Diskusi Tugas: 11. GLOBAL WARMING

Diskusi Global Warming

Diskusi Global Warming

by Nurul Febriana -
Number of replies: 19

Assalamualaikum, Selamat siang teman - teman semua. Semoga 

kita semua terus dalam keadaan sehat. Kami Kelompok 5 yang beranggotakan :

- Ahmad Saiful (F0117008)

- Faiz Fiki Udhianul Hilal (F0117046)

- Nurul Febriana (F0117088)

Yang akan membahas mengenai "Global Warming". Silakan dibaca dan dipahami dulu materinya. Untuk pertanyaan kami buka untuk 5 orang penanya. Terimakasih 🙏

In reply to Nurul Febriana

Re: Diskusi Global Warming

by Dian Kurnia -

Saya Dian Kurnia Warastri Wening (F0117038)

Ingin bertanya, apakah perbedaan dari dampak yang ditimbulkan dari Efek Rumah Kaca dengan Global Warming? Lalu menurut kelompok kalian, bagaimana cara menanamkan pentingnya tentang upaya pencegahan dan penanggulangannya?

Terima Kasih

In reply to Dian Kurnia

Re: Diskusi Global Warming

by Faiz Hilal -

Saya Faiz Fiki Udhianul Hilal – F0117046, izin menjawab pertanyaan dari saudari Dian

Efek rumah kaca adalah pemantulan panas yang terperangkap karena adanya gas-gas di atmosfer. Dengan semakin bertambahnya gas efek rumah kaca pada atmosfer Bumi, maka semakin banyak panas matahari yang terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu Bumi semakin memanas.

Sedangkan Pemanasan global adalah peningkatan suhu di seluruh bagian bumi dampak dari efek rumah kaca, yakni ditandai dengan es di Kutub yang mencair dan temperatur di berbagai tempat di seluruh dunia yang cenderung naik Kemudian bisa mengakibatkan perubahan cuaca dan iklim yang sangat ekstrem, kenaikan permukaan laut, air tanah cepat menguap sehingga menyebabkan kekeringan, polusi udara dan pencemaran lingkungan yang meningkat hingga curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan banjir dan badai

Kemudian upaya untuk pencegahan dari keduanya bisa dimulai dari kesadaran masing masing individu. Contohnya, diawali dengan melakukan penghematan listrik, mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil, dan menanam pohon.

Terimakasih


In reply to Nurul Febriana

Re: Diskusi Global Warming

by Sally Ishaya -

Saya Sally (F0117102),

Pada power point, disebutkan bahwa pengurangan penggunaan kertas membantu untuk mengurangi global warming? kemudian, bagaimana dengan penggunaan kertas recycling? apakah dikatakan cukup efektif? dan bagaimana dampak penggunaan kertas recycling? Terimakasih

In reply to Sally Ishaya

Re: Diskusi Global Warming

by Nurul Febriana -

Terimakasih atas pertanyaanya, Sally, Selanjutnya kami izin menjawab.

Menurut kami cukup efektif karena menggunakan kertas daur ulang memiliki keuntungan lingkungan yang jauh lebih tinggi dibanding kertas yang berasal dari hutan alami.

Dampak penggunaan kertas daur ulang adalah rendahnya kadar emisi karbon, kadar racun yang di dalam kertas, dan mengurangi penggunaan kayu. Serta mengurangi karbon dioksida yang dihasilkan dalam memproduksi kertas biasa.

Apakah ada tanggapan?

In reply to Nurul Febriana

Re: Diskusi Global Warming

by Avita Indah Pangestika -

selamat siang. saya Avita (F0117029), menanggapi makalah dan ppt yg sudah diupload menurut saya sudah cukup lengkap.

kemudian, saya izin bertanya. pertama, dalam upaya pencegahan global warming, salah satunya adalah menggunakan energi alternatif. Menurut kelompok anda, jika sumber listrik lebih efektif menggunakan energi alternatif yg salah satunya adalah panel surya, mengapa Indonesia belum menggunakannya secara luas? padahal negara2 lain sudah banyak yg menggunakan. kedua, apakah pandemi COVID-19 ini ada pengaruhnya terhadap global warming?

terima kasih

In reply to Avita Indah Pangestika

Re: Diskusi Global Warming

by Fatihul Mu'tashim -

izin bertanya 

cara pengurangan CFC yang berlebih bagaimana ya karena seperti yang kita tau mulai dari hal terkecil sperti parfume dan ac rumahan mengandung cfc,yang sepertinya tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari dengan mudah

 juga apa dampak yang ditimbulkan dari penggunaan CFC berlebih

In reply to Fatihul Mu'tashim

Re: Diskusi Global Warming

by Ahmad Saiful -

Terimakasih atas pertanyaanya Fatihul, Selanjutnya kami izin menjawab.

