3.3. Ruang Diskusi Mahasiswa

SUCI AROFAH

SUCI AROFAH

by SUCI AROFAH -
Number of replies: 0

  1. Silahkan analisis tantangan apa saja yang dihadapi oleh Ideologi Pancasila baik dari dalam maupun luar bangsa Indonesia?

Pancasila merupakan pedoman dasar bagi Indonesia yang di dalamnya tertuang nilai – nilai luhur yang akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Pancasila tidak bersifat kontekstual, hal ini yang dapat memicu berbagai tantangan untuk Pancasila itu sendiri.

Dalam era modernisasi sekarang ini Pancasila pastinya akan lebih banyak dihadapkan dengan berbagai tantangan. Baik tantangan dari dalam maupun dari luar. Adapun tantangan dari dalam misalnya ada beberapa daerah yang ingin memisahkan diri dari Indonesia yang dapat menyebabkan disintegrasi serta mentalis bangsa.

Tantangan dari dalam inilah yang merupakan tantangan berat bagi Indonesia sendiri. Sikap -sikap yang melemahkan bangsa Indonesia seperti oportunis dan pragmatis. Kondisi ini yang dapat mendorong orang melakukan tindakan yang tidak jujur, tidak adil, dan bahkan bertindak semenamena dan menyalahgunakan wewenang, melakukan tindakan korupsi, menjalankan KKN dan bahkan dapat melakukan tindakan kekerasan dan kriminalitas.

Contoh tantangan Pancasila sebagai ideologi negara dalam bidang pemerintahan yaitu seseorang tidak mengimplementasikan sebagaimana mestinya kekuasaan dan wewenang nilai – nilai Pancasila. Seperti dalam kasus korupsi yang hingga saat ini masih banyak dilakukan di bidang pemerintahan Indonesia.

Selain tantangan dari dalam adapula tantangan dari luar misalnya yaitu arus globalisasi yang masuk dan menggerus budaya dan kepribadian masyarakat Indonesia. Dengan adanya globalisasi ini banyak masyarakat Indonesia yang berpindah haluan dari budaya asli masyarakat menjadi budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila.

2. Sebutkan minimal satu contoh kasus akibatlemahnya ideologi Pancasila?

Melemahnya nilai – nilai Pancasila sendiri dapat dilihat dari berbagai masalah – masalah yang muncul yang juga bertentangan dengan nilai Pancasila diantaranya, dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa juga sering terjadi masalah misalnya penistaan agama dan kejahatan yang mengatasnamakan agama seperti terorisme. Selain itu juga terjadi pada nilai Pancasila sila kedua misalnya terjadinya perbudakan dan kekerasan seksual.

Kasus penistaan agama ini pernah terjadi dan menjadi sorotan publik satu diantaranya dilakukan oleh Muhammad Kace. Ia menyebut dalam berbagai muatan konten yang menistakan agama Islam, salah satunya yaitu Kace menyebut bahwa Nabi Muhammad adalah pengikut jin. Selain itu, Kace juga mengganti ucapan salam yang ada dalam Islam. Kace mengganti salam tersebut menjadi ‘’Assalammualaikum, warrahmatuyesus wabarakatu. Alhamduyesus hirabbilalamin, segala puji dinaikkan ke hadirat Tuhan Yesus, Bapa di surga yang layak dipuji dan disembah,’’ ucap Muhammad Kace.

Karena Tindakan tersebut, Pengadilan Tinggi (PT) Bandung menjatuhkan vonis hukuman 6 tahun penjara untuk Muhammad Kace. Vonis tersebut dibacakan hakim yang diketuai oleh Kharleson Harlanja.

Selain kasus penistaan agama, adapula kasus yang bertentangan dengan sila kedua sebagai contohnya yaitu kekerasan seksual. Satu diantaranya yang dilakukan oleh guru pesantren di Bandung yang mencabuli 12 santriwatinya. Sebut saja namanya dengan singkatan HW, ia adalah pimpinan salah satu pesantren di Kawasan Cibiru, kota Bandung. Aksi bejat yang dilakukan HW ternyata sudah berlangsung sejak tahun 2016 hingga 2021, ia mencabuli sebanyak 12 santriwati yang pada saat kejadian para santriwati masih berada dibawah umur. Dari perlakuannya ada 8 santri yang hamil dan 2 santri yang sudah melahirkan.

Dari Tindakan yang dilakukan HW tersebut, ia terancam pidana sesuai pasal 81 undang – undang perlindungan anak, ia diancam hukuman 15 tahun penjara namun perlu digarisbawahi ada pemberatan karena ia sebagai tenaga pendidik sehingga hukumannya menjadi 20 tahun penjara.