Adine Meira Natalia D H3118002
1. Mikroba yang berperan dalam fermentasi alkohol yaitu Saccharomyses sp diantaranya yang paling sering digunakan Saccharomyses cerevisiae dan Saccharomyses , Saccharomyses bayanus
2. Substrat yabg digunakan yaitu biasanya gula (glukosa, fruktosa, serta sukrosa).
3. Reaksi pementukkan etanol:
C12H22O11 +H2O + invertase →2 C6H12O6
C6H12O6 + Zymase → 2C2H5OH + 2CO2
Sebelum dilakukan fermentasi, satu molekul glukosa dipecah menjadi 2 molekul piruvat. Proses ini dikenal dengan nama glikolisis.[1] Berikut ini adalah persamaan reaksi untuk glikolisis:
C6H12O6 + 2 ADP + 2 Pi + 2 NAD+ → 2 CH3COCOO− + 2 ATP + 2 NADH + 2 H2O + 2H+
Rumus kimia dari piruvat adalah CH3COCOO−. Pi adalah fosfat anorganik. Seperti yang ditunjukkan dalam persamaan reaksi di atas, proses glikolisis akan mereduksi 2 molekul NAD+ menjadi NADH. Dua molekul ADP juga akan diubah menjadi 2 molekul ATP dan 2 molekul air melalui fosforilasi level-substrat.
4. Kondisi fermentasi agar dihasilkan fermentasi secara optimum yaitu dengan kondisi anaerob (tidak butuh oksigen)
5. Cara memisahkan etanol dengan media fermentasi:
Yaitu dengan cara destilasi. Destilasi merupakan cara pemisahan dua senyawa atau lebih berdasarkan perbedaan kecepatan ataupun kemudahan menguap maupun volatilitas. bahan. Prinsip sederhana distilasi ethanol adalah memisahkan etanol dengan air berdasarkan titik didihnya. Etanol murni mendidih pada suhu 79oC, sedangkan air murni mendidih pada suhu 100oC. Ketika campuran etanol-air dipanaskan, maka pada suhu sekitar 79oC etanol akan sudah mendidih dan menguap, sedangkan air belum. Dengan mengatur suhu ini kita bisa memisahkan antara uap etanol dengan air. Realitanya, berdasarkan pengalaman, etanol mulai menguap/mendidih pada suhu antara 80-85oC.