Pengertian seni terkait media dan teknik

Seni dikenal dalam berbagai wujud dan penampilannya. Secara umum seni dibedakan menurut indra pencerapannya yaitu seni audio, seni visual, dan seni-seni audio visual. Seni audio adalah seni-seni yang dicerap melalui indra pendengaran. Termasuk di dalamnya seni musik atau suara, drama radio, puisi di radio dan lain-lain yang berhubungan dengan indra pendengaran. Seni visual adalah seni yang dicerap melalui indra penglihatan. Umumnya dikenal dengan sebutan seni rupa. Sedangkan seni-seni audio visual, adalah seni yang sekaligus dicerap baik dengan indra penglihatan maupun dengan indra pendengaran seperti seni tari, drama, film dan lain-lain. Di samping itu ada lagi seni lain yang tidak ditekankan pada jenis indra pencerapannya yaitu seni sastra. Termasuk dalam seni sastra adalah seni yang berbentuk prosa seperti roman, novel, cerpen, essay dan lain; . dan seni yang berbentuk puisi seperti syair, pantun, gurindan, talibun dan puisi-puisi dalam bentuk bebas lainnya. Ciri umum dari prosa adalah deskripsi keadaan atau imajinasi secara mendetail, sedangkan cirri umum dan puisi adalah ungkapan inti atau hakiki dari suatu pengalaman maupun imajinasi estetis.

Untuk lebih mengenal prihal tentang batasan-batasan masing-masing seni ini, di sini dikemukakan beberapa prinsip tentang aneka seni yang dimaksud.

Seni Rupa

Seni Rupa yang berarti suatu keindahan ciptaan manusia yang dicerap dengan indra penglihatan. Misalnya seni lukis, seni pahat, seni patung, seni grafis, seni lingkungan (environmental art) seni instalasi, seni pertunjukan (performing art)  dan sebagainya. Rasa senang ditimbulkan oleh adanya keterpaduan dari unsur-unsur bentuk yang menunjang wujud utuh dari karya tersebut seperti aneka warnanya, selang seling garis dan aneka bentuk bidang-bidangnya, kemiripan obyek bentuk yang dilukiskannya dengan lukisanya, aspek tematik yang diungkapkannya, keunikannya,  teksturnya, dan lain-lain. Sedangkan keindahan, dalam pengertian sederhananya adalah sesuatu yang memberikan rasa senang tanpa pamrih pada orang yang melihatnya. Kesenangan yang ditimbulkannya muncul serta merta karena keindahan karya itu sendiri, bukan karena ada kepntingan lain yang membuatnya merasa senang.

 

Seni Musik 

Seni musik atau seni suara adalah seni yang dicerap melalui indra pendengaran. Rangkaian bunyi-  yang didengar dapat memberikan rasa senang dan rasa puas bagi yang mendengarnya  karena adanya keserasian susunan dari rangkaian tangga nada, bunyi-bunyi tersebut.

Secara garis besar ada dua jenis seni musik yaitu musik vokal dan musik instrumental. Musik vokal adalah musik yang hanya mengandalkan suara manusia saja, sedangkan musik instrumental adalah musik yang diperoleh dari memainkan alat-alat musik.

Seni Tari

Seni tari juga adalah seni yang dicerap melalui indra penglihatan. Tetapi kekhusuannya adalah keindahan yang dinikmati adalah keindahan  gerakan-gerakan yang tubuh, terutama gerakan kaki dan tangan, dengan ritme-ritme teratur, biasanya memgikuti irama musik. Seni tari juga tidak terlepas dari seni rupa karena gerak-gerak yang diperlihatkan diserap dengan indra penglihatan.  Di Indonesia banyak tari daerah yag sangat terkenal seperti Serampang Dua belas di daerah etis Melayu, Seudati di Aceh, Jaipongan di Sunda Jawa barat, tari Cak di Bali, Tari Bedaya Srimpi dan gambyong di Jawa dan taritari daerah lainnya seperti tari-tari Selang, tari Ronggeng dan tari Tayub yang masih hidup doi lingkungan rakyat pedesaan di Indonesia. Di dunia Internasional ada beberapa jenis tari yang sangat dikenal seperti Balet, Waltz, Tango dan lain-lain. 

Secara garis besar ada perbedaan antara tari daerah satu dan daeerah lainnya di Indonesia. Menurut pengamatan Mudji Sutrisno (1993 : 101), Pada tari jawa, gerak tubuh terkontrol dengan baik, torso teap tegak (Yogya lurus,Solo condong ke depan)., siku tidak boleh lebih tinggi dari pinggang. Tari Bali : tumpuan tidak ke satu sisi, siku tinggi di atas panggung. Tari minang dasarnya adalah silat, melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, sedangkan pada tari Melayu sangat terpengarh kebudayaan Islam. Sikap kaki tidak “turn out”, lutut sangat dekat satu sama lain.

