Pengertian Seni

Konsep seni adalah berbagai hal-hal abstrak konseptual (teori) yang menyelubungi ide, perancangan dan pembentukan seni secara umum. Apa saja konsep-konsep tersebut? Salah satunya adalah pengertian seni sendiri, sifat dasar seni, unsur pembetuk seni, fungsi, prinsip, hingga ke bentuk konkretnya sebagai karya seni.

Memahami konsep seni membawa kita pada berbagai kemungkinan langkah baru dalam mengeksplorasi dan menciptakan karya seni. Mengapa? karena kita tahu apa saja parameter yang dapat disesuaikan dari masing-masing unsur pembentuk seni.

Tentunya unsur intrinsik seni adalah hal utama yang akan dirangkai untuk menciptakan seni. Namun unsur pembentuk seni tidak hanya dari dalam saja. Lukisan tidak akan menjadi lukisan jika ia tidak diakui sebagai lukisan oleh masyarakat. Seni bela diri akan menjadi koreografi (tari) dalam konteks yang berbeda.

Seni tercipta berdasarkan bentuk konkret atau wujud nyatanya dan berbagai hal-hal pembentuk lainnya pula seperti: sifat, fungsi, bentuk, struktur dan bahkan pengertian seni-nya sendiri. Ya, bahkan pengertian seni akan sangat berpengaruh pada karya seni yang diciptakan.

Misalnya, di masa lalu karya seni kontemporer tidak akan diakui sebagai seni oleh masyarakat. Mengapa? karena pengertian seni pada masa lalu cenderung lebih diartikan sebagai peniruan alam hingga ke media dokumentasi. Sekarang, tugas tersebut sudah hampir digantikan oleh fotografi.

Pengertian Seni dalam Konsep Seni

Menurut Soedarso (2006: 102) Seni adalah karya manusia yang mengomunikasikan pengalaman batin lalu disajikan secara indah atau menarik hingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada orang lain yang menikmatinya.

Namun seni juga dapat menjadi sesederhana peniruan alam dengan segala seginya seperti apa yang diungkapkan oleh Plato. Artinya apa yang dilakukan seni hanyalah melukis pemandangan, menari menirukan gerakan binatang yang elok, bernyanyi mengikutin nada yang disusun melalui rasio alam (fibonaci), dsb.

Bisa juga menggunakan pengembangan pengertian seni Plato oleh Aristoteles yang berpendapat bahwa seni adalah tiruan dunia alamiah dan dunia manusia (sosial). Aristoteles juga berpendapat bahwa seni harus mempunyai keunggulan falsafah (pemikiran yang dalam).

Definisi Seni

Apa bedanya pengertian dan definisi? Pengertian adalah pemahaman umum terhadap arti seni. Setiap ahli, setiap individu memiliki pengertiannya masing-masing dalam menginterpretasikan apa itu seni.

Sementara definisi seni adalah pengertian mengerucut dan ditetapkan sebagai apa yang dipegang oleh seorang seniman, individu hingga ke institusi tertentu. Misalnya seorang seniman akan menggunakan definisi seninya sendiri dalam berkarya, sehingga karyanya berbeda dengan yang lain.

Contoh lainnya adalah suatu institusi seperti galeri menetapkan bahwa karya seni yang mereka aku hanyalah karya seni tradisional, mereka sengaja mengkurasi karya-karya tradisional dan tidak menampung karya digital. Karena definisi seni yang mereka amini adalah karya tradisional.

Peneliti juga biasanya menentukan definisi operasional spesifik, sehingga penelitian mereka objektif dan mengerucut. Ketika orang lain membaca penelitiannya, maka ia harus memperhatikan terlebih dahulu definisi yang telah peneliti tentukan agar penelitian bermanfaat baginya.

