Fermentasi tradisional

Pembuatan tempe kedelai

Pembuatan tempe kedelai

by Okdiviyanti Haninda Putranti -
Number of replies: 1
Picture of mikrind3thp2020b

Tempe merupakan makanan yang dibuat dengan fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Untuk membuat tempe, biji kedelai yang sudah dicuci bersih perlu direndam selama 12-18 jam dengan air dingin. Proses perendaman ini bertujuan agar kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Setelah itu kulit biji kedelai dilepaskan. Kemudian biji kedelai inin dikukus atau direbus hingga empuk. setelah proses perebusan, dalam tampah bersih, biji kedelai dituangkan sambil diangin-anginkan dengan kipas. Kemudian aduk-aduk biji kedelai hingga terasa hangat. Proses berikutnya adalah mencampurkan ragi tempe dengan kedelai. Komposisinya kira-kira 1,5 gram ragi tempe untuk 2 kilo gram kedelai. Setelah itu siapkan pembungkus seperti daun pisang, daun jati, atau plastik. kedelai tersebut dimasukkan kedalam pembungkusnya. Pembungkusan inilah dimana proses fermentasi dimulai.  Proses fermentasi berlangsung pada suhu kamar dimana kedelai yang sudah dibungkus tersebut didiamkan selama 1-2 hari. Hingga seluruh permukaan kedelai tertutupi jamur. Ada beberapa penyebab yang membuat tidak maksimalnya pembuatan tempe yaitu dapat dikarenakan kualitas kacang-kacangan yang kurang baik, terutama pada kacang kedelai. Selain itu, karena pemberian ragi kurang merata sebab pada saat pemberian ragi kacang masih dalam keadaan agak basah serta tempat penyimpanan atau cara penyimpanan yang kurang baik dimana produk ditumpuk beberapa tingkat sehingga menghalangi udara masuk pada lubang-lubang yang dibuat.