Pertemuan 11: Diskusi

Diskusi Gizi Seimbang

Re: Diskusi Gizi Seimbang

by Karennina Cahya -
Number of replies: 0
KELOMPOK 3 :
1. Karennina Cahya
2. Lina Dani L
3. Putri Agustina
4. Raditya Dio C R
5. Sarah Puspandari
6. Suntianah

1. KONSEP GIZI SEIMBANG

Pengertian gizi seimbang
Secara umum, pengertian gizi seimbang adalah susunan asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pemenuhan asupan gizi ini juga harus memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan mempertahankan berat badan normal guna mencegah masalah gizi.
Gizi seimbang terdiri dari asupan yang cukup secara kuantitas, cukup secara kualitas, dan mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan, pertumbuhan (pada anak-anak), penyimpanan zat gizi, serta untuk melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari.

2. PENTINGNYA GIZI SEIMBANG UNTUK AUD

Zat gizi dari makanan merupakan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan anak tumbuh kembang optimal sehingga dapat mencapai kesehatan yang paripurna , yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial. Oleh karena itu,
slogan umum bahwa pencegahan adalah upaya terbaik dan lebih efektif-efisien daripada pengobatan, harus benar-benar dilaksanakan untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada anak.

Setiap harinya, anak membutuhkan gizi seimbang yang terdiri dari asupan
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Asupan kandungan gizi tersebut dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi yang berguna untuk pertumbuhan otak (intelegensia) dan pertumbuhan fisik. Kemudian pemenuhan gizi yang baik dan seimbang akan meningkatkan kesehatan setiap anak.

Anak yang dalam masa pertumbuhan memerlukan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan yang sehat dan setiap asupan yang dimakan oleh sang anak harus padat dengan segala manfaat dan energi yang dibutuhkan.

3. Anak sehat dan bergizi seimbang
Berbagai tanda kalau status gizi anak sudah baik
Berikut tanda-tanda yang ditunjukkan ketika status gizi anak sudah dalam keadaan yang normal:

a. Punya berat badan dan tinggi badan yang normal
Berat dan tinggi badan termasuk hal penting dalam menentukan status gizi anak. Mengetahui berat dan tinggi badan anak secara pasti akan membantu Anda dalam menilai sudah baik atau belum gizi yang diperoleh anak selama ini.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, berikut rerata berat dan tinggi badan yang dianggap normal di setiap kelompok usia anak:

Berat badan
0-6 bulan: 3,3-7,9 kg
7-11 bulan: 8,3-9,4 kg
1-3 tahun: 9,9-14,3 kg
4-6 tahun: 14,5-19 kg
7-12 tahun: 27-36 kg
13-18 tahun: 46-50 kg

Tinggi badan
0-6 bulan: 49,9-67,6 cm
7-11 bulan: 69,2-74,5 cm
1-3 tahun: 75,7-96,1 cm
4-6 tahun: 96,7-112 cm
7-12 tahun: 130-145 cm
13-18 tahun: 158-165 cm

b. Tidak gampang sakit

Anak dengan status gizi yang baik akan memiliki status kesehatan yang baik pula. Ini karena asupan gizi yang beragam serta berkualitas akan membuat sistem kekebalan si kecil lebih kuat.

Alhasil, tubuh anak pun menjadi lebih kebal terhadap serangan infeksi penyebab penyakit. Faktanya, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa anak yang punya status gizi yang buruk sudah pasti sangat rentan terkena berbagai penyakit infeksi.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa anak dengan gizi yang buruk, ternyata punya jumlah sel-sel darah putih yang lebih sedikit ketimbang anak dengan gizi baik.
Padahal, komponen sel darah tersebut berperan sebagai pasukan pertahanan guna menjaga kesehatan tubuh. Di samping itu, kegemukan juga menandakan kalau anak tidak memiliki gizi yang baik.

c. Punya nafsu makan yang baik
Punya nafsu makan yang baik adalah salah satu tanda kalau si kecil bergizi baik. Dalam hal ini, nafsu makan buruk bukan hanya tidak memiliki nafsu makan, tetapi tingkat nafsu makan yang berlebihan juga tidak baik. Keduanya tentu sama-sama akan menimbulkan permasalahan gizi pada anak.

Anak yang kekurangan gizi sudah pasti punya nafsu makan yang kurang, atau cenderung tidak berselera dan malas makan. Sementara itu, anak yang kegemukan cenderung memiliki nafsu makan yang tinggi yang sebenarnya tidak baik bagi kesehatannya.

d. Anak aktif dan lincah
Tanda lain untuk melihat apakah si kecil punya status gizi yang baik adalah dengan melihat aktivitas sehari-harinya. Anak yang berstatus gizi baik, cenderung lebih aktif dan kuat dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
Hal ini akan terlihat berbeda dengan anak yang mengalami kekurangan gizi yang akan cenderung lelah cepat lelah dan lemas.