Sifat Dasar Seni

Sifat dasar dari seni secara tidak langsung akan menyetir karya yang diciptakan menjadi berkarakter seperti seni sebagaimana mestinya, jika karya memang memenuhi dasar-dasar penciptaannya. Seni pada dasarnya sangat universal, namun juga individual, ekspresif, kreatif dan abadi (Gie, 1976: 41). Berikut adalah penjelasan dari kelima sifat dasar seni:

  1. Universal, seni berkembang diseluruh belahan dunia dan dapat dimengerti atau dipahami oleh banyak orang.
  2. Individual, meskipun sifatnya universal, setiap karya seni memiliki ciri khas individual seniman hingga suatu kelompok dalam penciptaan atau penyampaiannya.
  3. Ekspresif, seni akan menyampaikan ekspresi seniman dan penikmatnya sendiri, keduabelah pihak akan memiliki ekspresi unik sendiri dalam berinteraksi dengan seni.
  4. Kreatif, seni adalah penciptaan hal-hal baru, rekonstruksi atau saduran orisinal alami dari penciptanya.
  5. Abadi, seni akan terus hidup baik seutuh mungkin melalui peninggalan artefak yang berhasil dijaga keutuhannya, maupun melalui cercahan kecil oleh seniman generasi penerusnya.

Struktur Seni dalam Konsep Seni

Struktur seni adalah tata hubung unsur-unsur seni yang membangun suatu kesatuan karya seni.

  1. Struktur, adalah unsur pembentuk internal karya seni, misalnya: garis, bentuk, warna, bentuk dan tekstur untuk seni rupa. Seni musik terdiri dari melodi dan irama, dsb.
  2. Tema, adalah ide pokok secara keseluruhan mengena apa yang ingin dipersoalkan atau dibawakan dalam karya seni. Misalnya: tema sosial, perihal moral, tema kasih sayang, dsb.
  3. Medium (Media), merupakan wahana/material dan alat apa yang digunakan untuk menciptakan seni, apakah kanvas untuk lukisan? Instrumen perkusi untuk seni musik? Dsb.
  4. Gaya, merupakan gaya khas seperti apa yang seniman ingin tonjolkan. Gaya berhubungan dengan kebiasaan, latar belakang dan idealism dari senimannya sendiri, beberapa seniman lebih cenderung suka sesuatu yang tampak liar, alami, intuitif atau justru ada yang ingin sangat terkonsep dan terstruktur ala akademik.
  5. Aliran (Genre), adalah suatu mazhab, gaya kelompok atau kepercayaan bersama yang ingin digunakan. Bisa jadi realisme, naturalisme, dadaisme untuk seni rupa, pop, jazz, tradisional untuk seni musik, dsb. Seniman juga biasa menggabungkan beberapa aliran dalam karyanya.
Sifat dasar seni adalah berbagai watak atau ciri khas alamiah yang menyelubungi seni berdasarkan kodratnya yang telah dibawa sejak seni dilahirkan atau diciptakan. Apa saja sifat dasar seni tersebut? 

Berdasarkan hasil telaah terhadap berbagai filsafat dan teori seni, dapat disimpulkan bahwa seni memiliki  5 ciri yang merupakan sifat dasar seni, yaitu: kreatif, individual, ekspresif, abadi dan universal (Gie, 1976: 41). Dibawah ini akan dijabarkan beberapa sifat dasar seni tersebut menurut The Liang Gie.

Sifat Dasar Seni

Kreatif

Pada dasarnya, seni adalah hasil kegiatan kreatif, yaitu penciptaan hal-hal baru yang belum dikenal. Meskipun sebuah karya seni yang diciptakan meniru alam, proses itu tetap tergolong menjadi penciptaan kreatif. Intinya, seni mengubah sesuatu menjadi hal lain yang baru dan orisnil, sehingga menghasilkan realitas baru.

Individual

Seni yang dihasilkan akan memiliki ciri khas perogangan dari seniman yang menciptakannya. Dalam artian, karya seni yang dibuat oleh seorang seniman akan berbeda dengan hasil yang dibuat oleh seniman lainnya, bahkan ketika subjek atau tema yang diangkat sama.

Beberapa Fotografer dapat memotret model yang sama, namun hasil Foto dari masing-masing Fotografer akan berbeda. Seni yang baik adalah seni yang membebaskan makna atau pesan absolut dan tidak memperkosa pandangan Individu perecapnya; multitafsir.

Ekspresif

Berbagai ekspresi dan emosi yang berasal dari pengalaman hidup seorang seniman akan terpancar pada karyanya. Dampaknya akan dirasakan oleh Apresiator dan merupakan bentuk ekspresi Apresiator itu sendiri terhadap apa yang ia interpretasikan dari karya sang seniman.

