Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib umum yang merupakan pendidikan untuk memberikan pemahaman mengenai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indoneisa dan Bhneka Tunggal Ika serta implementasinya dalam membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Kajian ini berdasar Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib Pada Kurikulum Pendidikan Tinggi.


Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu:

1. melakukan kegiatan berbicara personal maupun tim di depan umum(pendengar)

dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar

2. melakukan kegiatan penilaian berbicara personal maupun tim


Sastra lama merupakan mata kuliah yang dipersiapkan untuk membentang cakrawala multibudaya mahasiswa, khususnya wawasan tentang kesastraan, baik sastra daerah maupun sastra Indonesia, sebagai modal sosial dalam memandang dinamika keluhuran multinilai yang menjunjung akal budi humanis, serta sebagai modal intelektual dalam mengembangkan kehidupan multikultural yang mengedepankan keluruhan watak warga bangsa Indonesia sebagai warga bangsa dunia demi peercepatan kemajuan hakikat dan martabat kemanusiaan berbasis hasil-hasil perenungan dan pemikiran para pujangga yang teraktualisasi dan terdokumentasi dalam karya-karya sastra lama. 

Perkuliahan ini memberikan pengalaman mencari, menemukan melalui berdiskusi konsep, pengetahuan, membuat analisis mengaplikasikan teori mengenai: (1)  hakikat fonologi, fonetik dan fonemik; (2)  perbedaan grafem (huruf), fonem, dan fona; (3)  tiga  pendekatan fonetik, alat ucap, dan proses fonasi; (4)  klasifikasi konsonan dan vokal bahasa Indonesia; (5)  fenomena  fonem sekunder dalam bahasa Indonesia; (6) penerapan kaidah transkripsi fonetis teks berbahasa Indonesia; (7)  penerapan  langkah identifikasi fonem untuk menganalisis penggunaan bahasa

Sejarah sastra merupakan mata kuliah yang dipersiapkan untuk membentang cakrawala mahasiswa, khususnya wawasan tentang kesastraan masa lalu hingga dinamikanya secara kronologis. Tentang itu, wawasan kesejarahan yang perlu ditelaah berkenaan dengan masa mula sastra Indonesia, balai pustaka, pujangga baru, angkatan Jepang, angakatan '45, angkatan '50, angkatan '66, angkatan '70, angkatan '90, angkatan 2000-an, karya sastra terpenting tiap masa, pengarang terdepan dalam berkarya sastra Indonesia, drama dan sejarahnya, sastra modern, serta sastrawan tokoh modern. 

Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. ... Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.

Mahasiswa diajarkan tentang berbagai aspek pengetahuan dan keterampilan memahami dan menangkap informasi dari berbagai sumber. Pada tataran menyimak kritis, mata kuliah ini dapat menjadi wahana mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam menerima informasi melalui aktivitas menyimak berita, pidato/orasi/ceramah, debat/seminar. Sementara itu, pada aspek menyimak estetis, mata kuliah ini dapat dijadikan sebagai wahana apresiasi terhadap nilai-nilai estetika dalam bahan simakan yang diperdengarkan melalui aktivitas menyimak puisi/lagu, dongeng, cerpen, drama, dan film


Kurikulum merupakan komponen sistem pendidikan yang paling rentan terhadap perubahan. Paling tidak ada tiga faktor yang membuat kurikulum harus selalu dirubah atau diperbaharui. Pertama, karena adanya perubahan filosofi tentang manusia dan pendidikan, khususnya mengenai hakikat kebutuhan peserta didik terhadap pendidikan/pembelajaran. Kedua, cara karena cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi, sehingga subject matter yang harus disampaikan kepada peserta didik pun semakin banyak dan berragam. Ketiga, adanya perubahan masyarakat, baik secara sosial, politik, ekonomi, mau pun daya dukung lingkungan alam, baik pada tingkat lokal maupun global. Karena adanya faktor-faktor tersebut, maka salah satu kriteria baik buruknya sebuah kurikulum bisa dilihat pada fleksibilitas dan adaptabilitasnya terhadap perubahan. Selain itu juga dilihat dari segi kemampuan mengakomodasikan isu-isu atau muatan lokal dan isu-isu global. Hal ini diddasarkan pada kenyataan bahwa pendidikan harus mampu mengantarkan peserta didik untuk hidup pada zaman mereka, serta memiliki wawasan global dan mampu berbuat sesuai dengan kebutuhan lokal.

Mata kuliah ini bertujuan memberikan pengetahuan teoretik tentang semantik serta kemampuan menganalisis makna kepada mahasiswa.  Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan (1) memiliki pemahaman tentang hakikat semantik, hubungan semantik dengan berbagai disiplin ilmu lainnya, kosep makna, pedekatan makna, ragam makna, relasi makna, perubahan makna, dan penamaan; (2) memiliki kemampuan dalam menganalisis makna dengan menggunakan berbagai peendekatan serta menyusun dalam sebuah laporan, baik dalam bentuk laporan penelitian mini maupun makalah/artikel; dan (3)  menunjukkan perilaku jujur, tekun, teliti, disiplin,  responsif, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas dan menghasilkan karya.