1. Paradigma Fakta Sosial merupakan istilah sebuag cara pandang yang dilakukan dengan kajian Ilmu Sosial melalui fakta-fakta atau realitas yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Menurut tokohnya yaitu Emile Durkheim, paradigma fakta adalah pandangan pokok yang menjadikan salah satu alasan dalam sosiologi, untuk bisa berdiri sendiri dan membedakan dengan disiplin ilmu lainnya (Ilmu Filsafat dan Psikologi). Dalam paradigma ini terdapat dua tipe yaitu struktur sosial dan lembaga sosial, dan empat teori yaitu teori struktural fungsional, teori konflik, teori sistem, teori sosiologi makro.
Contoh: Tindakan Korupsi. Manusia sadar bahwasanya tindakan tersebut bersalah, namun demi kepentingan pribadi seseorang akan melakukannya.
2. Paradigma Definisi Sosial berbicara mengenai hasil dari proses berpikir manusia itu sendiri sebagai individu yang ada. Proses aksi dan interaksi yang bersumber pada kemauan individu itulah yang menjadi pokok persoalan dari paradigma ini. Paradigma definisi sosial, memandang, bahwa hakikat dari realitas sosial itu (dalam banyak hal) yang mana lebih bersifat subjektif dibandingkan objektif meyangkut keinginan dan tindakan individual. Dalam paradigma ini terdapat 3 teori: teori aksi, teori interaksionaisme simbolik, dan teori fenomologi.
Contoh: Seseorang yang sedang belajar mengendarai mobil. Hal ini dilatarbelakangi ketika seseorang melakukan sesuatu aktivitas, maka aktivitasnya tersebut terdapat sebuah tujuan, dimana tujuan ini mampu menciptakan membentuk sebuah realitas sosial tersendiri.
3. Paradigma Perilaku Sosial berbicara tentang hadiah atau penguatan (rewards) yang menimbulkan perilaku yang diinginkan dan hukuman (punishment) yang mencegah perilaku yang tak diinginkan. Pada dasarnya sifat manusia adalah makhluk rasional, mengejar penghargaan dan menghindari hukuman, serta Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang lainnya. Tokoh dalam paradigma ini ialah B.F. Skinner. Teori yang ada dalam paradigma ini ialah teori sosiologi dan pertukaran.
Contoh: Ketika seseorang mengikuti lomba, maka Ia akan bersungguh-sungguh dalam belajar untuk meraih juara 1.