Dewasa ini tari-tari tradisional kedaerahan banyak yang sudah domodifikasi dengan melepskannya dari keterkaitan tradisi. Tokoh-tokohnya antara lain Sardono W Kusumo,  

Seni Drama (Theater)

Seni drama adalah seni sastra yang dilakonkan yang umumnya di atas panggung. Maka, jika dilihat dari tempat di mana dimainkan,  seni drama sering juga disebut seni teater.

Dalam kamus Webster New World Dictionary (1978 : 440) kata drama diartikan sebagai : Suatu komposisi sastra yang merupakan teks ceritera, umumnya konflik kemanusiaan, yang disampaikan melalui dialog dan aksi, yang dipertunjukkan di atas pentas oleh para pemain;  (2) suatu seni atau profesi menulis, aksi, atau menghasilkan permainan-permainan ; institusi teater (3) ber,main secara bersama-sama)  { (1) “a literary composition that teks the story, ususualy human conflict, by means of dialogue and action, to be performed on the stage by actors; (2) the art or profession of writing, acting, or producing plays: institution of teater. (3) plays collectively. }  

Secara umum seni drama diartikan sebaga seni peran atau lakon yang dimainkan di atas panggung. Seni ini dinikmati sekaligus dengan indra penglihatan dan indra pendengaran. Dalam ungkapan lain, seni drama disebut juga dengan seni “teater” (panggung). Secara umum merupakan gambaran sebuah peristiwa duniawi yang digambarkan kembali di atas pangung. Keindahan seni drama terletak pada ketepatan alur cerita yang diperankan diperankan opeh para pemain di atas panggung.

Saini KM dalam bukunya peristiwa Teater (1996), “seni teater adalah seni dunia ambang , yaitu ambang untuk menoleh kepada yang indrawi dari pengalaman sehari-hari dan menoleh juga kepada dunia nilai”. 

  

 Seni Sastra

Seni sastra adalah seni yang dikemukakan melalui susunan rangkaian bahasa yang dapat menimbulkan rasa senang tanpa pamrih bagi orang yang membacanya. Secara garis besar seni sastra dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori besar yaitu prosa dan puisi. Prosa adalah seni sastra yang berusaha mendeskripsikan keadaan, keinginan, atau imajinasi secara mendetil. Sedangkan puisi adalah seni yang cenderung menyederhanakan deskripsi dengan menangkap inti permasalahan yang ingin diungkapkan, dinyatakan dicitacitakan dan sebagainya. Termasuk dalam kategori prosa adalah karya sastra yang berbentuk novel, cerita bersambung, cerita pendek, dan esai-esai yang mengemukakan kritik dan pemikiran-pemikiran budaya. Sedangkan yang termasuk dalam kategori puisi adalah, pantun, syair, dan puisi-puisi lain dalam berbagai bentuknya.

Setelah macam-macam arti seni dikemukakan pada babdi atas, masalah pengenalan seni masih jauh dari jelas dan lengkap. Dalam kehidupan sehari-hari banyak produk yang disebut sebagai seni walau tujuan penciptaannya berbeda-beda. Ada seni yang diperuntukkan demi tujuan ekspresii belaka, tanpa terkait dengan tujuan praktis lainnya. Ada juga produk yang disebut seni, tetapi dugunakan untuk kepentingan menyampaikan suatu pesan, atau memperindah suatu produk lainnya. Dalam telaah teori seni, kedua jenis tujuan seni ditempatkan dalam kategori masing-masing yaitu kategori seni murni (fine art) dan kategori seni terapan (applied Art).

Cabang-cabang seni demikian banyaknya, dan telaah terhadap masing-masing seni membutuhkan waktu dan pengetahuan lintas sektoral seni, maka dalam kesempatan ini yang dibahas dibatasi dalam bidang seni rupa saja. Pengetahuan tentang peggolongan dan uraian mengenai cabang-cabang pada masing-masing golongan perlu diketahui agar dapat membedakannya satu sama lain, 

Materi yang akan dibahas antara lain adalah : Golongan atau kelompok seni murni beserta cabang-cabangnya dan golongan yang termasuk dengan seni terapan serta cabang-cabangnya.