Menurut kami, Cara mengurangi emisi cfc adalah dengan mengurangi produk yang melarang perangkat cfc, menggantinya dengan senyawa pendingin lain seperti HFC dan mendaur ulang perangkat yang masih menggunakan CFC. Dan ada beberapa hal juga upaya yang dapat dilakukan diantyaranya :

1. Melarang produksi dan penjualan perangkat CFC: perangkat CFC saat ini telah dilarang dengan peraturan internasional seperti Protokol Montreal. Di Indonesia larangan ini dilakukan dengan Peraturan Departemen Industri No.33 Tahun 2007 yang melarang impor, produksi dan penjualan CFC.

2.    Mengganti senyawa CFC dengan zat lain: untuk mengisi perangkat pendingin dan aerosol diperlukan senyawa alternatif pengganti CFC. Saat ini senyawa yang bisa digunakan adalah HFC (hidrofluorocarbon) dan senyawa haloform lainya.

3.    Daur ulang perangkat CFC: perangkat lama yang menggunakan CFC, misalnya AC dan kulkas lama, serta kaleng parfum atau penyemprot yang sudah habis, perlu didaur ulang agar senyawa CFC di dalamnya tidak lepas ke atmosfer.

Adapun dampak penggunaan CFC secara berlebihan adalah CFC dapat merusak lapisan ozon. Pada lapisan atmosfir yang tinggi, ikatan C-Cl akan terputus menghasilkan radikal-radikal bebas klorin. Radikal-radikal inilah yang merusak ozon. CFC sekarang ini telah digantikan oleh senyawa-senyawa yang lebih ramah lingkungan. CFC juga bisa menyebabkan pemanasan global. Satu molekul CFC-11 misalnya, memiliki potensi pemanasan global sekitar 5000 kali lebih besar ketimbang sebuah molekul karbon dioksida.

 

In reply to Avita Indah Pangestika

Re: Diskusi Global Warming

by Nurul Febriana -

Terimakasih atas pertanyaannya, Avita. Selanjutnya izin menjawab.

Mengapa Indonesia belum menggunakan panel surya?
1. Solar cell masih import
2. Biaya produksi PLTS masih tinggi
3. Kurang kemampuan SDM dalam penguasaan tekonologi PLTS
4. Biaya investasi mahal
5. Perkara pembebasan lahan

Pengaruh COVID-19 terhadap global warming
Menurut kami, COVID-19 mempengaruhi global warming. Kebijakan yang dikeluarkan dalam menanggulangi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan dalam pengurangan polusi udara di bumi. Bumi kembali bernafas dengan berkurangnya aktivitas manusia. Iklim mengalami perubahan yang membaik. Kualitas air membaik karena berkurangnya lalu lintas kapal. Dan lain sebagainya 

Apakah ada tanggapan?
In reply to Nurul Febriana

Re: Diskusi Global Warming

by Avita Indah Pangestika -

terima kasih jawabannya Nurul. dari berita yg saya baca, ada salah satu perusahaan Indonesia yg mengekspor panel surya. jadi itu bertentangan donk dengan nomer 1? memang biaya investasi mahal, namun biaya tersebut akan tertutup dalam jangka panjang. kemudian, perkara pembebasan lahan, bukankah panel Surya bisa dipasang di atas rumah layaknya genteng seperti salah satu desa di Bali?

In reply to Avita Indah Pangestika

Re: Diskusi Global Warming

by Nurul Febriana -

Mohon maaf saudari Avita, untuk eksport yang dilakukan oleh salah satu  perusahaan Indonesia kelompok kami kurang mengetahui, karena menurut sumber yang saya baca disebutkan bahwa solar cell masih import, mohon maaf sekali 🙏

Untuk masalah investasi, menurut sumber yang saya baca sekurang-kurangnya, dibutuhkan biaya US$ 2 juta atau sekitar Rp26 miliar dari setiap 1 MWp. Jika PLTS dibangun dengan kapasitas 5000 MW, maka biaya yang dibutuhkan adalah sekitar Rp165 triliun. Ini yang kami maksud bahwa biaya investasi mahal. Mohon maaf apabila kurang memuaskan.

In reply to Avita Indah Pangestika

Re: Diskusi Global Warming

by Faiz Hilal -

saya Faiz Fiki Udhianul Hilal - F0117046, izin menanggapi jawabannya Avita

Terimakasih sebelumnya sanggahannya saudari avita, Menurut kelompok kami, untuk pembangunan PLTS sendiri membutuhkan lahan yg luas dan itu memerlukan lahan yang dibebaskan. Pemahaman masyarakat Indonesia mengenai surya panel masil rendah, apalagi untuk mewujudkan tersebut dibutuhkan biaya yang mahal sehingga investor berpikir 2x. 


