Fermentasi tradisional

Pembuatan Tape Ketan

Pembuatan Tape Ketan

by Nurul Izzah Ramadhanti -
Number of replies: 0
Picture of mikrind3thp2020b

Aneka bahan pangan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi makanan khas yang disebut tape. Bahan pangan yang umumnya dibuat tape adalah ubi kayu (singkong), beras ketan putih maupun beras ketan hitam serta sorgum. Tape adalah produk yang dihasilkan dari proses fermentasi dimana terjadi suatu perombakan bahan ± bahan yang tidak sederhana. Zat pati yang ada dalam singkong diubah menjadi bentuk yang sederhana yaitu gula dengan bantuan suatu organisme yang disebut ragi atau khamir ( Suriasih, 2001 ). Tape mempunyai tekstur yang lunak, rasa yang asam manis dan sedikit mengandung alkohol. Selama fermentasi, tape mengalami perubahan-perubahan biokimia akibat aktivitas mikroorganisme. Tahapan yang dapat dilakukan adalah merendam beras ketan kurang lebih 12 jam. Setelah itu, beras ketan dimasukan ke dalam bakul dan dicuci dengan air sampai bersih, dan setelah itu ditiriskan. Setelah ditiriskan, beras ketan ditanak sampai matang, dan didinginkan sampai nasi ketan tersebut benar-benar dingin. Kemudian ragi dihancurkan hingga halus. Setelah dingin, nasi ketan tadi ditaburi dengan serbuk ragi secara merata. Lalu, nasi ketan tersebut dibungkus dengan daun pisang. Ketan tersebut disimpan selama 2 hari dan  tape ketan siap disajikan.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi kualitas ketan diantaranya perendaman beras selama 12 jam yang dilakukan supaya tidak terlalu keras setelah fermentasi. Selain itu, penyimpanan ketan pada ruang tertutup juga perlu diperhatikan agar tidak ada udara yang masuk sehingga tidak menghambat proses fermentasi. Penyimpanan ketan juga tidak boleh terlalu lama karena dapat menambah jumlah alkohol pada ketan. Semakin banyak kadar alcohol, maka tape akan berubah menjadi khamar. Pembuatan tape ketan juga dipengaruhi oleh ragi yang dipakai. Jumlah dan jenis ragi harus tepat dan sesuai. Apabila terlalu banyak ragi maka dapat mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras. Kegagalan dalam pembuatan tape dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu kurang sterilnya tempat pembuatan, lamanya penyimpanan, terlalu banyak memberi ragi, jenis ragi kurang tepat, dan sebagainya.