4. PRINSIP GIZI SEIMBANG

Anak harus mendapatkan gizi seimbang. Gizi tidak hanya mempengaruhi tinggi dan pendek serta gemuk dan kurusnya seseorang, tetapi juga mempengaruhi banyak aspek kesehatan lainnya.

Gizi adalah zat-zat pembangun tubuh manusia dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Gizi menjadi penting karena kebutuhan energi anak harus terpenuhi lewat gizi yang baik agar tumbuh kembangnya menjadi optimal. Orang tua harus menerapkan 4 prinsip pilar gizi seimbang:

1. Mengonsumsi makanan beragam

Pada prinsipnya, setiap makan yang dikonsumsi dalam satu kali makan, mulai dari makan pagi, siang, dan malam harus terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah.

2. Perilaku hidup bersih dan sehat

Masyarakat termasuk anak harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS dalam kehidupan sehari-harinya.
Masyarakat termasuk anak harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS dalam kehidupan sehari-harinya.

Terlebih dalam masa pandemi Covid-19 harus ada kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, menutup makanan, menutup mulut dan hidung bila bersin.

Bagi anak usia dini  juga harus menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit kecacingan.

3. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang dapat dilakukan anak usia 4-6 tahun diantaranya adalah:
berolahraga bermain berlatih melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, menyiram tanaman

4. Penimbang berat badan

Berat badan ideal adalah BB yang serasi dengan tinggi badan (TB). Menurut indeks massa tubuh (IMT) yaitu BB (kg) dibagi dengan TB (meter kuadrat).
Untuk anak usia 4-6 tahun penentuan status gizi berdasarkan pada IMT menurut umur.

5. Kebutuhan gizi aud

Dari usia kehamilan 6 bulan hingga anak berusia 2 tahun, pertumbuhan anak akan sangat cepat karena itu diperlukan banyak gizi untuk menyeimbangkannya. Gizi-gizi penting yang dibutuhkan anak pada rentang waktu tersebut adalah protein, karbohidrat, Vitamin B1, B6, asam folat, yodium, zat besi, seng, AA, DHA, sphyngomyelin, sialic acid, dan asam-asam amino seperti tyrosine dan tryptophan. Semua kebutuhan tersebut bisa di dapatkan oleh anak dari Air Susu Ibu (ASI). Itulah kenapa ibu disarankan untuk memberikan ASI selama anak berada pada usia dini.
Anak yang berusia 4–5 tahun umumnya membutuhkan asupan gizi setidaknya 1.600 kalori (sesuai dengan AKG dari Kementerian Kesehatan RI). Sebenarnya, jenis asupan nutrisi yang dibutuhkan anak pada usia ini tidak berubah, tetapi takarannya harus disesuaikan.
a. Karbohidrat
Pada usia ini, anak membutuhkan asupan karbohidrat untuk diubah menjadi energi. Sebisa mungkin, pastikan dalam satu hari Si Kecil mendapat asupan karbohidrat sebanyak 220 gram. Ada dua jenis karbohidrat yang perlu diketahui, yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks.
Karbohidrat sederhana adalah jenis karbohidrat yang paling mudah diserap, hingga kemudian diubah menjadi gula darah. Sementara karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang terbuat dari rantai molekul gula panjang, sehingga perlu waktu lama untuk dicerna. Jenis karbohidrat ini bisa menyediakan tingkat energi yang stabil untuk anak beraktivitas sepanjang hari.
b. Protein
Selain karbohidrat, pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan protein anak. Pada usia ini, anak setidaknya membutuhkan sebanyak 35 gram asupan protein setiap hari. Supaya terpenuhi dengan baik, ada dua jenis protein yang bisa diberikan yaitu protein hewani dan protein nabati.
c. Lemak
Sementara untuk asupan lemak, anak usia 4–5 tahun membutuhkan setidaknya 62 gram setiap hari. Namun hati-hati, tidak sembarang lemak bisa diberikan begitu saja pada anak. Ada beberapa jenis lemak, yaitu lemak baik dan lemak jahat. Anak membutuhkan asupan lemak baik, yaitu lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda. Jenis lemak ini bisa didapatkan dari buah alpukat, kacang almond, minyak zaitun, ikan salmon, tofu, dan lainnya.
d. Serat
Anak usia 4–5 tahun membutuhkan asupan serat sebanyak 22 gram dalam satu hari. Untuk memenuhinya, ibu bisa membiasakan agar anak mengonsumsi setidaknya 2–3 porsi sayuran dan buah setiap harinya. Satu porsi buah adalah satu buah yang berukuran sedang atau dua buah ukuran kecil.
e. Vitamin dan Mineral
Memasuki usia sekolah, asupan vitamin dan mineral pun menjadi lebih penting pada anak. Maka dari itu, pastikan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral anak dalam sehari dengan memberikannya sumber makanan bergizi dan bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin dengan mineral anak, di antaranya zat besi, seng, kalsium, natrium, tembaga, vitamin A, vitamin B, serta segudang vitamin dan mineral lainnya.

