Produk Fermentasi oleh Bakteri Asam Laktat

Filmjölk

Filmjölk

by Cindy Oktaviani Widyaningrum -
Number of replies: 0
Picture of mikrind3thp2020a

Filmjölk atau yang juga dikenal sebagai fil adalah produk susu fermentasi tradisional yang berasal dari Swedia. Produk ini dibuat dengan memfermentasi susu sapi dengan berbagai bakteri dari jenis Lactobacillus lactis dan Leuconostoc mesenteroides. Bakteri akan memetabolisme laktosa, gula yang ditemukan secara alami pada susu akan menjadi asam laktat. Asam laktat ini yang memberi filmjölk rasa asam dan menyebabkan protein dalam susu, terutama kasein akan mengental, sehingga produk akhir mengental. Bakteri ini juga menghasilkan jumlah diasetil yang terbatas, suatu senyawa dengan rasa mentega, yang memberi filmjölk rasa khasnya.
Di negara-negara Nordik, filmjölk sering dimakan dengan sereal sarapan, muesli atau roti renyah yang dihancurkan di atasnya. Beberapa orang menambahkan gula, selai, saus apel, kayu manis, jahe, buah-buahan. Filmjölk pertama kali diperkenalkan ke pasar Swedia sebagai produk konsumen pada tahun 1931 oleh koperasi susu Swedia Arla. Filmjölk pertama adalah tanpa rasa dan mengandung 3% lemak susu. Sejak 1960-an, berbagai varietas filmjölk yang tanpa rasa telah dipasarkan di toko bahan makanan Swedia. Sejak tahun 2007, variasi filmjölk termasuk filmjölk dengan berbagai kandungan lemak, filmjölk yang diberi buah, vanila, atau madu, serta filmjölk dengan bakteri probiotik yang diklaim lebih menyehatkan, seperti Onaka fil yang mengandung Bifidobacterium lactis.

Untuk membuat filmjölk, sejumlah bakteri dari batch filmjölk yang aktif biasanya ditransfer ke susu pasteurisasi. Kemudian dibiarkan satu sampai dua hari untuk difermentasi pada suhu kamar atau di ruang bawah tanah yang dingin atau pada suhu sekitar 18oC-24oC. Kultur fil diperlukan saat menggunakan susu pasteurisasi karena bakteri yang terjadi secara alami dalam susu terbunuh selama proses pasteurisasi.