Diskusi Kasus

Diskusi

Diskusi

by Melani Damaiyati Subarkah -
Number of replies: 16

Yang salah menurut saya adalah sang suami heinz mencuri obat tersebut  dan apoteker tidak mau memberikan obatnya karena mahal tapi apoteker tidak mau memberikan obatnya,bisa saja sang apoteker memberikan harga yang tinggi bisa dicicil

In reply to Melani Damaiyati Subarkah

Re: Diskusi

by Mahesti Pertiwi -
Menurut pendapat saya perbuatan Heinz tidak dapat dibenarkan. Karena meskipun ia melakukannya untuk menolong istrinya, atas cintanya pada istrinya akan tetapi tetap saja mencuri adalah perbuatan yang tidak terpuji. Seperti tertulis jelas dalam firman Tuhan dalam Keluaran 20:15 "Jangan mencuri." Kemudian dalam Imamat 19:11 " Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya."
In reply to Mahesti Pertiwi

Re: Diskusi

by Mahesti Pertiwi -
Dilihat dari sudut pandang kepercayaan kristen, ketika kita tahu bahwa mencuri bukan perbuatan yang Tuhan kehendaki harusnya pula kita tahu bahwa hal tersebut tidak dibenarkan dan tidak seharusnya dilakukan. Bila kita melakukan berarti seolah kita melihat tapi kita menutup mata. Dalam firman Tuhan Yakobus 4:17 "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. "
In reply to Melani Damaiyati Subarkah

Re: Diskusi

by Mahesti Pertiwi -
Setuju dengan pendapat Melani bahwa tindakan sang apoteker juga menurut saya tidak terpuji juga. Mengapa dia tidak mau menolong sesamanya. Bukankah seorang apoteker membuat atau menciptakan obat untuk menyembuhkan penyakit orang. Hendaknya Segala perbuatan yang dilakukan berdasarkan kasih sebagaimana Tuhan telah mengasihi (1Yohanes 4:19). Menolong sesama adalah perintah Tuhan (Matius 22:39).
In reply to Mahesti Pertiwi

Re: Diskusi

by Mahesti Pertiwi -
Kita tidak mau berkorban dan tidak mau turun tangan. Kita tahu apa yang baik, tetapi kita tidak mau melakukannya. Tuhan menempatkan kita di dunia ini sebagai perpanjangan tangan-Nya sehingga melalui tangan kita orang lain bisa merasakan pertolongan Tuhan.
In reply to Mahesti Pertiwi

Re: Diskusi

by Kartika chrysti -
Bagaimana tindakan bijaksana yang harus dilakukan apoteker dan suami?
In reply to Kartika chrysti

Re: Diskusi

by Melani Damaiyati Subarkah -
ijin menjawab apoteker sebaiknya menurunkan harga ,harga sebuah obta bisa di cicil sedikit demi sedikit.suami mempertimbangkan perbuatannya lagi karena dia di penjara tidak bisa merawat istrinya yang sakit
In reply to Kartika chrysti

Re: Diskusi

by Mahesti Pertiwi -
Untuk si apoteker ketika ia merasa membenarkan tindakannya maka ia perlu melihat, sudahkan ia melakukan hal benar, sudahkan ia melaksanakan apa yang menjadi tugasnya. Tetapi disini si apoteker tidak menimbang hal tersebut. Ia hanya melihat kesalahan Heinz. Seharusnya ia dapat melihat dari berbagai sisi. Tidak dibenarkan bahwa kita menghakimi sesama. Tuhan berfirman dalam Matius 7 :3 " Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?"
Dan hendaknya si apoteker bisa tetap membantu sesamanya yang kesusahan
In reply to Kartika chrysti

Re: Diskusi

by Mahesti Pertiwi -
Untuk Heinz juga karena tindakannya yang salah maka ia jga harus bertanggungjawab atas perbuatan yang dia lakukan
In reply to Melani Damaiyati Subarkah

Re: Diskusi

by Melani Damaiyati Subarkah -
ada hukum yang melangar pencurian.ya sikap heinz salah walaupun dia cintai dengan istrinya tapi cara yang digunkaan salah .untuk harganya jika sang apoteker bisa mempertimbangkan lagi oleh karena kasih pasti apoteker mau mebrikan obatnya untuk istri heinz.
In reply to Melani Damaiyati Subarkah

Re: Diskusi

by Melani Damaiyati Subarkah -
prinsip2 yang digunakan heinz adalah mencintai dan menyanyangi istrinya yang sakit keras yang akan segera meninggal .tidak adanya prinsip kasih sesama manusia .
In reply to Melani Damaiyati Subarkah