6. Mengatasi anak susah makan :
1. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
Memberikan anak makanan dalam porsi besar saat dirinya sedang susah makan tentu membuat ia hanya bisa makan dalam porsi sedikit.

Bahkan, anak mungkin semakin susah makan karena enggan untuk menyentuh makanannya.

Ketimbang harus menyajikan makanan dalam porsi besar tapi tidak habis, cobalah porsi makan anak tidak berlebihan tapi cukup sering.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan untuk memberi jarak minimal tiga jam sebelum masuk ke waktu makan selanjutnya.

Dengan begitu, anak akan lebih merasakan kapan lapar dan kapan kenyang. Hal ini membuat porsi makannya lebih pas saat waktu makan tiba.

Jika diterapkan secara rutin, cara ini setidaknya dapat membantu mengatur jadwal makannya sehingga lama-kelamaan, masalah anak susah makan bisa teratasi dengan baik.

2. Buat waktu makan yang teratur bila anak susah makan
Sebaiknya, biasakan anak untuk makan tiga kali makanan utama dan dua kali makanan selingan di antara waktu makan utama.

Ini juga sekaligus mengajarkan anak tentang rutinitas. Dengan begitu, anak tahu apa yang harus dilakukannya pada waktu-waktu tertentu.

Melansir dari Mayo Clinic, Anda dianjurkan untuk memberi anak makan sesuai jadwal. Jika anak Anda terlalu lelah, mungkin ia akan memilih untuk tidur dan menolak makan.

Hal ini membuatnya jadi susah makan. Sebaiknya, berikan makanan kecil atau susu sebelum anak tidur siang.

Minta setiap orang yang ada di rumah atau yang mengasuh anak Anda mengikuti rutinitas Anda ini untuk diterapkan pada anak.

3. Sajikan makanan dengan tampilan yang menarik
Menyiasati sajian makanan juga bisa menjadi jalan tempuh sebagai cara mengatasi anak yang susah makan.

Jika selama ini Anda terbiasa dengan memberikan anak makan dengan tampilan biasa, kini coba cara lain untuk menyajikan makanan.

Sebagai contoh, berikan anak sepiring makanan dengan tampilan yang menarik dengan membentuk nasi menjadi berbentuk wajah, kemudian menggunakan sayur dan lauk sebagai pemanisnya.

Anda bisa membentuk sayur wortel menjadi sebuah mahkota, atau timun sebagai rumputnya.

Berkreasilah dengan cara Anda sendiri untuk menemukan variasi tampilan yang menarik di piring makan anak.

Cara ini juga bisa diterapkan bila anak sedang sakit dan tidak mau makan sama sekali.

mengajari anak makan sehat

4. Variasikan makanan dengan beragam rasa
Selain itu, saat menyajikan makanan selingan di siang dan sore hari, Anda bisa menawarkan rasa makanan yang gurih dan buah-buahan yang manis.

Terkadang, anak tidak mau makan karena bosan dengan rasa satu makanan yang itu-itu saja dan ingin mencoba rasa makanan lain yang baru.

Semakin banyak variasi makanan yang dimakan anak, tentu akan melengkapi nutrisi yang dibutuhkan anak.

Namun, jangan pernah menjanjikan makanan manis untuk anak sebagai hadiah.

Orangtua biasanya akan menawarkan makanan manis sebagai hadiah jika anak menghabiskan makanannya atau jika anak makan sayur.

Hal ini akan membuat ketertarikan anak dengan makanan lain selain makanan manis berkurang.

5. Variasikan dengan makanan favorit anak saat susah makan
Saat anak sedang sakit dan tidak mau makan, Anda bisa memancing nafsu makan anak dengan memberikan makanan-makanan kesukaannya.

Campurkan makanan favoritnya dengan jenis makanan lain agar asupan nutrisi anak lebih beragam.

6. Hindari memberikan minum saat makan
Banyak anak sering minum di tengah-tengah proses makannya dengan alasan seret atau haus. Padahal, kebanyakan minum justru dapat membuat perut anak kembung sehingga hanya makan sedikit.