Sehingga seni adalah media ekspresi dua arah yang dapat menggerakan hati para pelaku seni melalui emosi dan gagasan yang tercipta dari sebuah karya seni.

Abadi

Konsep karya seni yang telah dihasilkan oleh seorang seniman dan telah diapresiasi oleh masyarakat tidak dapat ditarik kembali atau terhapuskan oleh waktu, meskipun penciptannya telah meninggal. Bahkan ketika karya seni telah rusak dimakan usia, Konsep-konsep dasarnya akan diteruskan oleh para legasi pelaku seni.

Pada dasarnya, ketika kita menciptakan karya seni, kita hanya menyusun mozaik dari berbagai pecahan-pecahan kearifan yang telah ada disekitar kita (Intertekstual). Hingga pada masanya, karya yang telah tercipta juga akan menjadi pecahan kearifan itu sendiri dan akan digunakan oleh generasi penerus untuk menyusun mozaik baru.

Universal

Seni terus berkembang di seluruh dunia dalam sepanjang waktu dan dapat dipahami oleh siapapun, meskipun dalam beberapa kasus butuh waktu pembelajaran atau tepatnya penghayatan. Manusia Purba telah mampu mengembangkan seni sebagai penunjang kebutuhan komunikasi melalui gambar-gambar sederhana.

Gambar telah dikenal jauh sebelum Bahasa ditemukan dan berhasil menjadi media komunikasi pada masa dan komunitas yang sama. Contoh lainnya adalah susunan nada musik yang serupa dapat menggerakan hati Pendengarnya ke arah yang sama, meskipun ia tidak mengerti bahasa lirik lagu yang dinyanyikan.

Struktur yang Membentuk Sifat Dasar Seni

Lalu bagaimana sifat-sifat dasar seni tersebut dapat terbentuk? Jawabannya dapat diambil dari struktur-struktur pembentukan seni itu sendiri. The Liang Gie (1976: 70) menjelaskan bahwa dalam semua jenis kesenian, secara umum terdapat unsur-unsur yang membangun struktur karya seni sebagai berikut ini.

Struktur Seni

Struktur seni

Struktur seni adalah tata hubung sejumlah unsur-unsur seni yang membentuk suatu kesatuan karya seni utuh. Contoh struktur seni dalam bidang seni rupa adalah: garis, warna, bentuk, bidang dan tekstur yang biasa disebut dengan unsur-unsur seni rupa. Sementara itu pada  bidang seni musik adalah irama dan melodi. Unsur-unsur bidang seni tari adalah: wirama, wirasa dan wiraga. Bidang seni teater adalah: gerak, suara dan lakon.

Tema

Tema adalah ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenali melalui pemilihan Subject Matter atau Pokok Persoalan dan Judul Karya. Subject Matter dapat berhubungan dengan niat estetis atau nilai kehidupan lainnya, yakni: objek alam, kebendaan, suasana dan peristiwa yang dikemas dalam metafor atau simbolisasi lainnya.

Medium

Medium yang dimaksud disini adalah sarana yang digunakan untuk mewujudkan gagasan seniman menjadi suatu karya seni melalui pemanfaatan material/bahan dan alat serta penguasaan teknik berkarya. Tanpa medium karya seni tidak dapat diciptakan, karena Medium adalah tubuh yang dirasuki oleh gagasan atau konsep seni.

Gaya

Gaya atau Style dalam karya seni adalah ciri, kepribadian, atau gaya personal yang khas dari sang seniman. Sering kali orang-orang berpendapat bahwa Gaya dan Aliran adalah sama. Namun, sebenarnya keduanya mempunyai perbedaan prinsipil. Seperti yang diutarakan oleh Soedarso Sp. (1987: 79), bahwa gaya adalah ciri bentuk luar yang melekat pada karya seni. Sementara, Aliran lebih berkaitan dengan pandangan atau prinsip seniman dalam menanggapi sesuatu.

