Kel. 4:
1. Kholisoh Nur Azizah
2. Miftakhul Falaah I N
3. Ratnamuslihah
4. Riska iIndraas W.
5. Tsalis Tsatul M.
*1.Konsep Gizi Seimbang*
Gizi seimbang menurut PERMENKES RI No. 42 Tahun 2014
Pengertian, Gizi Seimbang merupakan Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan (anekaragam kelompok pangan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan air serta beranekaragam dalam setiap kelompok pangan), aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Dalam Booklet Direktorat PAUD 2017. Gizi seimbang digambarkan dengan Tri Guna Makanan atau tiga jenis makanan dengan tiga kegunaan yang berbeda.yang meliputi;
1. Zat tenaga
Tenaga diperlukan manusia untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Zat tenaga dihasilkan dari : Karbohidrat, Lemak dan
Protein
2. Zat Pembangun
Zat pembangun diperlukan untuk membangun dan mengganti sel-sel atau jaringan didalam tubuh yang telah rusak. Zat pembangun
dihasilkan dari protein.
3. Zat Pengatur
Zat pengatur diperlukan untuk mengatur berbagai proses kimia seperti vitamin
*2.Pentingnya gizi seimbang untuk anak*
Pentingnya asupan gizi seimbang untuk mendukung
tumbuh kembang anak. Asupan makanan dengan gizi seimbang sangat penting agar anak memiliki tumbuh kembang yang optimal. Pemenuhan gizi yang seimbang berarti mengkonsumsi makanan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu, khususnya anak-anak. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan anak. Dengan gizi yang seimbang maka diharapkan anak memiliki tubuh sehat, tidak mudah terserang penyakit infeksi dan lain sebagainya. Untuk memenuhi asupan gizi seimbang bagi anak maka diperlukan peran aktif orang tua khususnya ibu. Misalkan dengan memberikan anak makanan yang beragam, yang memiliki protein yang tinggi, serta sayur mayur. Makanan dengan kandungan protein yang baik, kata dia, bisa didapat dari ikan, daging, telur, tempe, tahu, dan lain sebagainya. dengan demikian, mengonsumsi aneka ragam pangan menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan gizi seimbang. Namun yang juga penting adalah perlu memperhatikan segi keamanan makanan, guna memastikan makanan bebas dari kuman penyakit atau bahan berbahaya.
*3.Anak sehat dan bergizi seimbang*
Berbagai tanda kalau status gizi anak sudah baik
Berikut tanda-tanda yang ditunjukkan ketika status gizi anak sudah dalam keadaan yang normal:
*1. Memiliki berat badan dan tinggi badan yang normal*
Berat dan tinggi badan termasuk hal penting dalam menentukan status gizi anak. Mengetahui berat dan tinggi badan anak secara pasti akan membantu Anda dalam menilai sudah baik atau belum gizi yang diperoleh anak selama ini.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, berikut rerata berat dan tinggi badan yang dianggap normal di setiap kelompok usia anak:
Berat badan
0-6 bulan: 3,3-7,9 kg
7-11 bulan: 8,3-9,4 kg
1-3 tahun: 9,9-14,3 kg
4-6 tahun: 14,5-19 kg
7-12 tahun: 27-36 kg
13-18 tahun: 46-50 kg
Tinggi badan
0-6 bulan: 49,9-67,6 cm
7-11 bulan: 69,2-74,5 cm
1-3 tahun: 75,7-96,1 cm
4-6 tahun: 96,7-112 cm
7-12 tahun: 130-145 cm
13-18 tahun: 158-165 cm
*2. Tidak gampang sakit*
Anak dengan status gizi yang baik akan memiliki status kesehatan yang baik pula. Ini karena asupan gizi yang beragam serta berkualitas akan membuat sistem kekebalan si kecil lebih kuat.
Jadi, tubuh anak pun menjadi lebih kebal terhadap serangan infeksi penyebab penyakit. Faktanya, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa anak yang punya status gizi yang buruk sudah pasti sangat rentan terkena berbagai penyakit infeksi.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa anak dengan gizi yang buruk, ternyata punya jumlah sel-sel darah putih yang lebih sedikit ketimbang anak dengan gizi baik.
Padahal, komponen sel darah tersebut berperan sebagai pasukan pertahanan guna menjaga kesehatan tubuh. Di samping itu, kegemukan juga menandakan kalau anak tidak memiliki gizi yang baik.
*3. Punya nafsu makan yang baik*
Punya nafsu makan yang baik adalah salah satu tanda kalau si kecil bergizi baik. Dalam hal ini, nafsu makan buruk bukan hanya tidak memiliki nafsu makan, tetapi tingkat nafsu makan yang berlebihan juga tidak baik. Keduanya tentu sama-sama akan menimbulkan permasalahan gizi pada anak.
