Diskusi DNA

Replikasi DNA

Replikasi DNA

by Vindi Marshanda Saiyidina -
Number of replies: 2
Picture of Biologi C

Saya Vindi Marshanda Saiyidina dengan NIM H0921092 izin bertanya. Kenapa basa DNA tidak berpasangan dengan sejenisnya? misalnya A dengan A, C dengan C

In reply to Vindi Marshanda Saiyidina

Re: Replikasi DNA

by Riska Anjani Putri Larasati -
Picture of Biologi C
Saya Riska Anjani dengan NIM H0921073 izin menjawab pertanyaan dari Vindi.
Menurut sumber yang saya baca, model pasangan yang Vindi sebutkan di atas tidak sesuai dengan data sinar-X yang menunjukkan bahwa heliks ganda tampaknya memiliki diameter yang seragam. Adenin dan guanin merupakan purin, basa bernitrogen dengan dua cincin organik. Sebaliknya, sitosin dan timin tergolong famili basa bernitrogen yang dikenal sebagai pirimidin, yang memiliki satu cincin. Dengan demikian, purin (A dan G) kira-kira dua kali lebih lebar daripada pirimidin (C dan T). Pasangan purin terlalu lebar, sedangkan pasangan pirimidin terlalu sempit untuk menjelaskan diameter 2 nm heliks ganda. Akan tetapi, memasangkan purin selalu dengan pirimidin menghasilkan diameter yang seragam.
Purin + purin: terlalu lebar
Pirimidin + pirimidin: terlalu sempit
Purin + pirimidin: lebarnya konsisten dengan data sinar-X
Menurut Watson dan Crick, pastilah ada kespesifikan tambahan dalam perpasangan tersebut yang melandasi struktur basa. Setiap basa memiliki gugus samping kimiawi yang dapat membentuk pasangan hidrogen dengan pasangan yang sesuai. Adenin bisa membentuk dua ikatan hidrogen dengan timin dan hanya timin. Guanin membentuk tiga ikatan hidrogen dengan sitosin dan hanya sitosin. Jika singkatnya, A berpasangan dengan T, dan G dengan C. Sehingga basa DNA tidak berpasangan dengan sejenisnya.
In reply to Vindi Marshanda Saiyidina

Re: Replikasi DNA

by Shabrina Azzahra -
Picture of Biologi C
Dalam pasangan basa DNA purin (A dan G) berpasangan khusus dengan pirimidin (T dan C), dimana A selalu berpasangan dengan T yang memiliki dua situs yang membentuk ikatan hidrogen dan G selalu berpasangan dengan T yang memiliki tiga situs dan membentuk ikatan hidrogen. Jadi kesimpulannya mengapa A selalu berpasangan dengan T dan G selalu berpasangan dengan C karena ukuran dan bentuknya sangat cocok untuk ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen antar basa komplementer ini lah yang mengikat kedua untai DNA