teori kreativitas Hurlock

Kreativitas adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal baru, cara baru, model baru yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. Hal baru itu tidak perlu selalu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, unsur-unsurnya mungkin telah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi hal baru itu adalah sesuatu yang sifatnya inovatif.

Menurut Elisabeth B. Hurlock, kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasikan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak pernah dikenal oleh pembuatnya. Titik tekan dari kreativitas adalah sesuatu yang baru, baik itu ramuan dari bahan-bahan lama, maupun yang baru sama sekali.

Sedangkan pengertian kreativitas menurut beberapa ahli memberikan indikasi bahwa berpikir kreatif sama dengan kreativitas itu sendiri.Salah seorang yang memberikan pengertian tentang kreativitas adalah J.P. Guilford. Ia mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan berpikir divergen(menyebar, tidak searah, sebagai lawan dari konvergen, terpusat) untuk menjajaki bermacam-macam alternatifjawaban terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya. Definisi Guilford ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa kreativitas adalah kemampuan dalam berpikir untuk memilih.

Merujuk pada definisi Drevdahl dirumuskan bahwa: “Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Ia dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman. Ia mungkin mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokan hubungan lama ke situasi baru dan mungkin mencakup pembentukan korelasi baru. Ia harus mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan bukan fantasi semata, walaupun merupakan hasil yang sempurna dan lengkap. Ia mungkin dapat berbentuk produk seni, kesusastraan, produk ilmiah, atau mungkin bersifat prosedural atau metodologis”.

Berdasarkan berbagai definisi tentang kreativitas tersebut di atas, dapat dipahami bahwa perbedaan rumusan dan konsep yang dikemukakan tentang kreativitas tidak terlepas dari sudut pandang masing-masing individu, namun pada hakikatnya saling berkaitan meskipun penekanannya berbeda. Pada intinya definisi kreativitas tidak terlepas dari pribadi, proses, press dan produk, sebagaimana Rhodes menyebut keempat jenis definisi tentang kreativitas ini sebagai: “Four P’s of creativity : person, process, press,product”. Ada definisi yang hanya terfokus pada salah satu dari 4P ini, namun ada juga yang merupakan kombinasinya. Dapat dijelaskan bahwa 4P ini saling berkaitan yaitu pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam proses kreatif dan dengan dukungan dan dorongan (press) dari lingkungan, menghasilkan produk yang kreatif. Sedangkan pengembangan secara bahasa dapat diartikan sebagai proses/cara mengembangkan. Jadi, pengembangan kreativitas dapat dimaknai cara mengembangkan kemampuan untuk mendayagunakan segala potensiyang ada dalam diri individu melalui suatu proses dengan dukungan lingkungan yangdalam kompromis, sehingga menghasilkan suatu yang baru, orisinal dan berbeda dari suatu yang telah ada sebelumnya meliputi sikap, pemikiran, ide dan hasil karya yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. Kemampuanini dapat dikembangkan dalam diri manusia.