Seni Murni  (fine art)

 

Seni murni adalah seni yang diciptakan khusus untuk megkomunikasikan nilai estetis dari seni itu sendiri tanpa tujuan lain di luar karya seni itu sendiri

Seni murni, yang dalam istilah lain disebut seni eskpresif,  atau seperti disebut Immanuel Kant sebagai seni estetis, adalah seni yang fungsi utamanya mengkomunikasikan pengalaman estetis seniman penciptanya kepada pemerhati seni agar para pemerhati memperoleh pengalaman yang sama dengannya tanpa mengindahkan fungsi ekonomi dan fungsi kegunaan praktis yang diperoleh darinya. Gagasan tentang seni murni ini pertama dikemukakan Immanuel Kant dan lam bukunya “Kritik Pertimbangan Citarasa” (Critique Estetical Judment) pada abad ke-18 dengan istilah seni estetis yang dibedakannya dengan seni mekanis

Pada seni mekanis  kesenangan muncul bersamaan dengan representasi yang diakibatkan oleh sensasi-sensasi. Sedangkan dalam seni estetis kesenangan muncul dari ekspresi. Seni estetis disebutnya juga sebagai seni murni. Suatu mode representasi yang secara intrinsik final. Seni ini dibuat tanpa tujuan lain di luar tujuan penciptaan karya seni itu sendiri. Dapat dikomunikasikan tanpa didasarkan pada konsep-konsep tertentu. Finalitas dalam bentuknya muncul secara bebas tanpa rintangan aturan-aturan tertentu. Dalam konteks ini ia berpendapat bahwa “seni murni adalah seni para jenius”. Kejeniusan di sini diartikannya  sebagai “bakat alam” (natural endowment), yang memberikan aturan-aturan sendiri dalam proses berkarya. Kant membedakan seni murni dalam tiga jenis yaitu, seni percakapan, seni formatif dan seni permainan sensasi-sensasi. Walaupun tidak dengan batasan yang sangat ketat, dalam kategorisasi akademis, seni-seni yang umum tergolong ke dalam jenis seni ini antara lain, musik, seni lukis, seni grafis, seni patung, seni instalasi, seni pertunjukan dan seni-seni lain yang tujuan penciptaannya semata-mata demi pengembangan nilai-nilai estetis seni itu sendiri.

Seni Lukis

Seni Lukis adalah seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsure warna , bidang dan garis. Sebagai karya seni murni, seni lukis merupakan bahasa ungkapan pengalaman artistic maupun ideologis dengan medium warna dan garis  

Seni Gambar (Drawing)

Seni gambar, yang dalam bahasa Ingris disebut Drawing, adalah cabang seni rupa dua dimensional yang produk akhirnya berupa gambar-gambar yang unsur-unsur bentuknya didominasi titik, garis dan bidang-bidang yang tidak berwarna (biasanya hanya hitam putih).  Seni gambar biasanya menggambarkan suatu figur-figur alamiah atau bentuk-bentuk geometeris, relatif sama dengan wujud obyeknya, dan tidak menonjolkan ekspresi maupun ungkapan nilai-nilai ekstrinsik dari wujud bentuk yang digambarkan.

Secara garis besar, fungsi gambar dapat dilihat dari 3 jenis kegunaan  yaitu, sebagai notasi tentang benda atau situasi pada saat tertentu yang dianggap menarik oleh si penggambar, gambar hadir dan memuktikan dirinya seagai karya utuh yang bediri sendiri, dan gambar yang berfungsi sebagai media studi untuik karya-karya berikutnya sepertilukisan, patung, bangunan, mesin-mesin, dan produk-produklainnya.

 

 

Seni Patung (Sculpture)

Seni patung adalah bagian seni rupa yang yang merupakan pengucapan pengalaman artistik dalam bentuk tiga dimensional atau tri matra. Merupakan massa padat yang ditempatkan di dalam ruang . Walaupun ada juga yang bersifat seni pakai , pada umumnya seni patung adalah seni murni. Pengindraannya karya seni patung dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang, muka, belakang, samping kiri, samping kanan, atas, dan variasi sudut pandang tertentu sebagaimana yang diinginkan pengindranya.

Pada mulanya, seni patung adalah seni rupa tiga dimensional yang merepresentasikan bentuk-bentuk makhluk hidup ke dalam medium tiga dimensional.  Tetapi dalam perkembangan dewasa ini, seni patung dapat saja tidak merepresentasikan  bentuk dari wujud yang sudah ada sebelumnya, tetapi mempresentaskan wujud unik tanpa kaitannya dengan wujud-wujud benda atau apa saja yang pernah ada di alam ini.

