Mata kuliah ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan mengenai konsep-konsep tata bahasa Inggris mendasar, mulai tataran kata hingga tataran kalimat. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari mata kuliah ini, mahasiswa dapat memproduksi konstruksi-konstruksi kebahasaan yang tepat ketika berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Menguasai teori-teori dan pendekatan   obyek kajian sintaksis, hubungan sintaksis dengan ilmu lain, frase (pengertian, struktur, tipe konstruksi, realasi antar unstur pembentuknya, kategori, dan aplikasi dalam kalimat), Klausa (pengertian klausa, jenis klausa, struktur dan makna klausa), Kalimat (pengertian kalimat, jejer, wasesa, lesan, katrangan, geganep, kategori  pengisi fungsi kalimat, jenis kalimat, analisis kalimat dan aplikasinya dalam kalimat bahasa Jawa yang baik dan benar)


Mahasiswa diajarkan teori aliran Yunani sampai struktural Amerika dan masing-masing terapanya dalam bahasa Jawa

Mata kuliah sastra bandingan mempelajari karya sastra dari dua negara yang berbeda, atau mempelajari karya sastra di 1 negara yang memiliki bahasa lokal lebih dari satu.

Mahasiswa dapat membandingkan setidaknya 2 karya sastra baik dari genre yang sama atau dari genre yang berbeda.


Mahasiswamampu menganalisis teks karya sastra Jawa prosa atau puisi berhuruf latin maupun Jawa, menulis karya sastra dan ilmiah berbahasa Jawa krama, dan berbicara dalam pertemuan ilmiah sesuai dengan kaidah ilmiah baku serta norma berbicara bahasa Jawa yang baik dan benar.

Mahasiswa diajarkan teknik-teknik analisis teks prosa atau puisi berhuruf latin maupun Jawa, langkah-langkah penulisan artikel dan makalah berbahasa Jawa mulai dari penentuan judul, identifikasi permasalahan, tinjauan pustaka, metode, analisis dan penarikan kesimpulan, dan dalam berdiskusi digunakan  tuturan bahasa Jawa krama baku.

Mahasiswa diajarkan mengenai Pengertian Semiotika, Tokoh-tokoh Semiotika, Tanda, jenis tanda, beberapa kerangkan model Semiotik, dan praktik analisis semiotik.

Mahasiswa belajar mengenai kebudayaan Indonesia, dimulai dari kebudayaan Indonesia masa pra sejarah, masapaleolitikum, megalitikum, mesolitikum dan neolitikum, tahap-tahapnya dan hasil-hasil kebudayaannya. mahasiswa juga dikenalkan kepada budaya etnis di Indonesia seperti etnis Mentawai, dan Dayak

Mahasiswamampu menganalisis teks karya sastra Jawa prosa atau puisi berhuruf latin maupun Jawa, menulis karya sastra dan ilmiah berbahasa Jawa krama, dan berbicara dalam pertemuan ilmiah sesuai dengan kaidah ilmiah baku serta norma berbicara bahasa Jawa yang baik dan benar.

Mahasiswa diajarkan teknik-teknik analisis teks prosa atau puisi berhuruf latin maupun Jawa, langkah-langkah penulisan artikel dan makalah berbahasa Jawa mulai dari penentuan judul, identifikasi permasalahan, tinjauan pustaka, metode, analisis dan penarikan kesimpulan, dan dalam berdiskusi digunakan  tuturan bahasa Jawa krama baku.


Mahasiswa diajarkan mengenai Pengertian Kritik Sastra, fungsi dan manfaat Kritik Sastra, Jenis Kritik Sastra, Sejarah Kritik Sastra, dan berlatih menulis Penilaian atas karya sastra.

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang Teori Kritik Sastra serta memiliki kemampuan melakukan kritik atas karya sastra.

Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami perkembangan sejarah bahasa Jawa kuno, bahasa Jawa Tengahan, hingga akhirnya Bahasa Jawa Baru.

