Mata kuliah tsb, mewajibkan mahasiswa utk mengetahui tentang keberadaan, dinamika, dan makna lingkungan hidup/ekosistem sebagai wadah kegiatan manusia, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik alam dan buatan yang berkaitan dengan segi arsitektur, kualitas visual, dan estetika beserta kebudayaan yang menyertainya sebagai pertimbangan utama menjadikan karya arsitektur sebagai arsitektur yang berkesinambungan.


Mata kuliah TBAL mewajibkan mahasiswa utk mampu emampuan untuk mengeksplorasi, mengidentifikasi, dan menganalisis  ragam material alam , pemfungsian   dan penerapan teknologi dalam material dan ketrampilan ekletika multi material alam

Mata kuliah MTB mewajibkan mahasiswa agar mampu mengidentifikasi, menghitung , dan penerapan logika pemaknaan pada struktur-konstruksi bangunan  berlantai 2, pada kasus bangunan unik

Tentang kesejarahan Arsitektur Lokal dalam konteks Nusantara. yang berkembang dari periode sebelum Indonesia merdeka, hingga periode pasca merdeka. Secara substantif mendiskusikan ruangan, bentuk, struktur-konstruksi (tektonika), material, ragam hias, dan sistem makna.

mata kuliah ini mengajarkan kepada mahasiswa agar dapat merancang bangunan sederhana fungsi tunggal seperti gerbang masuk, gardu jaga, pos keamanan, menara pandang dan halte bus secara kreatif dengan logis dan estetis

GAMBAR TEKNIK KOMUNIKASI  ARSITEKTUR 2  merupakan Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) yang memberikan pengetahuan umum bagi mahasiswa semester 2 sebagai dasar pembentukan kemampuan berarsitektur. GTKA2 mengembangkan penguasaan teknik komputer dasar arsitektur dan teknik presentasi gambar arsitektur dengan teknik proyeksi, perspektif, axonometri, serta penyajian/visualisasi gambar kerja arsitektur dan konstruksi yang komunikatif menggunakan manual grafis dan media komputer grafis

Mata kuliah SPA 1 memberikan materi tentang praktik dasar perancangan wadah aktivitas berdasar asas keindahan pokok serta prinsip penggambaran yang baku.

Di akhir perkuliahan, peserta diharapkan menguasai kemampuan  merancang secara kreatif dan rasional bangunan sederhana yang mewadahi kegiatan tunggal berdasar program yang diberikan (given) dengan penekanan pada estetika dan penggunaan gambar teknik komunikasi arsitektur yang benar berdasar penguasaan grafis manual (graphic skill).

Memberikan pemahaman (teoretik) mengenai konstruksi dan utilitas bangunan sederhana satu lantai, dilengkapi dengan penekanan penggunaan bahan struktur dan elemen finishing arsitektur dari bahan alam-lokal, seperti bambu, kayu, batu, dan lain-lain, serta cara (metoda) penyelesaian perencanaan dan perancangan struktur, konstruksi, dan utilitas bangunan wadah kegiatan tunggal dan/atau jamak.


Memberikan pemahaman (teoretik) mengenai konstruksi dan utilitas bangunan sederhana 1 (satu) lantai, dilengkapi dengan penekanan penggunaan bahan struktur dan elemen finishing arsitektur dari bahan alam-lokal, seperti bambu, kayu, batu, dan lain-lain, serta cara (metoda) penyelesaian perencanaan dan perancangan struktur, konstruksi, dan utilitas bangunan wadah kegiatan tunggal dan/atau jamak.

 


Mahasiswa mampu menjelaskan tentang teori bentuk dan ruang arsitektur dari era pemikiran klasik hingga modern beserta tokoh-tokoh penggagasnya.


Pengetahuan mengenai perkembangan Arsitektur Nusantara (sejarah, regulasi serta morfologi).

Mahasiswa dapat memahami/kompeten dalam pengetahuan tentang perkembangan Arsitektur (khususnya di Nusantara), serta dapat memahami arsitektur pada suatu kurun waktu tertentu, dan memahami konteksnya

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan tentang keberadaan, dinamika, dan makna lingkungan hidup/ekosistem sebagai wadah kegiatan manusia, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik alam dan buatan yang berkaitan dengan segi arsitektur, kualitas visual, dan estetika beserta kebudayaan yang menyertainya sebagai pertimbangan utama menjadikan karya arsitektur sebagai arsitektur yang berkesinambungan

Memberikan pengetahuan tentang keberadaan, dinamika, dan makna lingkungan hidup/ekosistem sebagai wadah kegiatan manusia, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik alam dan buatan yang berkaitan dengan segi arsitektur, kualitas visual, dan estetika beserta kebudayaan yang menyertainya sebagai pertimbangan utama menjadikan karya arsitektur sebagai arsitektur yang berkesinambungan