Grafis

Sama dengan seni lukis, seni grafis juga adalah seni rupa dua dimensional. Perbedaaannya terletak pada hasil jadinya yang diperoleh melalui pencetakan. Satu pola gambar atau lukisan karya seni grafis dapat diperbanyak sampai jumlah tertentu, tanpa menghilangkan keasliannya karena pada umumnya seniman grafis ikut terlibat memperoses karyanya pada setiap cetakan yang dibuat, dan setiap hasil cetakannya ditandatangani oleh senimannya, demi menjaga eksklusivitasnya.

Berbeda dengan produk-produk grafis lain, pada seni grafis hal yang diutamakan adalah nilai-nilai estetis dan keasliannya, dan bukan kecepatan perolehan jumlah cetakannya.tampilannya. Sesuai dengan proses dan teknik cetaknya, karya-karya seni grafis digolongkan dengan karya grafis cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar atai lithografi dan offset, cetak tembus (sablon).

Cetak Tinggi

Proses cetak tinggi adalah proses mencetak dengan menggunakan klise yang dicukil dengan alat cukil tertentu  sehingga permukaan bahan yang dijadikan klise tersebut mempunyai perbedaan bagian tinggi dan bagian yang rendah. Pada permukaan bakan klise yang telah dicukil diberi tinta dengan alat peninta khusus yang biasanya berupa roll yang terbuat dari karet. Setelah permukaan bahan klise diberi tinta secara merata, maka permukaan bahan cetakan, biasanya kertas ataupun kain, dilekatkan ke permukaan klise yang telah diberi tinta agar bahan pewarna (cat) yang ada pada bahan klise, berpindah ke bahan cetakan sesuai dengan pola gambar yang diinginkan. Demikian dilakukan berulang-ulang sampai diperoleh jumlah hasil cetakan yang diinginkan.


Cetak dalam

Proses cetak dalam adalah proses mencetak dengan memindahkan tinta yang telah dimasukkan ke dalam parit-parit cetakan ke permukaan bahan cetak (kertas). Cetakan terbuat dari bahan logam yang digores dengan dua cara yaitu :

1.      Dry Point.:  Menggores dengan benda tajam sesuai dengan pola gambar yang diinginkan.(Dry Point).

2.      Etsa :   Mengores bahan cetakan yang terbuat dari bahan logam dengan bahan kimia, misalnya  (Hno3). Agar tidak semua permukaan klise dari baghan logam terkena bahan kimia tersebut, maka terlebih dahulu ditutup dengan bahan yang tahan terhadap pengaruh bahan kimia sejenis (Hno3). Goresan dengan benda yajam hanya sampai pada bahan pelapis saja sampai mengenai permukakaan bahan logam klise, agar bahan kimia penggores/penggigit (HNO3) dapat masuk ke dalam ceruk-ceruk bahan pelapis sampai ke permukaaan bahan klise loga, dan “menggigit” atau “merusaknya”  secara kimiawi.

Setelah bahan logam tergigit oleh bahan kimia tersebut sesuai dengan pola gambar yang diinginkan, maka proses selajutnya adalah memasukkan tinta ke dalam parit-parit pada klise. Tahap berikutnya dilakukan proses pencetakan dengan menggunakan alat press. Dalam alat press, tinta yang masuk ke dalam parit-parit klise dapat dipindahkan ke bahan cetakan atau kertas, melalui teknik “penekanan} atau “pressing”.

Hasil cetakan dengan alat press ini berkesan cetakan timbul, karena bahan cetakan seperti kertas yang direncanakan menerima tinta dari bahan klise, ikut masuk ke dalam parit-parit klise cetakan sehingga setelah terlepas dari cetakan menunjukkan bekas-bekasnya yang menonjol ke luar (timbul)

Cetak Datar (Lithografi dan offset)

Cetak datar (lithografi) adalah proses cetak pada bahan sejenis batu berpermukaan datar yang berpori-pori sehingga dapat menyerap benda cair yang ada pada permukaannya. Pada bahan tersebut dioles atau dikuaskan bahan berbasis minyak sama dengan bahan tinta yang digunakan ( basis minyak) untuk mencetak pola gambarnya. Setelah pola gambar selesai, maka bahan cetakan tersebut disiram air sampai basah dan dapat mencegah melekatnya bahan berbesis minyak pada permukaannya., bahan pewarna berbasis minyak tetap melekat pada pola gambar yang dioleh dengan bahan mengandung minyak. Dengan terus menyiram dengan bahan air, maka pada waktunya bahan warna yang tertinggal pada bahan batu yang datar tersebut tinggal pada bagian-bagian yang terkena bahan yang dipakai membuat pola gambar. Setelah pola gambarnya kelihatan rapi dan bbenar-benar terpisah dengan bagian klise yang tidak terkena pola gambar, maka bahan cetakan (kertas) yang direncanakan menerima bahan pewarna pada cetakan dilekatkan pada permukaan cetakan. Dengan menggosok-gosokkannya sedemmikian rupa, atau dengan menggunakan alat press, bahan pewarna pada permukaan klise berpindah ke bahan cetakan (kertas) sesuai dengasn pola yang digambar pada bahan klise tersebut. Hal demikian dapat dilakukan berulang-ulang sebelum klise tersebut rusak karena terkeda gesekan berulang-ulang.

