Filmjölk atau yang juga dikenal sebagai fil adalah
produk susu fermentasi tradisional yang berasal dari Swedia. Produk ini dibuat dengan
memfermentasi susu sapi dengan berbagai bakteri dari jenis Lactobacillus lactis dan Leuconostoc
mesenteroides. Bakteri akan memetabolisme laktosa, gula yang ditemukan
secara alami pada susu akan menjadi asam laktat. Asam laktat ini yang memberi
filmjölk rasa asam dan menyebabkan protein dalam susu, terutama kasein akan mengental,
sehingga produk akhir mengental. Bakteri ini juga menghasilkan jumlah diasetil
yang terbatas, suatu senyawa dengan rasa mentega, yang memberi filmjölk rasa
khasnya.
Di negara-negara
Nordik, filmjölk sering dimakan dengan sereal sarapan, muesli atau roti renyah
yang dihancurkan di atasnya. Beberapa orang menambahkan gula, selai, saus apel,
kayu manis, jahe, buah-buahan. Filmjölk pertama kali diperkenalkan ke pasar
Swedia sebagai produk konsumen pada tahun 1931 oleh koperasi susu Swedia Arla. Filmjölk
pertama adalah tanpa rasa dan mengandung 3% lemak susu. Sejak 1960-an, berbagai
varietas filmjölk yang tanpa rasa telah dipasarkan di toko bahan makanan
Swedia. Sejak tahun 2007, variasi filmjölk termasuk filmjölk dengan berbagai
kandungan lemak, filmjölk yang diberi buah, vanila, atau madu, serta filmjölk
dengan bakteri probiotik yang diklaim lebih menyehatkan, seperti Onaka fil yang
mengandung Bifidobacterium lactis.
Untuk membuat filmjölk, sejumlah bakteri dari batch filmjölk yang aktif biasanya ditransfer ke susu pasteurisasi. Kemudian dibiarkan satu sampai dua hari untuk difermentasi pada suhu kamar atau di ruang bawah tanah yang dingin atau pada suhu sekitar 18oC-24oC. Kultur fil diperlukan saat menggunakan susu pasteurisasi karena bakteri yang terjadi secara alami dalam susu terbunuh selama proses pasteurisasi.