In reply to Nurul Febriana

Re: Diskusi Global Warming

by Yayang Afta Pratama -

Selamat siang teman teman perkenalkan nama saya yayang afta pratama (F0117118)

Ingin bertanya mengenai salah satu penyebab dari pemanasan global yaitu gas metan,  kita tahu bahwa sebenarnya gas metana memilki suatu kelebihan menjadi suatu bahan bakar alternative. Menurut saya hal ini bermanfaat karena merubah kotoran menjadi gas, adakah cara untuk meminimalisir emisi gas metana agar tidak telalu berdampak pada pemenasan global? Tolong jelaskan?


In reply to Yayang Afta Pratama

Re: Diskusi Global Warming

by Faiz Hilal -

Saya Faiz Fiki Udhianul Hilal – F0117046, izin menjawab pertanyaan dari saudara Yayang

Penyebab dari pemanasan global salah satunya disebabkan dari jumlah gas metana yang meningkat setiap tahunnya. Selain dari kendaraan bermotor, sumber gas metana juga berasal dari lahan pertanian, limbah pengolahan kelapa sawit, pembuangan sampah, dan kegiatan peternakan lainnya. Jika dibiarkan terus menerus tentunya dapat menyebabkan kondisi bumi semakin memanas.  Berikut cara untuk meminimalisir emisi gas metana agar tidak telalu berdampak pada pemenasan global :

-       Memanfaatkan Bakteri Metanotrof

Bakteri ini dapat dijumpai dari hasil pengolahan limbah kelapa sawit. Proses isolasi bakteri ini langsung pada sumber gas metana akan membuat koloni bakteri ini semakin meningkat. Selanjutnya, peningkatan koloni ini dimanfaatkan untuk menciptakan kondisi bumi yang lebih sehat dan bersahabat.

-       Memanfaatkan Tannin pada Pakan Lokal

Berdasarkan Penelitian Dosen di IPB yang mengenai manipulasi kandungan dari pakan ternak ruminasia dengan cara pencampuran bahan pakan lokal dengan senyawa tannin. Cara kerja dari penelitian ini adalah dengan menghambat pertumbuhan bakteri metanogen.

-       Daun Hijau Untuk Pakan Ternak

Badan Litbang Pertanian menghimbau agar peternak memanfaatkan dedaunan hijau yg mengandung emisi gas metanan rendah sebagai alternatif pakan untuk ternak. Daun hijau yang dimaksud berasal dari tanaman Glirida Leucaeng, Leauminos dan Kaliandra yang diketahui mengandung tannin dan saponin.

-        Gunakan Bibit Padi Rendah Emisi

Tanaman padi memiliki peran penting dalam menjaga kondisi atmosfer bumi dari emisi gas metana. Proses metagonesis dari pelepasan eksudat akar yang kaya akan sumber karbon pada padi menjadikan padi sebagai salah satu sumber penyumbang pemanasan global.


In reply to Nurul Febriana

Re: Diskusi Global Warming

by Dinda Tirta Rahayu -

Saya Dinda Tirta Rahayu(F0117039), izin bertanya. 

Menurut kalian bagaimana dampak besar yang terjadi pada Global Warming di Dunia akibat adanya wabah pandemi COVID-19. Tertunda nya atau berhentinya aktivitas pabrik di sebagian perusahaan dan berkurangnya kuantitas penyebaran C02 dari kendaraaan, apakah kondisi ini memungkinkan untuk memulihkan kembali dampak global warming yg sebelum nya terjadi? Terimakasih

In reply to Dinda Tirta Rahayu

Re: Diskusi Global Warming

by Ahmad Saiful -
Terimakasih atas pertanyaannya saudari Dinda, selanjutnya kami izin menjawab.

menurut saya dan teman-teman, Kabar baik di tengah kabar buruk terkait semakin luasnya penyebaran virus corona di dunia. Sebab, lagi-lagi Covid-19 menunjukkan pengaruh positif terhadap polusi udara secara global.

Ketika industri, jaringan transportasi, dan berbagai kegiatan bisnis dihentikan, maka yang dihasilkan adalah penurunan emisi karbon secara tiba-tiba. Aktivitas ekonomi menurun, seiring dengan penggunaan sumber energi utama (batu bara dan minyak bumi) juga menurun. Ujungnya emisi karbon dioksida juga menurun. Menurut sejumlah analis, efek Coronavirus ini belum dapat dikatakan bakal mendorong emisi CO2 global ke jalur menurun –seperti yang diperlukan jika dunia ingin memiliki harapan untuk menjaga pemanasan global ke tingkat 1,5C yang relatif aman di atas tingkat pra-industri. Secara garis besar secara global dengan adanya pandemi Covid-19 ini belum sepenuh nya memulihkan dampak global warming namun sangat memberi dampak positif bagi lingkungan.