Dengan teknologi lebih maju, prinsip cetak datar ini juga dikembangkan dalam teknologi cetak offset. Pada teknologi ini, bahan klise dibuat dari bahan logam (biasanya seng) yang telah telah diberi emulsi. Prinsip cetak ini adalah proses pemisahan minyak dengan air.

    

Cetak Saring / Serigrafi

  Cetak saring, yang dikenal dalam masyarakat luas dengan sebutan cetak sablon, adalah proses cetak di mana pemindahan bahan pewarna ke bahan cetakan (kertas, seng, plastik dan sebagainya) dilakukan melalui pori-pori bahan klise cetakan yang terbuat dari sejenis kain yang alot dan kuat serta licin, seperti kain sutra, monyl, serat logam  dan bahan lain sejenisnya.

Untuk mencetak gambar dengan pola  seperti yang diinginkan, maka kain monil yang direncanakan tidak akan mengantar bahan pewarna ke bahan cetakan, ditutup dengan sejenis bahan perekat yang tidak bersenyawa dengan bahan pewarna yang digunakan. Bahan yang sering digunakan adalah bahan chromatine yang berupakan campuran dari bahan gelatine dan chroom. Dengan demikian, terjadi pemisahan antara bagian kain yang sudah tertutup pori-porinya dan bagian yang proi-porinya masih terbuka.

Selanjutnya, bahan pewarna dipindah ke bahan cetakan (kertas atau bahan lainnya) melalui pori-pori kain monil yang terbuka.

Untuk membagi permukaan klise monil menjadi bagian tertutup dan terbuka sesuai dengan pola gambar yang diinginkan, dapat dilakukan dengan mengoles langsung bahan penutup (biasanya gelatin), dan dapat juga dilakukan dengan teknik penyinaran. Bahan gelatin dan sejenisnya yang yang masih berupa cairan yang biasa digunakan adalah bahan peka cahaya. Jika terkena cahaya, bahan tersebut akan mengering dan melekat secara permanen pada permukaan dan pori-pori bahan monyl. Bagian yang tidak terkena cahaya akan mudah terlepas jika terkena air.

Agar bagian yang tidak terkena cahaya dapat sesuai dengan pola gambar yang diinginkan, pola gambar tersebut  terlebih dahulu dibuat pada sejenis bahan bahan tembus cahaya. Pada bahan tembus cahaya, pola gambar yang diinginkan tercetak rapi diberi bahan pelindung cahaya agar cahaya tidak tembus lagi pada bagian tersebut jika dihadapkan pada sinar pada proses penyinaran. Setelah proses pembuatan pelindung cahaya pada bahan tembus cahaya selesai dilakukan, maka bahan tersebut di tempelkan pada klise monyl yang sudah dibubuhi bahan gelatin atau chromatin di dalam ruang yang terlindung dari cahaya langsung.     

Bahan cetakan diletakkan di bawah alat cetak saring yang sudah dibuatkan frame sedemikian rupa. Lalu diatas alat cetak tersebut di bubuhkan tinta. Dengan menyaput tinta tersebut dengan alat khusus yang biasanya disebut Rakel, maka sebagian tinta di atas permukaan alat cetak saringan, berpindah ke bahan cetakan yang berada di bawahnya.

Fotografi

Fotografi adalah salah satu cabang seni rupa, dalam hal ini seni grafis, yang hasil jadinya diperoleh dengan bantuan alat yaitu kamera.  Ditinjau dari arti katanya, fotografi mengandung arti “melukis atau menggambar dengan dengan sinar.

Dalam kehidupan sehari-hari, sebuah kamera pada umumnya digungsinkan untuk merekam gambar-gambar orang atau benda, atau pemandangan yang diportret. Gambar-gambar tersebut dapat dijadikan sebagai bahan dokumentasi, tanda pengenal, hiasan dinding dan sebagainya.