Anak yang kekurangan gizi sudah pasti punya nafsu makan yang kurang, atau cenderung tidak berselera dan malas makan. Sementara itu, anak yang kegemukan cenderung memiliki nafsu makan yang tinggi yang sebenarnya tidak baik bagi kesehatannya.
*4. Anak aktif dan lincah*
Tanda lain untuk melihat apakah si kecil punya status gizi yang baik adalah dengan melihat aktivitas sehari-harinya. Anak yang berstatus gizi baik, cenderung lebih aktif dan kuat dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
Hal ini akan terlihat berbeda dengan anak yang mengalami kekurangan gizi yang akan cenderung lelah cepat lelah dan lemas.
*4.Prinsip gizi seimbang*
•Pentingnya pola hidup aktif dan berolahraga
Untuk memenuhi gizi seimbang pada anak-anak, baiknya menerapkan pola hidup yang aktif dan berolahraga.Jangan biarkan anak menjadi anak yang jarang bergerak.
•Menjaga berat badan ideal
Keseimbangan gizi dalam tubuh bisa dilihat dari berat badan seseorang yang ideal dalam indeks massa tubuh (IMT). Untuk mendapatkan berat badan ideal, anak harus memakan makanan yang bergizi. Pilihlah makanan yang mengandung serat dan karbohidrat agar tidak mudah cepat lapar.
•Mengonsumsi makanan dengan beraneka ragam
Satu macam aneka makanan tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, dan lainnya. Perlu memberikan anak-anak makan dengan beraneka ragam makanan yang mengandung banyak manfaat. Tubuh membutuhkan karbohidrat, vitamin, lemak, protein, dan lainnya untuk menjadi sehat.
•Menerapkan pola hidup bersih dan sehat
Ciptakan pola hidup yang sehat dan bersih. Kebersihan tidak hanya dari rumah saja, melainkan diri sendiri juga harus dijaga. Terapkan pola hidup bersih pada anak-anak.
*5.Kebutuhan gizi AUD*
Kebutuhan zat gizi anak:
1. Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat ada yang mudah dicerna dan diserap tubuh (karbohidrat sederhana), seperti gula, sirup, minuman bersoda.Sementara Karbohidrat yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna (karbohidrat kompleks), meliputi buah-buahan, sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian.
2. Kebutuhan Lemak
Lemak berguna sebagai salah satu zat pembentuk energi tubuh. Lemak dapat berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan sebagainya.
3. Kebutuhan Protein
Protein selain digunakan untuk proses pertumbuhan anak, juga sebagai cadangan energi jika asupan energi terbatas atau kurang. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan atau berbagai olahannya. Misalnya, daging merah, Ikan, telur, susu, keju.Protein nabati adalah protein yang berasal dari tanaman atau berbagai olahannya. Misalnya, tahu, tempe, kacang kedelai.
4. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Anak usia dini membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup karena sangat berhubungan dengan proses pertumbuhannya. Vitamin dapat mengatur metabolisme tubuh.Kekurangan vitamin dapat membuat tubuh kurang bertenaga dan mudah terserang penyakit. Vitamin dapat terdapat pada :buah-buahan, sayur, cahaya matahari. Mineral adalah zat anorganik yang walaupun dalam sedikit,namun sangat penting dalam proses metabolisme tubuh. Mineral dapat diperoleh dari susu, garam, telur, dll
*6.Memgatasi anak susah makan*
Secara umum, berikut tips yang bisa Anda lakukan untuk menangani anak yang susah makan:
*1. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering*
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan untuk memberi jarak minimal tiga jam sebelum masuk ke waktu makan selanjutnya. Dengan begitu, anak akan lebih merasakan kapan lapar dan kapan kenyang. Hal ini membuat porsi makannya lebih pas saat waktu makan tiba. Jika diterapkan secara rutin, cara ini setidaknya dapat membantu mengatur jadwal makannya sehingga lama-kelamaan, masalah anak susah makan bisa teratasi dengan baik.
