2.2 diskusi pertemuan ke-2

Tantangan identitas negara terkait nilai Pancasila

Tantangan identitas negara terkait nilai Pancasila

by Farah Alya Nur Aida -
Number of replies: 2

Pada masa pandemi banyak bansos yang diberi oleh pemerintah untuk rakyat yang kurang mampu, tapi pada kenyataannya tidak sedikit bansos yang tidak sampai pada tujuan. Banyak bansos yang disalah gunakan untuk kepentingan pribadi para penyalurnya. Hal tersebut sangatlah tidak adil bagi rakyat Indonesia yang membutuhkan bansos tersebut. Bagaimana cara menangani tantangan tersebut?

In reply to Farah Alya Nur Aida

Re: Tantangan identitas negara terkait nilai Pancasila

by ANNISA RAHMAH HASAN -
Menurut saya, korupsi merupakan permasalahan moral. Sumber daya manusia memiliki peran besar dalam hal ini. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah tanpa memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik tidak akan bisa memajukan suatu negara (Apriyanti Widiansyah, 2018). Untuk menangani tantangan ini, perlu dilakukan pendidikan karakter kepada para penyalur bansos. Generasi penerus bangsa juga membutuhkan pendidikan karakter agar kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di masa depan. Meskipun tantangan sangat sulit diatasi dan dihilangkan, kita harus terus memupuk dan menempa masyarakat Indonesia agar memiliki moral yang baik. Selain itu, dalam mencegah tantangan diperlukan pelibatan penegak hukum. Adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur teknis penegakan hukum merupakan penanda efektifnya penegakan hukum di suatu negara (Soekanto, 2010).

Sumber:
Zakariya, R. 2020. Pencegahan Korupsi melalui Optimalisasi Tata Kelola Rehabilitasi dan Pembangunan Ruang Kelas di Indonesia. Jurnal Antikorupsi. 6 (1) : 45-62
In reply to Farah Alya Nur Aida

Re: Tantangan identitas negara terkait nilai Pancasila

by Elya Ayu Arisa -
Sistem pemerintahan yang bertingkat tingkat membuat tantangannya semakin kompleks, terutama saat penyaluran dana dari pusat menuju rakyat, salah satunya adalah korupsi yang dapat dipicu dengan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dan sifat manusia yang rakus dan gelap mata, yang awalnya dipercaya namun ternyata berdusta, sulit memang untuk mengubah sifat pribadi diri seseorang, upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kegigihan dan konsistensi yang luar biasa. Menurut saya korupsi dapat dicegah dengan pemerintah yang pro rakyat bukan pejabat, pemerintah yang jujur, dan hukum harus ditegakkan, serta pemberian sanksi yang tegas supaya pelaku jera dan tidak ada yang berani melakukan korupsi lagi.