Dengan pesatnya kemajuan mekanisme alat kamera, banyak kemungkinan manipulasi gambar yang dapat direkam dengan alat-alat fotografi. Kemungkinan-kemungkinan manupulatip tersebut merangsang seni rupawan untuk melahirkan karya-karya yang khas dan unik, tidak sekedar merekam suatu peristiwa, bentuk umum dari obyek yang difotonya. Dengan alat fotografi mereka kemudian meereka membuat karya-karya yang unik dan mengekspresikan selera estetisnya. Maka dewasa ini dalam banyak kesempatan, dapat disaksikan karya-karya foto yang bernilai seni sangat tinggi, baik dinilai dari pengelolaan unsure-unsur rupa, prinsip-prisnsip desain, menghadirkan cita visual yang unik, dan sebagainya, tanpa kehendak menerangkan suatu fakta informatip dari gambar-gambar hasil karyanya. Gambar-gambar yang duihasilkan melulu dihadirkan sebagai karya seni yang mengandung nilai estetika murni.

Demikian juga dalam bidang desain grafis, gambar-gambar yang dihadirkan melalui alat kamera bukan lagi gambar-gambar yang sekedar merekam citra bentuk visual dari obyeknya, tetapi memaniopulasi citra bentuk tersebut menjadi suatu gambar yang berada dalam suasana lain, menarik, menakjubkan dan unik.      

    

Kompugrafi

Dalam arti umumnya, istilah kompugrafi adalah singkatan dari frasa komputer grafis. Artinya, suatu kegiatan menghasilkan karya seni rupa dengan medium komputer. Sejalan dengan perkembangan teknologionya, medium komputerpun dewasa ini sudah dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan karya-karya seni rupa yang menakjuibkan, dan memiliki daya pikat yang kuat seperti karya-karya seni rupa lainnya seperti lukisan, patung dan sebagainya. Walaupun proses pembuatan karya seni rupa melalui medium komputer sangat banyak dibantu oleh kecanggihan alat-alat yang tersedia dalam komputer, untuk menghasilkan karya yang menakjubkan tentunya sipembuat sudah memiliki selera estetis yang tinggi, sehingga dapat menghasilkan karya kompugrafi yang cukup mempersonakan pemirsanya yang juga berselera tinggi dalam hal mata seni rupa.

      

Seni Multi Media

Seni multi media adalah seni yang tidak terikat pada batasan-batasan seni sesuai dengan penggolongan umumnya, tetapi memadukan berbagai kemungkinan medium seni baik audio maupun visual, dan mengikinkan juga memaduklan berbagai caban-cabang seni, sehingga tidk dapat dikategorikan pada stu cabang seni tertentu. 

       

Seni Instalasi

Seni instalasi belum memiliki kesepakatan arti yang baku baik bagi pengamat maupun bagi pelaku seni. Secara teknis seni instalasi lahir dari perkembanga lebih lanjut dari salah satu teknik dala seni rupa (patung) yaitu teknik “memasang” (assembling). Hal penting dari seni instalasi adalah di mana proses berkarya merupakan kesatuan unit penilaian yang turut menentukan ukuran dan nilai seni. Unsur “peristiwa” atau tepatnya proses kejadian suatu peristiwa telah dianggap sebagai representasi, sehingga di sini secara otomatis akan terjadi kontrak antara obyek dan penonton.

Secara kebentukan instalasi masih merupakan seuah seni yang mengalami banyak perkembangan , mulai dari ekspresi yang dilahirkan hingga pada tingkat praksisnya, seperti penggunaaan efek teknologi multi media, gerakan (kinetis), mesin, lampu (laser), musik (bunyi), tari (gerak) dan vodeo sampai pada respon terhadap alam yang dibentuk dalam efek sebuah “pemasangan” (assembling).

Seni instalasi berkembang pada tahun 1970-an, baik di Amerika maupun di Eropah. Tokoh-tokoh jenis seni ini antara lain : Nan June paik, Christo, Josep Beuys, Richard Long GENERA IDEA (Canada( Terry Allen, Judy Pfat, dan lain-lain.   

Sesuai dengan namanya, seni instalasi adalah sejenis seni yang diciptakan dengan semangat instalasi (pasang-memasang) benda-bendavusual dua dan  tiga dimensional yang dikombinasikan dengan sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri dan memberui kepuatan estetis bagi yang melihat atau mendengarnya.

       

Seni Lingkungan (envinronmental art).