Re: Diskusi

by Kartika chrysti -
silahkan masing 2 memberikan kesimpulan dari kasus tersebut sebanyak 250-300 kata....dishare disini ya
In reply to Kartika chrysti

Re: Diskusi

by Melani Damaiyati Subarkah -
Dari masalah diatas  tadi kita bisa melihat bagaimana cara orang untuk saling mengasihi sesama manusia  .Disaat seseorang mengalami suatu kesusahan tapi ada orang yang tidak mau berubah pikiran untuk memberikan harga yang lebih murah atau memberikan Cicilan sebagai cara untuk membayar obat tapi disisi lain yang membutuhkan malah mencuri  karena di alkitab sudah di katakan bahwa dalam
*Yohanes 15:17”Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

*1 Yohanes 4:7-8”Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih”

Pada masalah tadi dihadapkan dengan pada 2 pilihan yaitu disisi satu istrinya membutuhkan obat tetapi tidak memiliki uang cukup dan malah berakhir di penjara disisi lain ada apoteker yang sudah berusaha menarik obatnya yang susah tapi tidak mau memberikan obatnya karena dia sudah berusaha menariknya .Hal ini membuat heinz malah tidak bisa merawat istrinya lagi .Mencuri memang merupakan hal yang tidak di sukai oleh setiap agama ,memang benar rela berkorban tapi cara yang digunakan nya salah dan tidak tepat .si apoteker juga seharusnya mampu memahami apa yang dirasakan heizn .Dengan apa yang terjadi pada heinz pihak apoteker mau memaafkan apa yang dilakukan oleh heinz .Heizn telah melanggar norma dan peraturan yang berada .Sang istri sangat kasihan karena malah ditinggalkan suaminya ke penjara
Tuhan selalu mengajarkan kasih sesama manusia saling tolong menolong kepada orang yang kesusahan dengan demikian pasti Tuhan akan menganti menjadi hal yang lebih baik yang tidak kita duga .
In reply to Kartika chrysti

Re: Diskusi

by Mahesti Pertiwi -
Baik ibu, izin menyimpulkan.
Perbuatan Heinz tidak dapat dibenarkan. Karena meskipun ia melakukannya untuk menolong istrinya, akan tetapi tetap saja mencuri adalah perbuatan yang salah . Seperti tertulis jelas dalam firman Tuhan dalam Keluaran 20:15 "Jangan mencuri." Dalam hukum duniawi pun perbuatan mencuri tidak benar. Oleh karena itu Heinz harus bertanggungjawab atas apa yang ia perbuat. Heinz disini juga terlihat bahwa ia hanya memikirkan bahwa istrinya membutuhkan obat, ia sangat mengasihi istrinya. Namun, ia tidak menerapkan kasih yang sama pada yang lain seperti bagaimana ia mengasihi istrinya maka terjadilah perbuatan mencuri itu. Ketika kita tahu bahwa mencuri bukanlah suatu hal yang Tuhan kehendaki harusnya pula kita tahu bahwa hal tersebut tidak seharusnya dilakukan. Bila kita melakukan berarti seolah kita melihat tapi kita menutup mata.

Kemudian tindakan sang apoteker juga tidak terpuji . Hendaknya segala perbuatan yang dilakukan berdasarkan kasih sebagaimana Tuhan telah mengasihi (1Yohanes 4:19). Kemudian menolong sesama juga bukan merupakan tindakan yang salah, apalagi orang yang kita tolong sangat membutuhkan bantuan. Meskipun hanya membantu sedikit, sekiranya nanti dapat membantu Heinz, misalkan dengan mengurangi harga atau juga dengan mencicil harga obat tersebut. Ketika tahu apa yang baik, tetapi kita tidak mau melakukannya. Tuhan menempatkan kita di dunia ini sebagai pelayan Tuhan yang menyalurkan kasih-Nya sehingga melalui tangan kita orang lain bisa merasakan pertolongan Tuhan. Si apoteker hanya melihat kesalahan Heinz. Seharusnya ia dapat melihat dari berbagai sisi. Tidak dibenarkan bahwa kita menghakimi sesama. Jadi dalam kasus ini antara Heinz dan apoteker punya kesalahannya masing-masing yang dimana akibat dari kelalaian, tidak bertanggungjawab,keputusan yang diambil dari sudut pandang sendiri yang mengakibatkan kerugian bagi mereka sendiri juga.