*2. Buat waktu makan yang teratur bila anak susah makan*
Biasakan anak untuk makan tiga kali makanan utama dan dua kali makanan selingan di antara waktu makan utama. Ini juga sekaligus mengajarkan anak tentang rutinitas. Dengan begitu, anak tahu apa yang harus dilakukannya pada waktu-waktu tertentu. Melansir dari Mayo Clinic, dianjurkan untuk memberi anak makan sesuai jadwal. Jika anak terlalu lelah, mungkin ia akan memilih untuk tidur dan menolak makan. Hal ini membuatnya jadi susah makan. Sebaiknya, berikan makanan kecil atau susu sebelum anak tidur siang
*3. Sajikan makanan dengan tampilan yang menarik*
Jika selama ini Anda terbiasa dengan memberikan anak makan dengan tampilan biasa, kini coba cara lain untuk menyajikan makanan. Sebagai contoh, berikan anak sepiring makanan dengan tampilan yang menarik dengan membentuk nasi menjadi berbentuk wajah, kemudian menggunakan sayur dan lauk sebagai pemanisnya. Cara ini juga bisa diterapkan bila anak sedang sakit dan tidak mau makan sama sekali.
*4. Variasikan makanan dengan beragam rasa*
Kita bisa menawarkan rasa makanan yang gurih dan buah-buahan yang manis. Terkadang, anak tidak mau makan karena bosan dengan rasa satu makanan yang itu-itu saja dan ingin mencoba rasa makanan lain yang baru. Semakin banyak variasi makanan yang dimakan anak, tentu akan melengkapi nutrisi yang dibutuhkan anak. Namun, jangan pernah menjanjikan makanan manis untuk anak sebagai hadiah. Orangtua biasanya akan menawarkan makanan manis sebagai hadiah jika anak menghabiskan makanannya atau jika anak makan sayur. Hal ini akan membuat ketertarikan anak dengan makanan lain selain makanan manis berkurang.
*5. Variasikan dengan makanan favorit anak saat susah makan*
Saat anak sedang sakit dan tidak mau makan, kita bisa memancing nafsu makan anak dengan memberikan makanan-makanan kesukaannya. Campurkan makanan favoritnya dengan jenis makanan lain agar asupan nutrisi anak lebih beragam.
*6. Hindari memberikan minum saat makan*
Banyak anak sering minum di tengah-tengah proses makannya dengan alasan seret atau haus. Padahal, kebanyakan minum justru dapat membuat perut anak kembung sehingga hanya makan sedikit. Mulai sekarang, sebaiknya batasi jumlah air yang boleh anak minum selama makan sebagai cara mengatasi anak susah makan. Jika ingin minum, berikan anak minum sebelum makan dan baru boleh minum kembali dalam jumlah banyak setelah makanannya habis.
*7. Perkenalkan makanan baru secara perlahan*
Jika ingin memperkenalkan makanan baru coba lakukan secara bertahap. Perkenalkan dalam jumlah yang sedikit terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan ke porsi yang agak banyak setelah anak mulai terbiasa. Langsung memberikan makanan baru dalam porsi banyak bisa membuat anak enggan memakannya, terlebih jika tidak suka dengan tampilan, tekstur, atau aromanya.
*8. Libatkan anak dalam cara yang menarik*
Berbagai kegiatan menarik yang berhubungan dengan makanan bisa menjadi ide bagus sebagai cara mengatasi masalah anak susah makan. Sebagai contoh, kita bisa mengajak anak bermain mainan anak perempuan seperti bermain masak-masakan atau mengajak anak untuk menyiapkan makan bersama. Ajak anak untuk membantu Anda belanja dan biarkan ia memilih makanan yang ia inginkan. Setelah itu, kita juga bisa mengajak anak untuk membantu menyiapkan makanan di meja makan. Dengan cara ini, ia dapat mengetahui beragam jenis makanan dan dapat menemukan makanan baru baginya sehingga ia akan tertarik untuk mencobanya.
*9. Buatlah waktu makan senyaman mungkin*
Cara lain untuk mengatasi anak yang susah makan yakni mengundang beberapa temannya ke rumah untuk makan bersama. Ini karena anak biasanya akan makan lebih banyak saat bersama dengan teman-temannya. Biasanya, saat makan bersama teman, anak menjadi lebih bersemangat, apalagi jika teman bisa menghabiskan makanannya.
*10. Jadilah panutan yang baik untuk anak*
Memberi contoh yang baik pada anak bisa menjadi salah satu cara mengatasi anak yang susah makan. Anak merupakan peniru yang andal terhadap tindakan orang-orang di sekelilingnya. Jadi, sebelum meminta anak untuk mencoba makanan baru atau menghabiskan makanan yang Anda sajikan, berikan contoh dulu.
Kita bisa mengajak si kecil duduk bersama di meja makan, kemudian berikan anak makanan yang sama dengan yang dimakan oleh anggota keluarga lainnya. Jika di awal anak tampak ragu untuk mencicipi makanan tersebut, beri contoh dan katakan bahwa makanan tersebut tidak kalah lezat dengan makanan favoritnya.