Seni lingkungan atau envinronmental art. adalah seni yang   diekspresikan berdasarkan semangat lingkungan yang menempatkan pengindranya ikut sebagai bagian dari karya seni itu sendiri. Seni seperti ini biasanya dilakukan di luar ruangan. Setting wilayah operasional kegiatan seninya tidak memiliki batasan yang tegas dengan benda-benda lingnygan yang terdapat disekitarnya, sejauh mata memandang.

 

Seni Rupa Pertunjukan (performance art)

Seni Rupa pertunjukan adalah seni yang merupakan gabungan seni rupa dengan seni pertunjukan (teater, tari, musik, dan lain-lain), tetapi cenderung tidak terikat lagi dengan aturan-aturan baku yang umumnya ada pada masing-masing seni tersebut. Seni ini umumnya lebih dikenal dengan pengutamaan unsure-unsur improvisasi yang tinggi, yng umumnya dilakukan menanggapi fenomena social politik dan situasi dan kondisi yang berlangsung saat itu.  Seno pertunjukan merupakan salah satu gejala pada seni kontemporer dewasa ini. Tokoh-tokoh seni pertunjukan ini antara lain, John Cage, Robert Wilson, dan  Pina Bausch. Mereka secara luas memuka peluang media pertunjukan dengan menggunakan materi seni teater untuk menjaring banyak penonton. Dalam pertunjukan seni ini, batas-batas antara pemain dan penonton menjadi kabur.

Happening Art (Seni Lingkungan)

Happening art adalah perpaduan antara seni rupa dan seni pertunjukan. Allan Karpov (1959) memberi defenisi happening sebagai : memasang kejadian-kejadian yang dipertujukkan atau dipersepsikan pada lebih satu tempat dan waktu. (assembling of events performed or perceived in more than one time and place). “Happenning art” tidak berlangsung di satu tempat saja, tetapi dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dan merespon lingkungan di mana dia sedang berada.  Dalam pertunjukannya terjadi pergumulan antara lingkungan, seniman yang aktif dan penonton. Tokoh utamanya adalah Allan Karpov dan kemudian diikuti tokoh-tokoh-tokoh lain seperti Jim Dine, Red Grooms, dan Al Hansen.

 

Seni Terapan/Desain / Minor Art

Seni terapan yang dewasa ini disebut desain adalah seni yang digunakan untuk mendukung suatu gagasan atau kepentingan di luar gagasan atau kepentingan untuk menciptakan karya itu sendiri. Misalnya seni musik untuk sebuah gagasan pemasaran dalam bentuk iklan di media audio, media visual, media audio visual; seni rupa yang digunakan untuk menghias atau menerangkan sutau manuskrip atau teks-teks verbal, desain grafis yang digunakan untuk menghias sampul buku, desain interior yang digunakan untuk memperindah sebuah ruangan, desain eksterior yang berfugsi sebagai penghias ruang luar bangunan, dan seni-seni terapan lainnya.seni.

 

Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual,  adalah rancangan visual untukmempromosikan suatu gagasan, barang dan maksud-maksud lain di luar gagasan estetiknya sendiri.. Gagasan yang dikemukakan dapat berupa pemasaran barang-barang produksi, pesan-pesan sosial,  iklan dan sebagainya. Desain komunikasi visual dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu komunikasi grafis dan komunikasi luar ruang (out door).

 

Desain Grafis

Seni terapan komunikasi grafis atau desain grafis adalah medium komunikasi visual yang disampaikan melalui teknologi grafis atau cetak mencetak. Termasuk di  dalamnya seperti, iklan surat kabar dan majalah, sampul buku, brosur, poster grafis, dan lain sebagainya yang dibuat dengan bantuan teknologi cetak mencetak

 

Seni Ilustrasi

Seni ilustrasi juga pada umumnya adalah seni rupa dua dimensional. Wujud fisiknya tidak jauh berbeda dengan seni lukis bila menggunakan warna penuh, dan seni gambar jika terdiri dari hanya garis-garis dan bidang yang tidak berwarna. Seni lustrasi dibedakan dengan seni lukis dan seni gambar, adalah karena fungsi yang diembannya yaitu fungsi perjelasan, penerangan suatu tulisan atau penghias halaman karya-karya berwujud tulisan seperti cerita pendek, buku pelajaran, majalah, komik, dan lain-lainnya. 

    

Luar Ruang   (Out Door)

Seni terapan komunikasi luar ruang (out door) atau desain komunikasi visual luar ruang adalah desain dan produk alat komunikasi yang ditempatkan di luar ruangan seperti Bill Board, papan reklame, iklan mobil, neon sign, neon box, dan medium-medium lain yang mungkin dilakukan.