Mahasiswa mampu menelaah karyasastra Jawa Kuno, Jawa Tengahan dari berbagai sudut pandang sesuai isi kandungan teks.


Tekstologi  merupakan bagian dari ilmu filologi yang mempelajari seluk-beluk teks, terutama menelaah teks yang berhubungan dengan penjelmaan dan penurunan sebuah teks sebagai sebuah teks karya sastra, dari mulai naskah otograf (teks bersih yang ditulis pengarang) sampai pada naskah apograf (teks salinan bersih oleh orang-orang lain), proses terjadinya teks, penafsiran, dan pemahamannya.


Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan menguasai konsep dan  teori tekstologi,   menganalisis teks  dalam hal ini teks Jawa  klasik, dan  dapat mengaplikasikan dan mempresentasikan secara kelompok.


Mahasiswa diajarkan mengenai Pengertian Semiotika, Tokoh-tokoh Semiotika, Tanda, jenis tanda, beberapa kerangkan model Semiotik, dan praktik analisis semiotik.

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang Teori Semiotika serta mampu melakukan analisis karya sastra secara semiotik.

Telaah Prosa Jawa merupakan mata kuliah yang menjadi dasar pemahaman mahasiswa tentang Karya Sastra Jawa. Materi perkuliahan meliputi pengkajian cerita karya sastra jawa yang bersifat bebas contohnya novel, roman, cerbung, cerpen dan sebagainya.

Materi kuliah Leksikografi (termasuk leksikologi) bahasa Jawa meliputi sejarahnya, ihwal kamus, macam-macam kamus, definisi, tahap-tahap penyusunan kamus, pengumpulan data, homonim dan polisemi, ejaan, perubahan bunyi, bahasa yang bersifat tabu, kata-kata pungut.

Proses pembelajaran meliputi (1) mahasiswa menerima penjelasan materi kuliah tentang leksikografi dan leksikologi serta sejarahnya, ihwal kamus, macam-macam kamus, definisi, tahap-tahap penyusunan kamus, pengumpulan data, homonim dan polisemi, ejaan, perubahan bunyi, bahasa yang bersifat tabu, kata-kata pungut, dsb., (2) mahasiswa mengerjakan tugas dan melakukan diskusi kelas; dan (3) mahasiswa menyusun kamus istilah dwibahasa Jawa-Indonesia.

Kemampuan yang dicapai mahasiswa adalah (1)menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; (2) mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; (3) menguasai konsep teori-teori dasar dalam bidang linguistik; dan (4) Mampu menyusun kamus tematik.

Mahasiswa diajarkan mengenai Pengertian Kritik Sastra, fungsi dan manfaat Kritik Sastra, Jenis Kritik Sastra, Sejarah Kritik Sastra, dan berlatih menulis Penilaian atas karya sastra.

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang Teori Kritik Sastra serta memiliki kemampuan melakukan kritik atas karya sastra.

Mata kuliah Telaah Puisi mengenalkan kepada mahasiswa tentang genre2 puisi dalam sastra Jawa, termasuk di dalamnya puisi Jawa Kuna berbentuk Kakawin, puisi Jawa Tengahan berbentuk Kidung, puisis Jawa Klasik berbetuk Macapat dan puisi Jawa modern berbentuk geguritan. Mahasiwa dapat belajar menganalisis puisi dari sisi struktur dan semiotika serta mengenali puisi dari sisi jenis dan temanya. mahasiswa dapat mencoba praktik membuat geguritan dan menampilkannya membaca geguritan di depan kelas.

Materi kuliah meliputi leksikografi dan leksikologi serta sejarahnya, ihwal kamus, macam-macam kamus, definisi, tahap-tahap penyusunan kamus, pengumpulan data, homonim dan polisemi, ejaan, perubahan bunyi, bahasa yang bersifat tabu, kata-kata pungut.

