Biodiesel generasi 2

Kel. 6

Kel. 6

by Dwi Ardiana Setyawardhani -
Number of replies: 15

Simak materi yang dipresentasikan berikut, dan berikan tanggapan atau pertanyaan.

In reply to Dwi Ardiana Setyawardhani

Re: Kel. 6

by Rolas R.Sianturi I0519083 -
Saya Rolas R.Sianturi izin bertanya kepada kel.6,mengapa dipilih elektroda nikel dalam proses pembuatan green diesel? terimakasih
In reply to Rolas R.Sianturi I0519083

Re: Kel. 6

by Yosefina Rosa Paramita I0519094 -
terima kasih Rolas atas pertanyaannya, saya izin untuk menjawab. pada penlitian ini dipilih elektroda nikel dikarenakan nikel banyak digunakan dalam ranah penelitian yakni sebagai katalis. Menurut referensi kami, minyak sawit dapat dikonversi menjadi lemak plastis dengan metode hidrogenasi menggunakan katalis nikel untuk mempercepat reaksinya. berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Miazga, 2008 nikel digunakan untuk memodifikasi lemak menjadi hidroolefin serta digunakan sebagai elektroda di katoda, untuk dapat mereduksi asam lemak tak jenuh menjadi green diesel dalam elektrolit asam. Selain itu elektroda nikel digunakan juga sebagai katalis untuk mempercepat reaksinya.
In reply to Dwi Ardiana Setyawardhani

Re: Kel. 6

by Arin Kurniasari I0520010 -
Saya Arin Kurniasari izin bertanya. Pada penjelasan karakteristik produk, apakah ada senyawa tertentu yang diperoleh dari hasil pengadukan? Lalu manakah yang akhirnya dipilih oleh para peneliti terkait 2 jenis pengadukan yang ada? Terima kasih.
In reply to Arin Kurniasari I0520010

Re: Kel. 6

by Adelia Yuniati I0520001 -
Terima kasih Arin atas pertanyannya. Saya izin menjawab, terdapat Senyawa tertentu yang diperoleh, diantaranya senyawa yang memiliki rantai karbon bervariasi dimulai dari C14-C39, akan tetapi hanya senyawa dengan rantai karbon C14 dan C19 yang merupakan green diesel (Nasikin dkk, 2009). Senyawa yang diperoleh termasuk ke dalam senyawa jenis alkana, alkena, alkohol, aldehid dan asam karboksilat. Untuk peneliti-peneliti selanjutnya menggunakan metode pengadukan konvensional (magnetic stirrer). Hal ini didasarkan pada Pembentukan green diesel dari minyak kelapa sawit terjadi karena adanya pemutusan rantai karbon pada suhu tinggi dan adanya katalis, dimana selama proses elektrolisis menggunakan pengadukan konvensional terjadi kenaikan suhu didalam chamber karena adanya aliran listrik ke masing-masing elektroda.
In reply to Dwi Ardiana Setyawardhani

Re: Kel. 6

by Afifah Nur Chairinnisa I0519006 -
Saya Afifah izin bertanya kepada kelompok 6. Boleh dijelaskan apa itu co-processing dan kelebihannya sehingga Indonesia menggunakan metode tersebut untuk mulai menggencarkan bahan bakar alternatif? Terimakasih
In reply to Afifah Nur Chairinnisa I0519006

Re: Kel. 6

by Yosefina Rosa Paramita I0519094 -
terima kasih Afifah atas pertanyaannya, saya izin untuk menjawab. Co-processing merupakan metode produksi green-fuel melalui proses pengolahan bahan baku minyak nabati dengan minyak bumi secara bersamaan menjadi green hydrocarbon (green-gasoline, green-diesel, atau bioavtur).
metode tersebut sangat menguntungkan dikarenakan Green-fuel merupakan senyawa biohidrokarbon yang secara umum karakteristiknya sama dengan senyawa hidrokarbon berbasis fosil sehingga dapat dicampurkan pada tingkat persentase berapa saja tanpa perlu penyesuaian mesin kendaraan.
dengan menggunakan metode co-processing dapat menghasilkan Green-fuel yang merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar cair dalam negeri untuk mensubstitusi minyak mentah atau BBM dari produksi dalam negeri, disamping BBN jenis Biodiesel yang sudah berjalan secara komersial hingga pencampuran 20% (B20). Produksi green-fuel ini pada ujungnya terkait pula dengan upaya mengurangi tekanan neraca pembayaran negara atas impor minyak mentah.
In reply to Dwi Ardiana Setyawardhani