 

Desain Produk

Desain produk adalah suatu rancangan visual tentang suatu produk pabrikasi, seperti alat-alat rumah tangga, furniture, mobil, motor dan benda-benda peralatan lainnya.

Desain Interior

Desain interior adalah desain visual yang digunakan untuk menciptakan atau menyusun materi-materi interior (ruang) pada bangunan, agar ruang tersebut tampak indah, praktis dan menyenangkan untuk dihuni (untuk rumah tinggal) dan mengajak orang untuk betah tinggal lebih lama memperhatikan isi ruangan (untuk rumah usaha : took, bar, dan sebagainya).  Desain interior merupakan bagian dari seni bangunan (arsitektur), yaitu khusus tata hias atau tata desain ruangannnya.

Sebagai bagian dari arsitektur, maka prinsip-prinsip membuat desain interior tidak telepas dari prinsip-prinsip dalam ilmu dan seni arsitektur. 

Desain Eksterior

Desain eskterior adalah desain visual yang dibuat sebagai gambar rencana pembangunan elemen-elemen estetis pada luar ruang seperti taman-taman, halaman rumah dan sebagainya.

Desain Busana

Desain busana adalah gambar-gambar rancangan untuk membuat model-model busana.

Desain tekstil

Desain tekstil adalah cabang seni rupa terapan berupa pola gambar yang dipersiapkan untuk menentukan corak, tekstur kain dan kegunaan khusus  produk tekstil yang akan diproduksi oleh pabrik tekstil

Kerajinan dan Kriya

Kerajinan adalah cabang seni rupa yang perwujudan hasil jadinya sangat memerlukan kekeriyaan (craftsmanship) yang tinggi. Seni kerajinan juga sering diartikan sebagai seni “pekerjaan tangan” (Handicraft).

Dalam bahasa Inggris , apa yang di Indonesia sering disebut kerajinan, disebut “craft”. Kata “craft” mengandung arti : keahlian, keprigelan, keterampilan khusus (special skill), seni (art), dan ketangkasan atau kecekatan (dexterity).  Lebih jauh, kata “craft” juga berarti: keterampilan di dalam mengolah atau merencanakan dengan tangan (Skill indeceiving or underhanded planning ); tipu muslihat (guile); kelihaian (slyness). Juga diartikan sebagai pekerjaan atau kesibukan yang membutuhkan keahlian atau keterampilan khusus; khususnya , beberapa seni-seni kerjinan tangan. (An occupation requiring special skill; especially , any of manual arts ).

Dari penjelasan di atas, yang dimaksudkan dengan seni kerajinan adalah : seni yang  di dalam pembuatannya lebih mengutamakan keterampilan tangan.

Seorang pembuat kerajinan, atau perajin, disebut craftmanartisan, a skllied workman, an artis.     

 Pembuatan karya kerajinan membutuhkan keahlian yang tinggi sehinga ampir-hampir si seniman tidak sempat menyisihkan perhatiannya untuk berekpresi. Pada mulanya, hampir semua karya yang sekarang dikategorikan dalam seni rupa adalah seni kerajinan atau kriya. Seni ini termasuk dalam seni terapan, karena produk-produk yang dihasilkannya umkumnya berfungsi sebagai barang keperluaan sehari-hari sepeti belanga, periuk, piring, jambangambunga dan benda-benda keperluan rumah tangga lainnya. Tetapi dalam perkembangannya deasa ini, seni kriya yang benar-benar seni kriya, dan merupakan seni terapan pun, karena desakan kemajuan industri banyak berpindah fungsi dari seni terapan ke seni murni. Misalnya seni keramik. Pada jaman dulu seni ini adlah terapan. Orang membuatnya untuk kebutuhan sehari-hari. Tetapi, karena sekarang banyak benda-benda untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dibuat oleh mesin, para perajin keramik, demikian juga para perajin dengan bahan lainnya, memanfaatkan keahlian dan keterampilan khususnya mengolah bahan-bahan untuk membuat karya yang tidak lagi mementingkan fungsi praktisnya, tetapi lebih mengutamakan berekspresi dan mengeksporasi nilai estetisnya.

Dilihat dari bahan yang digunakan, seni kerajinan atau kriya, dapat dikenal sebagai kerajinan kayu, logam, keramik, bambu, rotan dan bahan-bahan baku lainnya. Dan jika dilihat dari teknik perwujudan produknya, jenis-jenis kerajinan dikenal antara lain sebagai kerajinan ukir, kerajinan anyam, kerajinan tenun dan kerajinan membentuk (pada seni keramik).

Sumber : Buku Ajar Wawasan Seni oleh Dermawan Sembiring