
Number of replies: 0
Picture of mikrind3thp2020a

Tape merupakan salah satu makanan ringan yang populer di Indonesia. Ada beragam jenis tape salah satunya adalah tape dengan bahan dari beras ketan putih. Pembuatan tape menggunakan beras ketan hitam dan beras ketan putih berfungsi agar diperoleh tekstur yang lunak dan berair serta dapat menutupi sifat dari beras ketan hitam yang memiliki tekstur tidak mudah hancur dan yang lebih keras dibanding beras ketan putih. Mekanisme fermentasi tape yaitu pati di hidrolisis oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh kapang, khamir, atau bakteri yang bersifat amilolitik. Mikroorganisme yang hadir akan memetabolisme senyawa nutrisi yang terdapat pada beras ketan selama proses fermentasi tape khamir akan menghidrolisis pati menjadi gula sederhana yang selanjutnya akan difermentasi sehingga menghasilkan alkohol dan sejumlah komponen flavor yang menjadi khas pada tape. Komponen krabohidrat kompleks (pati) pada beras ketan dihidrolisis oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh mikroba yang bersifat amilolitik, hasil akhir fermentasi yaitu air, alkohol serta komponen flavor lainnya. Berhasil atau tidaknya pembuatan tape juga sangat tergantung pada konsentrasi ragi yang diberikan. Konsentrasi ragi yang terlalu banyak menyebabkan gula sederhana yang dihasilkan selama proses fermentasi akan semakin berkurang, hal tersebut terjadi karena gula akan diubah menjadi alkohol. Akibatnya rasa manis pada tape akan berkurang. Pada proses tradisional pembuatan tape biasanya dilakukan dengan mencampur ragi dengan bahan baku yang akan dibuat menjadi tape dan kemudian ditutup rapat hingga terjadi perubahan tekstur, warna, aroma dan juga rasa dari tape tersebut.