Re: Kel. 6

by Akbar Sigit Sucahyo I0520122 -
Saya Akbar Sigit izin bertanya, aspek-aspek apa saja yang dilihat sehingga dapat dinyatakan bahwa green diesel memiliki prospek yang lebih baik dibandingkan dengan biodiesel?
In reply to Akbar Sigit Sucahyo I0520122

Re: Kel. 6

by Nikmal Kevin Witjaksono I0519068 -
Terima kasih atas pertanyaaan yang telah diajukan. Saya izin menjawab, Green diesel memliliki keunggulan dibandingkan biodiesel berbasis FAME. Di antaranya adalah cetane number yang relatif lebih tinggi, sulfur content yang lebih rendah, dan oxidation stability yang lebih baik serta berwarna lebih jernih. Disisi lain, menurut referensi kami (Darmawan, 2013) biodiesel memiliki kandungan energi 10% lebih rendah dibandingkan dengan solar yang menyebabkan produk biodiesel hanya dapat digunakan oleh mesin kendaraan apabila dicampur dengan minyak diesel fosil (solar) dengan perbandingan (30:70). Oleh karena itu, green diesel yang diproduksi dari minyak nabati khususnya minyak kelapa sawit berpotensi tinggi untuk dapat menggantikan biodiesel. Sedangkan menurut referensi (Salamah dan Setyawan, 2017) lain, Green diesel atau biodiesel generasi 2 (G2) memiliki kelebihan yang paling menonjol dibandingkan generasi sebelumnya yaitu memiliki bilangan cetane 20- 50 lebih tinggi sehingga produk yang dihasilkan dapat langsung dipakai tanpa harus ditambah dengan solar hasil minyak bumi.
In reply to Dwi Ardiana Setyawardhani

Re: Kel. 6

by Jeremiah Mark Karsten I0519049 -
Permisi, saya Jeremiah Mark Karsten dari kelompok 4 ijin bertanya kepada kelompok 6. Mengapa digunakan atau dipilih metode pembuatan green diesel dengan elektrolisis? Padahal metode pembuatan green diesel secara umum adalah dengan hydroprocessing
In reply to Jeremiah Mark Karsten I0519049

Re: Kel. 6

by Yosefina Rosa Paramita I0519094 -
terima kasih Jeremi atas pertanyaannya, saya izin untuk menjawab. metode umum yang digunakan untuk proses produksi green diesel memang adalah metode hydrotreating/ hydroprocessing dimana telah terbukti menghasilkan alkana cair “green diesel”, yang cocok untuk aplikasi diesel dan bahan bakar jet. Akan tetapi proses ini membutuhkan hidrogen pada tekanan tinggi dan suhu reaksi yang tinggi. Dalam hal ini, sintesis elektroorganik yang mematuhi aturan kimia hijau sangat cocok digunakan untuk produksi green diesel selanjutnya. Karena menawarkan potensi besar untuk produksi bahan bakar dan bahan kimia yang berkelanjutan dari biomassa dengan lebih efisien. Dibandingkan dengan beberapa metode sintesis green diesel yang ada, metode elektrolisis merupakan salah satu metode yang memiliki beberapa keunggulan yaitu metodenya sederhana, penggunaan energi yang sedikit, memiliki efisiensi waktu yang tinggi, biaya produksi rendah serta menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
In reply to Dwi Ardiana Setyawardhani

Re: Kel. 6

by Ivandre I0519048 -
Saya Ivandre izin bertanya kepada kelompok 6, Mengapa digunakan elektrolit berupa asam fosfat? Adakah elektrolit lain yang dapat digunakan dalam proses pembuatan Green Diesel? Terima kasih
In reply to Ivandre I0519048

Re: Kel. 6

by Raihan Alamsyah I0520090 -
Terima kasih Mas Ivandre atas pertanyaannya, saya izin untuk menjawab. Reaksi yang terjadi di masing-masing elektrolit dipengaruhi oleh elektroda yang digunakan. Dalam referensi kami, elektroda yang digunakan adalah elektroda nikel. Kandungan asam lemak tak jenuh dalam minyak kelapa sawit akan tereduksi oleh elektroda nikel dalam keadaan asam, dan terbentuk asam lemak jenuh. Kemudian asam lemak jenuh ini direduksi oleh elektrolit asam fosfat membentuk hidrokarbon tetradecane dan nonadecane. Adapun larutan elektrolit lain yang dapat digunakan merupakan larutan Asam Fosfat (H3PO4), larutan Natrium Sulfat (Na2SO4) dan larutan Natrium Hidroksida (NaOH).