Mulai sekarang, sebaiknya batasi jumlah air yang boleh anak minum selama makan sebagai cara mengatasi anak susah makan.

Jika ingin minum, berikan anak minum sebelum makan dan baru boleh minum kembali dalam jumlah banyak setelah makanannya habis.

7. Perkenalkan makanan baru secara perlahan
Kadang kala, kondisi anak susah makan dikarenakan ia belum terlalu terbiasa dengan makanan yang Anda sajikan.

Jika ingin memperkenalkan makanan baru coba lakukan secara bertahap. Perkenalkan dalam jumlah yang sedikit terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan ke porsi yang agak banyak setelah anak mulai terbiasa.

Langsung memberikan makanan baru dalam porsi banyak bisa membuat anak enggan memakannya, terlebih jika tidak suka dengan tampilan, tekstur, atau aromanya.

penyebab anak pilih-pilih makan

8. Libatkan anak dalam cara yang menarik
Berbagai kegiatan menarik yang berhubungan dengan makanan bisa menjadi ide bagus sebagai cara mengatasi masalah anak susah makan.

Sebagai contoh, Anda bisa mengajak anak bermain mainan anak perempuan seperti bermain masak-masakan atau mengajak anak untuk menyiapkan makan bersama.

Selain menyenangkan, cara-cara tersebut juga membantu Anda untuk memperkenalkan dunia makanan pada anak.

Ajak anak untuk membantu Anda belanja dan biarkan ia memilih makanan yang ia inginkan.

Setelah itu, Anda juga bisa mengajak anak untuk membantu menyiapkan makanan di meja makan.

Aktivitas seperti ini dapat membantu mendorong perkembangan positif dari perilaku makan anak.

Dengan cara ini, ia dapat mengetahui beragam jenis makanan dan dapat menemukan makanan baru baginya sehingga ia akan tertarik untuk mencobanya.

9. Buatlah waktu makan senyaman mungkin
Cara lain yang juga bisa Anda coba untuk mengatasi anak yang susah makan yakni mengundang beberapa temannya ke rumah untuk makan bersama.

Ini karena anak biasanya akan makan lebih banyak saat bersama dengan teman-temannya.

Biasanya, saat makan bersama teman, anak menjadi lebih bersemangat, apalagi jika teman bisa menghabiskan makanannya.

Hal ini merupakan salah satu cara jitu untuk mengatasi anak yang susah makan. Jauhkan anak dari televisi, hewan peliharaan, dan mainan saat makan agar ia lebih berkonsentrasi.

Selain itu, jangan marahi atau paksa anak pada saat makan karena bisa membuat nafsu makannya hilang.

Biarkan anak mengambil makanannya sendiri dengan tangannya jika ingin. Ini memberikannya kesempatan untuk belajar berbagai tekstur makanan.

Anak juga akan merasa lebih nyaman untuk makan sendiri dan ini merupakan suatu pembelajaran tanggung jawab pada anak.

10. Jadilah panutan yang baik untuk anak
Memberi contoh yang baik pada anak bisa menjadi salah satu cara mengatasi anak yang susah makan.

Anak merupakan peniru yang andal terhadap tindakan orang-orang di sekelilingnya.

Jadi, sebelum meminta anak untuk mencoba makanan baru atau menghabiskan makanan yang Anda sajikan, berikan contoh dulu.

Anda bisa mengajak si kecil duduk bersama di meja makan, kemudian berikan anak makanan yang sama dengan yang dimakan oleh anggota keluarga lainnya.

Jika di awal anak tampak ragu untuk mencicipi makanan tersebut, beri contoh dan katakan bahwa makanan tersebut tidak kalah lezat dengan makanan favoritnya.

Ada kalanya Anda atau pasangan mungkin sama-sama punya kebiasaan suka memilah-milah makanan atau tidak menyukai jenis makanan tertentu.

Dalam kondisi ini, tak heran jika nantinya anak juga akan meniru kebiasaan orangtua yang satu ini. Agar anak tidak susah makan makanan tertentu, hindari menunjukkan sikap tersebut di depan anak.

Cara lain yang bisa Anda coba untuk mengatasi anak yang susah makan adalah ceritakan ke anak tentang bagaimana Anda menikmati makanan tersebut.

Trik ini bisa memancing anak menjadi lebih tertarik untuk mencobanya.

Ceritakan juga bahwa Anda sangat senang melihat ia makan dengan baik. Anak akan senang mendengar pujian Anda sehingga lebih bersemangat untuk menghabiskan makanannya.