Izin menjawab pertanyaan theo,
kultur jaringan juga dapat diperkecil cakupannya ke skala rumah tangga. Tahapannya pun tidak sulit. Pertama, pengambilan eksplan dari beberapa bagian tubuh tanaman yang masih muda. Kedua, inisiasi kultur, yaitu proses pensterilan eksplan agar terbebas dari kontaminan (kotoran). Tahap berikutnya adalah inisiasi, kemudian multiplikasi atau perbanyakan bahan tanaman. Keempat, tahap pemanjangan tunas, induksi, dan perkembangan akar. Setelah tunas tumbuh besar, maka tahap terakhir adalah aklimatisasi atau proses pemindahan tunas dari dalam botol ke luar.
Rumah dapat dijadikan sebagai laboratorium. Cukup dengan menyediakan ruangan biasa untuk ruang inisiasi, ruang penyimpanan, dan ruang persiapan. Tingkat sterilisasi pada kultur jaringan skala rumahan tentu tidak seketat sebuah laboratorium skala besar.
Dilansir dari website resmi Esha Flora, bagi pemula yang berminat untuk belajar kultur jaringan untuk skala rumah tangga, setidaknya hanya memerlukan modal Rp 890 ribu. Rinciannya seperti untuk membeli paket enkas kecil beserta alat tanamnya, media kultur steril, kultur steril dari jenis tanaman, dan bahan habis pakai lainnya. Sedangkan keuntungan yang bisa diraih dari keberhasilan modal awal itu bisa mencapai dua kali lipat. Satu botol kultur jaringan bisa diperbanyak menjadi 30 botol lebih. Sehingga hanya memiliki lahan kecil masih memungkinkan untuk mencoba berbisnis kultur jaringan skala rumahan. Terimakasih