Penelusuran Sifat Dasar Seni

Meskipun struktur dapat menjadi salah satu jawaban atas hadirnya sifat dasar seni, kita tidak hanya dapat menarik kesimpulan dari teori itu saja untuk menentukan asal-muasalnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, The Liang Gie merumuskannya dari berbagai teori dan filsafat seni.

Teori itu mencakup pengertian seni itu sendiri, berbagai filsafat seni dan berbagai pemikiran dari seniman-seniman berdasarkan pandangan Gaya atau aliran seni yang mereka anut. Menelusuri berbagai teori-teori seni tersebut, tentunya adalah cara yang harus ditempuh pula untuk mengetahui pembentukan sifat dasar seni.

Fungsi Seni dalam Mengonsep Karya Seni

Mengonsep karya seni juga berarti memperhatikan pertimbangan fungsi dari seni. Apakah seni akan dibuat untuk memenuhi fungsi aplikatif atau menyelesaikan suatu permasalahan sehari-hari yang konkret? atau hanya dibuat berdasarkan keindahannya saja, atau justru ingin menghibur banyak orang?

Setidaknya fungsi seni dapat di generalisasi menjadi:

  1. Fungsi fisik, seni dapat dinikmati baik secara fisik dari bentuk visual, suara atau gerakan yang indah.
  2. Fungsi psikis, selain dari keindahan fisik, secara psikis seni juga dapat menjadi penggugah hati nurani seseorang.
  3. Berfungsi sebagai hiburan atau rekreasi massal.
  4. Sebagai media alternatif yang sangat efektif untuk sumber belajar pendidikan (tidak menjenuhkan).
  5. Fungsi religi, yaitu untuk membantu pendidikan keagamaan.
  6. Sarana komunikasi untuk menyampaikan berbagai pesan moral dan sosial.
  7. Fungsi riset dan penelitian, untuk menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi masyarakat, terutama dari segi hiburan.

Konsep Seni dalam Berkarya (Konsep Berkarya Seni)

Berbagai konsep dasar seni diatas akhirnya digunakan digunakan untuk perancangan suatu karya seni. Misalnya, seniman menentukan pengertian atau definisi seni apa yang digunakan, bagaimana cara ia menyikapi sifat dasar seni, bagaimana struktur seni dibuat, dsb.

Misalnya, konsep berkarya seni rupa melibatkan setidaknya 5 tahap, yaitu:

  1. Melakukan pengamatan & penelitian, pengertian seni, aliran seni dan susunan struktur seperti apa yang cocok dan akan digunakan untuk karya seni yang akan dibuat.
  2. Menentukan tema, gambaran imaji dan kekhasan seperti apa yang diinginkan? Apakah pertanyaan filsafat? Tema cinta? Atau murni bentuk keindahan estetika saja?
  3. Membuat sketsa, sketsa yang dimaksud adalah perancangan seni secara umum sebelum dieksekusi.
  4. Analisis Sketsa, gambar sketsa sangat banyak membantu untuk menumpahkan ide yang abstrak menjadi realita dan memperbaiki atau mengembangkannya secara konkret lewat gambar kasar yang jauh lebih jelas dan nyata dibandingkan dengan imajinasi di kepala.
  5. Mengeksekusi konsep, artinya, mulai menciptakan karya seni yang telah dirancang sebelumnya. Perlu diketahui bahwa eksekusi konsep atau penciptaan karya dapat dilakukan secara perlahan juga, melalui uji coba terlebih dahulu.
  6. Evaluasi, karya yang telah diciptakan atau uji coba selalu dapat diperbaiki kembali atau dibuat versi barunya untuk memperbaiki atau mengembangkan karya tersebut.

Sketsa adalah bread and butter atau lalapan dan sambal untuk konsep seni. Semua cabang seni biasanya melibatkan gambar sketsa, baik itu seni tari dalam menentukan koreografi, arsitektur dalam menentukan rancang bangunnya, hingga seni musik yang dapat memanfaatkan draft kasar ala sketsa lewat perancangan draft notasi kasar dan coretan lirik lagu.


Referensi

  1. Soedarso, SP. (2006). Trilogi Seni – Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: Penerbit ISI Yogyakarta.
  2. The Liang Gie. (1976). Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan). Yogyakarta: Karya.
Sumber : https://serupa.id/konsep-seni-dan-aplikasinya/