Berikan Ide awal anda bagaimana merancang buku ajar terkini yang bisa menggali kreativitas dan kemampuan problem solving dalam sebuah aktivitas dalam buku ajar.
Ambil 1 pokok bahasan
Untuk menyusun sebuah buku ajar, maka menurut saya patokanyna dimulai dari silabus, KI, KD dan yang kemudian diturunkan menjadi Indikator.
Misalnya Topik Termokimia.
Patokannya adalah KI, KD yang ada pada silabus.
KD kemudian diturunkan menjadi beberapa Indikator. Indikator yang telah saya susun harus mencirikan pembelajaran abad 21 yang diantaranya adalah kreativitas dan problem solving dan bersifat kentekstual serta tentu saja dekat dengan teknology digital.
Indikator-indikator yang telah disusun menjadi dasar untuk menyusun konten yang dengan menggunakan bahasa dan penyajian yang memerlukan respon siswa serta merangsang kemampuan problem solving siswa lewat problem kontekstual yang disajikan. Misalnya, menyajikan konten tentang prinsip perubahan energi, dan krisis energi. Siswa diajak untuk mencari solusi terhadap problem dengan memberikan respon dan kreativitas. Kesemuanya ini mungkin bisa dikaitkan dengan teknology seperti bagaimana mereka mencari sumber sebagai perbandingan.
Pokok Bahasan : Termokimia
Kelas/jurusan : X Ototronik
Rancangan buku ajar :
Di bagian pendahuluan bisa disampaikan tentang bagaimana suatu kendaraan bisa bergerak. bagaimana bahan bakar dapat menggerakkan kendaraan.
Di bagian inti dikemukakan keterkaitan termokimia-termodinamika dalam proses konversi energi. Dalam buku ajar ini banyak digunakan pertanyaan-pertanyaan yang memancing kreativitas siswa dalam penyelesaian masalah yang terkait dengan konversi energi jika dilihat dari sudut pandang termokimia-termodinamika. Misalnya bagaimana meminimalkan energi panas yang terbuang dari proses pembakaran bahan bakar pada ruang bakar mesin, dsb.
Pada bagian akhir siswa diminta membuat rancangan sederhana mesin konversi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Buku teks pendamping dapat digunakan Buku Konversi Energi : http://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_10smk/Kelas_10_SMK_Konversi_Energi_2.pdf
Dalam menyusun buku ajar, harus mengacu pada silabus yang sudah ditetapkan lembaga pendidikan nasional dan kurikulum yang ditetapkan yaitu kurikulum 2013. Pembelajaran pada kurikulum 2013 menginstruksikan bahwa pembelajaran dilakukan dengan pendekatan ilmiah melalui penelitian, proyek dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam membuat buku ajar harus memperhatikan hal tersebut.
Isi dari buku ajar tersebut meliputi materi yang akan dipelajari, kompetensi dasar, indikator kompetensi dan tujuan pembelajaran.
Dalam tiap bab, materi diawali dengan apersepsi yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa terkait bab yang akan dipelajari. Kemudian diberikan contoh konteks dalam kehidupan sehari-hari terkait materi bab tersebut untuk meningkatkan motivasi siswa.
Misalnya pada materi Laju Reaksi.
Disajikan kompetensi dasar, indikator kompetensi dan tujuan pembelajaran, bisa juga dilengkapi dengan mind map. Selanjutnya disajikan pertanyaan yang membangkitkan pengetahuan siswa terkait dengan materi laju reaksi dan kemudian diberikan contoh-contoh kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan minat siswa untuk mempelajari laju reaksi. kemudian diberikan materi pengantar tentang laju reaksi tersebut seperti pengertian laju reaksi, teori tumbukan, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan sebagainya.
Di dalam buku ajar tersebut diberikan instruksi praktikum terkait faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan bertujuan agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan dalam instruksi praktikum tersebut dan akhirnya dapat menyimpulkan bagaimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi laju reaksi. Instruksi praktikum dirancang sedemikian rupa untuk dapat meningkatkan kreativitas siswa dan problem solving siswa yaitu dengan siswa dapat mencari bahan-bahannya sendiri dan instruksi kerja yang dapat dimodifikasi sesuai kreativitas siswa. Lebih baik lagi disarankan untuk menggunakan bahan-bahan yang tidak berbahaya (green chemistry) dalam melakukan praktikum tersebut.
Setelah melakukan praktikum, siswa diminta untuk menyimpulkan temuan apa yang didapatkannya dalam praktikum. Dalam buku ajar tersebut juga dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali pengetahuan siswa pada materi laju reaksi tersebut terkait hasil praktikum dan juga pertaanyaan analisis untuk menguji sejauh mana siswa paham materi laju reaksi.
Disajikan rangkuman materi dan evaluasi menyeluruh pada materi laju reaksi.
