Topic outline

  • Minggu I. Pengantar Perkuliahan

    Pertemuan pertama berisi pengantar umum mata kuliah, aturan, tugas, dan format evaluasi
  • Minggu II. Overview Psikologi Politik dan Metode Penelitiannya

    Pertemuan kedua akan menjelaskan ruang lingkup bidang kajian psikologi politik, sejarah, dan metode yang umum digunakan oleh para penelitinya.

    • Minggu III. Perkembangan Sikap Politik pada Anak dan Orang Dewasa

      Pertemuan ketiga akan mengurai faktor-faktor perkembangan yang ikut membentuk sikap politik sejak masa anak-anak sampai dewasa, seperti faktor genetis, keluarga, dan sosialisasi.

      • Minggu IV. Kepribadian dan Perilaku Politik

        Pertemuan keempat akan mendiskusikan bagaimana kepribadian watak memperngaruhi perilaku politik, dengan menitik beratkan pada aplikasi Teori Kepribadian Lima Faktor
        • Minggu V. Autoritarianisme dan Orientasi Dominasi Sosial

          Pertemuan kelima secara khusus membahas dua faktor kepribadian yang memiliki peran sentral dalam berbagai perilaku politik, yaitu autoritarianisme dan orientasi dominasi sosial. Sesi ini akan membahas konsep dasar dan temuan-temuan empiris terkini yang menunjukkan peran autoritarianisme dan orientasi dominasi sosial.

          • Minggu VI. Kognisi Bermotivasi dan Ideologi

            Pertemuan keenam memaparkan konsep motivated cognition, dan bagaimana konsep ini menjelaskan anatomi ideologi politik. Temuan-temuan empiris tentang konsekuensi ideologi politik juga akan disajikan dalam pertemuan ini.

            • Minggu VII. Identitas dan Perilaku Politik

              Pertemuan ini membahas peran identitas politik (partisanship) dalam mendorong berbagai perilaku politik. Secara khusus, sesi ini akan mengulas konsep dan peran identitas partai dalam perilaku politik, termasuk mengkaji realitasnya di Indonesia, khususnya dalam konteks pemilihan umum dan daerah di wilayah Surakarta.

              • Minggu IX. Studi Kasus "Kesetiaan Pendukung PDIP di Solo"

                Kuliah kesembilan menggunakan format studi kasus dimana peserta kuliah diajak melakukan kerja lapangan (fieldwork) guna mengkontekstualisasikan pengetahuan teoritis yang mereka telah kuasai sejauh ini. Studi kasus ini akan mengangkat fenomena tingginya loyalitas pendukung PDIP di Surakarta. Ini fenomena yang unik dan menarik, mengingat politik di Indonesia kerap dinilai sangat pragmatis; pemilih cenderung berganti-gantai dukungan partai tergantung pada pertimbangan-pertimbangan jangka pendek. Studi kasus ini akan menjawab beberapa pertanyaan penting, seperti (i) Sebenarnya bagaimana pandangan subyektif orang Solo tentang partai politik? (ii). faktor-faktor apa saja yang melandasi kesetiaan pendukung partai, khususnya di PDIP? Sejauhmana kesetiaan pada partai ini mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan dan pilihan-pilihan politik mereka?
                • Minggu X. Pembahasan Kasus Pendukung PDIP di Solo

                  Pembahasan kasus ini bertujuan untuk memberikan insights bagi mahasiswa tentang relevansi konsep partisanship dalam konteks politik lokal di Solo dengan cara mengidentifikasi dimensi universal dan partikular (lokal) dari fenomena tersebut

                  • Minggu XI. Kognisi Politik

                    Pertemuan kesepuluh akan membahas proses kognitif yang mendasari evaluasi pemilih terhadap kandidat. Kandidasi Purnomo dan Gibran dalam Pilwakot Surakarta akan menjadi bahan kasus utama kuliah ini.

                    • Minggu XII. Emosi dan perilaku politik

                      Pertemuan ini akan memaparkan peran emosi dalam berbagai aspek perilaku politik, seperti evaluasi dan pengambilan keputusan.
                      • Minggu XIII. Komunikasi Politik

                        Pertemuan ini mendiskusikan isu seputar media framing, penggunakan teknologi komunikasi terbaru dalam kampanye, dan bagaimana media partisan menyebabkan polarisasi masyarakat

                        • Minggu XIV. Studi Kasus 2: Gaya Kampanye Anak Muda

                          Pertemuan ini akan menggunakan format studi kasus, dengan fokus memahami perbedaan gaya kampanye anak muda dan generasi tua. Pilwakot kembali menjadi obyek kajian yabg menarik, dimana Gibran merepresentasikan kandidat muda dan Purnomo sebagai wakil generasi tua. Di dalam studi kasus ini, mahasiswa akan diajak melakukan kerja lapangan dan analisis media kampanye kedua kandidat tersebut.

                          • Minggu XV. Pembahasan Kasus Gaya Kampanye

                            Pada pertemuan ini, mahasiswa akan diminta sharing hasil studi kasusnya dengan teman sebaya, dilanjutkan dengan diskusi kelas.