Fermentasi tradisional

Pembuatan Tape Singkong

Pembuatan Tape Singkong

by Yusnaini Fitrie -
Number of replies: 0
Picture of mikrind3thp2020b

Tape singkong berasal dari singkong yang difermentasi, bahan utama dari pembuatannya adalah singkong dan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae). pada pembuatan tape singkong dengan bahan singkong, ragi yang telah dihaluskan, air dan juga daun pisang sedangkan alatnya yang digunakan yaitu kompor, panci kukus, pisau, piring, garpu. pada tahap pertama yang perlu dilakukan adalah mengelupas kulit singkong dan kemudian dibersihkan. pada tahap ini perlu diperhatikan pada saat pembersihan singkong dan harus direndam selama berkali-kali sehingga warna air rendaman menjadi bening agar hasil dari tape menjadi empuk. setelah itu kemudian dipotong menjadi kecil-kecil. singkong yang sudah dipotong kemudian dimasak dengan cara dikukus hingga matang. pada tahap ini perlu pengecekan matang singkong dengan garpu, setidaknya singkong dapat ditusuk dengan garpu. biasanya pengkukusan singkong dengan waktu 30menit. jika sudah empuk lalu diangkat dan didinginkan. kemudian siapkan ragi tape yang sudah halus dalam wadah (bisa menggunakan baskom) dan tambahkan gula pasir secukupnya lalu diaduk hingga merata. siapkan daun pisang sebagai alas dan letakkan singkong yang sudah matang dan sudah didinginkan lalu digulungkan dalan wadah yang berisi ragi tersebut kemudian singkong dibungkus dengan daun pisang. ada cara lain yang digunakan dalam penambahan ragi ke singkong yaitu ragi disaring dan ditaburkan secara merata ke seluruh bagian singkong lalu kemudian di bungkus dengan daun pisang. simpan pada tempat yang aman dan selama 1-2 hari tape sudah bisa disajikan. 

ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam pembuatan tape yaitu pada saat pengukusan singkong jangan sampai sangat empuk, biasanya 3/4 matang karena jika terlalu matang nanti hasilnya bisa sangat encer dan sangat lunak, kemudian pada pemberian ragi tape ini juga harus menyeluruh menyelimuti singkong yang telah dikukus agar hasilnya merata, dan pada pembungkusan dengan daun pisang harus benar-benar tertutup dan disimpan dalam tempat yang aman dengan suhu ruang, jika tidak maka dapat mengganggu proses pemecahan enzim pada ragi Saccharomyces cerevisiae, serta yang paling penting adalah menggunakan peralatan yang aman dan bersih sehingga tidak menimbulkan kontaminasi makanan.