Pengertian Kritik Seni

Istilah “kritik seni” dalam bahasa Indonesia sering juga disebut dengan istilah “ulas seni”, “kupas seni”, “bahas seni” atau “bincang seni”. Hal ini disebabkan istilah “kritik” bagi sebagian orang sering mempunyai konotasi negatif yang berarti kecaman, celaan, gugatan, hujatan, dan lain-lain (lihat Kamus Purwadarminta). Dalam Kamus Inggris-Indonesia disebutkan  kata critic adalah kata benda yang artinya pengecam, pengeritik, pengupas, pembahas. (John M. Echols dan Hassan Shadily, 1984 : 155) Istilah critic dalam bahasa Inggris sudah ada sejak tahun 1588, secara etymology berasal dari bahasa Latin criticus, bahasa Junani kritikos yang erat hubungannya dengan krinein yang berarti memisahkan, mengamati, menilai, dan menghakimi (Merriam Webster's Collegiate Dictionary).

Lebih lanjut dalam Merriam Webster's Collegiate Dictionary disebutkan bahwa arti kritik adalah :

1 a : one who expresses a reasoned opinion on any matter especially involving a judgment of its value, truth, righteousness, beauty, or technique  b : one who engages often professionally in the analysis, evaluation, or appreciation of works of art or artistic performances
2 : one given to harsh or captious judgment

Dalam rumusan Webster’s tersebut disebutkan bahwa maksud kritik adalah orang yang menyampaikan pendapatnya dengan alasan tertentu terhadap berbagai hal, terutama mengenai nilainya, kebenarannya, kebajikannya, kecantikannya atau tekniknya. Berikutnya dinyatakan bahwa arti kritik adalah orang yang melibatkan diri secara profesi dalam menganalisa, mengevaluasi atau memberi penghargaan kepada karya seni atas pencapaian artistiknya. Terakhir dinyatakan bahwa maksud kritik adalah seseorang yang memberikan pelilaian dengan cerdik atau tajam.

Sedangkan pengertian criticism adalah :

1 a : the act of criticizing usually unfavorably  b : a critical observation or remark  c : critique
2 : the art of evaluating or analyzing works of art or literature
3 : the scientific investigation of literary documents (as the Bible) in regard to such matters as origin, text, composition, or history

Menurut penjelasan pertama di atas, tindakan mengkritik dalam kehidupan sehari-hari umumnya tidak mendukung atau menguntungkan bagi yang dikritik; suatu pengamatan yang kritis atau teguran. Padanan kata critique dalam batasan di atas berarti kupasan atau tinjauan. Dalam seni mengkritik berarti mengevaluasi atau meneliti karya seni atau literatur. Berikutnya mengkritik diartikan sebuah penyelidikan yang ilmiah dari naskah atau dokumen yang terkait dengan kesusateraan dalam hubungan dengan berbagai hal seperti keasliannya, teks, komposisi, atau sejarahnya.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, istilah “kritik” dalam bahasa Indonesia dapat dianalogikan dengan istilah critic, criticism dan critique dalam bahasa Inggris. Pada umumnya istilah “kritik seni” terkait dengan masalah seni, dan bertujuan mendiskripsikan, menganalisis, mengintepretasi, dan menilai karya seni.

Tujuan dan Fungsi Kritik Seni

Tujuan dari kritik seni adalah pemahaman pada karya seni, dan ingin menemukan suatu cara guna mengetahui apa yang melatar belakangi suatu karya seni dihasilkan serta memahami apa yang ingin disampaikan oleh pembuatnya, sehingga hasil kritik seni benar-benar maksimal, dan secara nyata dapat menyatakan baik buruknya sebuah karya. Akhir  tujuan dari kritik seni adalah supaya orang yang melihat karya seni memperoleh informasi dan pemahaman yang berkaitan dengan mutu suatu karya seni, dan menumbuhkan apresiasi serta tanggapan terhadap karya seni. (Feldman, 1967 : 448)

Kritik seni berfungsi sebagai jembatan atau mediator antara pencipta karya seni dengan penikmat karya seni, serta antara karya seni itu sendiri dengan penikmatnya. Fungsi sebagai jembatan ini sangat penting dan strategis, karena tidak semua orang penikmat karya seni dapat mengetahui dengan pasti apa yang ingin disampaikan dan dikomunikasikan oleh pencipta karya seni dengan wujud karya yang dihadirkan. Pada sisi yang lain, kritik seni juga dapat dimanfaatkan oleh pencipta karya seni untuk mengevaluasi diri, sejauh mana karya seninya dapat ditangkap dan dimengerti oleh orang lain, sejauh mana prestasi kerjanya dapat dipahami manusia di luar dirinya. Kesemuanya merupakan umpan balik yang sangat berharga bagi pencipta karya seni untuk memperbaiki karya-karya seninya dimasa-masa mendatang.