Memang tidak selamanya global warming merugikan, tp juga menguntungkan terutama bagi tempat-tempat belahan bumi yg dingin akan menjadi lebih hangat mk tempat-tempat tersebut akan naik produktivitas pertaniannya dan meningkat pula keanekaragaman hayatinya. Tapi bagi tempat yg sudah panas akan bertambah menjadi lebih panas lagi -- secara umum dampak negatifnya dianggap lebih merugikan bagi kehidupan manusia dibandingkan dengan dampak positifnya. Peningkatan suhu rata-rata permukaan di bumi ini disebabkan karena di atmosfir bumi semakin banyak kandungan gas rumah kaca. Salah satu gas yang paling dominan sebagi penyebab global warming adalah Karbon dioksida (CO2). Semakin tinggi konsentrasi gas rumah kaca di dalam atmosfir, maka akan semakin banyak radiasi panas sinar gelombang panjang (infra red) yang yang tertahan oleh atmosfir/gas rumah kaca sehiungga akan meningkatkan suhu di permukaan bumi. Kondisi meningkatnya suhu atau temperatur tersebut berakibat buruk poada tempat-tempat yang sudah panas atau hangat (daerah tropis) dan sebaliknya akan memberikan kondisi yang lebih hangat pada daerah yang dingin (sub tropis) sehingga memberikan lingkungan yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan organisme. Meningkatnya suhu permukaan bumi juga akan mambah volume air permukaan bumi karena banyak es di wilayah kutub yg mencair, sehingga tempat-tempat dataran rendah (daerah pantai) akan tergenang dan tenggelam. Twerkait dengan semakin panas suhu di permukaan bumi tidak serta merta meningaktkan energi surya yga dapat dimanfaatkan oleh manusia. Eemanfaatan energi surya berkaitan langsung dengan lamanya sinar matahari bersinar atau jumlah intensitas sinar matahari yang sampai di permukaan bumi (bukan dengan suhu permukaan bumi). Global warming tidak menyebabkan musim panas di sub tropis lebih panjang durasi waktunya tapi menjadikan musim panasnya semakin panas dan musim dinginnya semakin hangat.