Materi kuliah mencakup leksikografi dan leksikologi serta sejarahnya, ihwal kamus, macam-macam kamus, definisi, tahap-tahap penyusunan kamus, pengumpulan data, homonim dan polisemi, ejaan, perubahan bunyi, bahasa yang bersifat tabu, kata-kata pungut.

Karya sastra Jawa secara umum terdiri atas karya sastra tulis dan karya sastra lisan. Karya sastra Jawa tulis, terdiri atas genre prosa dan puisi.  Puisi Jawa dikategorikan berdasarkan periodisasinya. Puisi Jawa Kuno disebut Kakawin; Puisi Jawa Klasik disebut Macapat; Puisi Jawa Baru disebut geguritan. 

Kakawin, Macapat dan Geguritan sebagai objek material memuat berbagai pesan dari pengarang kepada pembacanya. Pesan (dalam istilah kesusasteraan disebut amanat) disampaikan dengan medium bahasa. Bahasa puisi dikenal dengan nama bahasa figuratif, merupakan sistem tanda tingkat ke dua  yang berbeda dengan bahasa sehari-hari,

Puisi memiliki ciri-ciri khusus yang dapat dikenali, baik melalui aspek kebahasaan maupun non kebahasaan. Aspek kebahasaan termasuk di dalamnya aspek linguistik terkait bentuk (morfologi), aspek bunyi (fonologi), aspek makna (semantik), aspek stilistika (style, majas, gaya bahasa). Aspek non kebahasaan berhubungan dengan aspek literer atau aspek kesastraan, misalnya : simbol/tanda (semiotik), keindahan (estetik); aspek isi (content), misalnya : nilai edukasi, nilai moral, kritik sosial, pujasastra, dll.

Strategi pengungkapan pesan puisi ini memerlukan langkah-langkah penelaahan dengan memanfaatkan teori pengkajian puisi. 


Mahasiswa diajarkan mengenai kegiatan filologi pada masa pertumbuhannya pada masa Yunani,  Romawi Barat, Romawi Timur, Jaman Reanaisans. Di samping itu juga kegiatan filologi di Timur Tengah, kegiatan filogi di Kawasan India. Selanjutnya juga perkembangan filologi di kawasan Nusantara, baik sebelum paroh pertama abad XX maupun perkembangan filologi pada setelah paroh kedua  abad XX

Mahasiswa diajarkan mengenai kegiatan filologi pada masa pertumbuhannya pada masa Yunani dan romawi, kegiatan filologi di Timur Tengah, kegiatan filogi di Kawasan India, serta perkembangan filologi di kawasan Nusantara, baik sebelum paroh pertama abad XX maupun perkembangan filologi pada setelah paroh kedua  abad XX


Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami perkembangan sejarah bahasa Jawa kuno, bahasa Jawa Tengahan, hingga akhirnya Bahasa Jawa Baru.

Mahasiswa mampu menelaah karyasastra Jawa Kuno, Jawa Tengahan dari berbagai sudut pandang sesuai isi kandungan teks.

 


Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami perkembangan sejarah bahasa Jawa kuno, bahasa Jawa Tengahan, hingga akhirnya Bahasa Jawa Baru.

Mahasiswa mampu menelaah karyasastra Jawa Kuno, Jawa Tengahan dari berbagai sudut pandang sesuai isi kandungan teks.

 


Mahasiswa diajarkan mengenai Pengertian Kritik Sastra, fungsi dan manfaat Kritik Sastra, Jenis Kritik Sastra, Sejarah Kritik Sastra, dan berlatih menulis Penilaian atas karya sastra.

Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang Teori Kritik Sastra serta memiliki kemampuan melakukan kritik atas karya sastra.

Dalam mata kuliah ini diajarkan tentang pengertian filologi modern, latar belakang munculnya filologi modern, korupsi dan kreasi dalam naskah Jawa, resepsi sastra, sejarah sastra,  serta intertekstualitas dalam khasanah pernaskahan Jawa.