Forum Diskusi Kelas 6 A

Konsep Ilmu Gizi

Konsep Ilmu Gizi

by Hawaul Khansa Khairunnisa Hanun -
Number of replies: 0

1.       Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan optimal tubuh meliputi kebutuhan makanan, pemberian makanan yang tepat, nilai makanan, pemeliharaan makanan untuk golongan dan aktivitas tertentu.

 

2.       Ruang lingkup ilmu gizi secara klasik hanya berhubungan dengan kesehatan yang terdiri dari kesediaan energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh, dan mengatur proses kehidupan dalam tubuh. Selain dari kesehatan, ilmu gizi juga mencangkup yaitu ilmu bahan makanan seperti cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan, distribusi, dan pengolahan pangan), konsumsi makanan serta pemanfaatan makanan oleh tubuh; ilmu agronomi yaitu peternakan, pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran; informasi gizi yang diberikan kepada masyarakat meliputi gizi individu, keluarga, dan masyarakat; gizi institusi, dan gizi olahraga.

 

3.       Kebutuhan gizi terbagi menjadi gizi makro dan gizi mikro. Gizi makro berupa karbohidrat (yang dapat ditemukan dalam nasi, umbi-umbian, pati, dll), lemak (daging, susu, alpukat, dll), dan protein (daging, ikan, kacang-kacangan, dan jamur). Gizi mikro berupa serat (yang dapat ditemukan di sayur-sayuran dan buah-buahan), vitamin dan mineral (sayur-sayuran, buah-buahan, air, dan banyak lainnya).

 

4.       Kelebihan atau kekurangan zat gizi sama-sama berdampak tidak baik pada tubuh. Zat gizi pertama yang diolah oleh tubuh menjadi energi adalah karbiohidrat, kemudian lemak, dan yang terakhir adalah protein. Apabila tubuh sampai mengubah protein menjadi energi tubuh, maka kekurangan gizi sudah sangat parah.

a.       Kekurangan karbohidrat mengakibatkan ketosism yaitu kondisi saat lemak dimanfaatkan menjadi sumber energi.  Akibat dari ketosis ini adalah sakit kepala, lemas, dehidrasi, mual, pusing, dan mudah emosi.

b.      Kelebihan karbohidrat dapat mengacu kepada penumpukan lemak karena karbohidrat yang masuk ke tubuh akan dijadikan energi dan apabila energi itu berlebih maka akan disimpah di bawah jaringan kulit menjadi lemak yang apabila berlebihan dapat menjadi obesitas.

c.       Kelebihan lemak juga tidak baik dalam tubuh. Lemak sendiri terbagi menjadi lemak jenuh dan tak jenuh. Lemak jenuh apabila menumpuk dalam tubuh dapat menjadi kolesterol yang menyumbat pembuluh darah dan dapat mengakibatkan kematian mendadak akibat serangan jantung atau pecahnya pembuluh darah.

d.      Kekurangan lemak ternyata dapat meningkatkan peluang menderia demensia.

e.      Kekurangan protein dapat menyebabkan malnutrisi apabila terjadi dlam waktu lama. Malnutrisi yang terjadi bisa berupa marasmus, kwashiorkor, dan busung lapar.

f.        Kelebihan protein dapat menyebabkan penumpukan keton dan bau mulut, peningkatan berat badan, kerusakan ginjal, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dan kekurangan kalsium.

g.       Kekurangan serat dalam tubuh dapat menyebabkan sembelit. Sementara ternyata kelebihan serat juga tidak baik karena bisa memicu kembung, penumpukan gas, kram perut, diare, dan dehidrasi, bahkan menghambat penyerapan nutrisi sehingga menyumbat usus.

h.      Mineral juga penting, karena kekurangan dan kelebihan mineral dalam tubuh juga tidak baik. Salah satunya, dapat menghambat perkembangan (kalsium, fosfor).

Kekurangan gizi secara singkat dapat menimbulkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Terutama, pada masa keemasan anak. Salah satu akibatnya adalah stunting. Stunting bukan hanya dapat mengganggu pertumbuhan tapi juga perkembangan karena antara pertumbuhan dan perkembangan masing-masing saling berkaitan satu sama lain.

 

5.       Pangan adalah istilah untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.  Pangan dan gizi berkontribusi untuk mewujuddkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sistem pangan dan gizi adalah rangkaian masukan, proses, dan keluaran sejak pangan masih dalam produksi (berupa bahan poko atau olahan) yang pemanfaatannya dalam tubuh diwujudkan oleh status gizi. Subsistem pangan dan gizi termasuk penyediaan pangan (produksi bahan pangan, pascapanen, perdagangan bahan pangan, teknologi pangan), distribusi pangan, dan konsumsi pangan.