Dalam merancang buku ajar, hal yang perlu diperhatian
adalah indikator & tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga setelah
menggunakan buku ajar tersebut indikator dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapakan. Misalnya pada
materi termokimia, penentuan perubahan entalpi dengan menggunakan kalorimeter. Dimana pada
isi bahan ajar tersebut menjelaskan tentang apa itu kalorimeter, jenis-jenis
kalorimeter dan bagian-bagian dari kalorimeter yang ditampilkan dalam bentuk gambar
yang menarik dalam bahan ajar. kemudian diberikan langkah kerja dalam praktikum
untuk mementukan perubahan entalpi menggunakan kalorimeter, pada bagian alat
percobaan diberikan pertanyaan seputar alat-alat yang digunakan, misalnya fungsi
alat tersebut apa. Percobaan / praktikum menggunakan kalorimeter
sederhana, sehingga siswa dituntut agar kreativ dalam merancang/ membuat
kalorimeter sederhana dari Styrofoam. Pada akhir percobaan siswa diminta untuk memnetukan
perubahan entalpi berdasarkan data percobaan dengan menggunakan kalorimeter
yang mereka catat selama percobaan.
Topik : Termokimia
Berdasarkan
kompetensi dasar topik termokimia disusun beberapa indikator pembelajaran.
Sebelum membahas topik termokimia secara lebih detail, siswa diberikan pemaparan bahwa topik yang akan dibahas berkaitan dengan energi. Disajikan beberapa fenomena yang dapat menjelaskan bentuk energi dan perubahannya. Contoh pemanfaatan energi dalam kimia misalnya pada reaksi pembakaran yang melibatkan bahan bakar seperti gas alam dan minyak bumi, lebih dimanfaatkan energi termal yang dihasilkan daripada memanfaatkan jumlah produk, yaitu air dan karbon dioksida. Berdasarkan contoh tersebut siswa dapat mengetahui bahwa hampir semua reaksi kimia disertai penyerapan atau pelepasan energi dalam bentuk kalor.
Berikutnya disajikan percobaan sederhana mengenai reaksi kimia yang melepaskan dan menyerap energi, misalnya reaksi antara batu kapur dengan air dan antara urea dengan air. Siswa diminta untuk mengidentifikasi perbedaan kedua reaksi dengan cara diberikan pertanyaan pengarah yang dapat menuntun siswa untuk menyelesaikan permasalahan.
Setelah itu siswa diminta untuk memberikan kesimpulan terkait percobaan yang dilakukan (reaksi eksoterm dan endoterm). Untuk lebih menunjang kemampuan problem based learning dan kreativitasnya, siswa diberikan permasalahan kontekstual, misalnya aplikasi dari topik pembelajaran. Contoh : penggunaan portable hot pack bagi para pemain ski atau untuk orang yang melakukan kegiatan-kegiatan di luar ruangan pada pada iklim yang dingin. Siswa kemudian diminta untuk menentukan kalor yang dihasilkan berdasarkan data yang disajikan.
Selain itu bahan ajar juga dilengkapi dengan soal-soal uji kompetensi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
materi : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
dalam buku ajar yang akan saya rancang akan memuat pokok bahasan sesuai dengan kompetensi dasar, pencapaian pembalajaran, tujuan, dan lain-lain yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013.
setelah itu masuk ke bagian utama yang dapat memberikan feedback atau interaksi pada siswa melalui materi yang diberikan dengan langkah-langkah berikut:
Materi: Termokimia
Untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan problem solving siswa maka bahan ajar dapat dirangcang sebagai berikut:
1. memuat indikator berdasarkan KD . Indikator tersebut mencakup aktivitas yang nantinya bertujuan meningkatkan kreativitas dan kemampuan problem solving siswa.
2. Menyusun pendahuluan pembelajaran yang berisi stimulus-stimulus yang berkaitan dengan peristiwa termokimia didalam kehidupan sehari-hari seperti terjadinya perubahan energy.
3. Pada isi pembelajaran siswa diminta untuk memberikan pendapatnya.
4. Selanjutnya siswa diberikan suatu permasalahan atau studi kasus dalam bentuk percobaan atau praktikum mengenai reaksi-reaksi. Serta diberikan pertanyaan-pertanyaan terkait reaksi-reaksi tersebut.
5. Setelah itu siswa mengkaitkan antara praktikum dengan topic materi pembelajaran
Menurut saya, pembelajaran dengan cara memberikan permasalahan melalui percobaan dan dilanjutkan mengkaitkannya dengan materi, hal ini dapat meningkatkan kreativitas dan problem solving siswa.
materi: termokimia
dalam merancang buku ajar yang mampu menggali kreatifitas dan kemampuan problem solving dalam materi pokok termokimia, sebaiknya memiliki bagian dimana ketika siswa membaca buku ajar tersebut, siswa menemukan beberapa pertanyaan sehingga ia berusaha untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut, atau bisa disebut investigasi.
jika dalam materi termokimia, siswa dapat menemukan permasalahan/ pertanyaan seperti mengapa gas LPG ketika digunakan dapat mematangkan makanan? apakah karena ada api? atau karena ada panas? bagaimana panas tersebut terjadi? bagaimana jika tidak ada panas? dan lain sebagainya. dari beberapa pertanyaan tersebut, pendidik memberikan lembar kerja praktikum dimana siswa sendirilah yang menentukan alat dan bahan yang akan digunakan, serta langkah kerja praktikum yang akan dilakukan. hal ini akan membuat siswa berusaha menemukan jawaban/ solusi yang menuntut kreatifitas mereka.