Pertemuan 10: Diskusi Zat Gizi Mikro

Zat Gizi Mikro

Zat Gizi Mikro

by Nurul Shofiatin Zuhro -
Number of replies: 6

Secara berkelompok, carilah:

  1. Penjelasan terkait masing-masing Vitamin B Kompleks
  2. Carilah karakteristik, fungsi, defisiensi dan kekurangan/ kelebihan dan sumber Mineral
In reply to Nurul Shofiatin Zuhro

Re: Zat Gizi Mikro

by Tsali Tsatul Mukarromah -
KELOMPOK 4:
1. Kholishoh Nur A
2. Miftaakhul faalah I
3. Ratna Muslihah
4. Riska Indrias w
5. Tsali Tsatul M

Vitamin B complex merupakan kumpulan dari 8 vitamin B yang memiliki fungsi dan manfaat untuk kinerja tubuh. Delapan vitamin B kompleks tersebut yakni vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12.
1. Vitamin B1 (thiamin): mengubah gula menjadi energi
*manfaatnya untuk memecah gula dari makanan menjadi energi, membantu produksi neurotransmitter (senyawa kimiawi otak), membantu pembuatan asam lemak, serta menyintesis beberapa hormon.
2. Vitamin B2 (riboflavin): produksi energi dan kesehatan kulit
*fungsi dan manfaat utama adalah untuk meningkatkan produksi energi dan kesehatan mata dan kulit. Vitamin ini juga membantu tubuh memetabolisme lemak, hormon steroid serta obat-obatan, dan membantu tubuh memproses vitamin B lain. Misalnya, riboflavin membantu mengubah triptofan menjadi vitamin B3, serta mengubah vitamin B6 menjadi koenzim yang diperlukan tubuh.
3. Vitamin B3 (niasin): mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi
Tubuh mengubah vitamin B3 menjadi koenzim yang disebut nicotinamide adenine dinucleotide (NAD). NAD menjadi memiliki manfaat untuk reaksi 400 enzim di tubuh. Enzim inj berperan dalam proses: pengubahan zat karbohidrat, lemak, dan protein, komunikasi antarsel, membantu proses metabolisme dalam sel-sel tubuh, dan tanda DNA di dalam sel
4. Vitamin B5 (asam pantotenat): produksi koenzim dan sel darah merah
*Manfaat untuk memproduksi koenzim serta sel darah merah. Vitamin ini juga diedarkan oleh sel darah merah yang berperan dalam proses energi dan metabolisme.
5. Vitamin B6 (piridoksin): metabolisme asam amino
*Manfaat vitamin ini adalah membantu tubuh dalam metabolisme asam amino, ini juga berperan dalam pemecehan karbohidrat dan lemak, perkembangan otak, serta sistem imun.
6. Vitamin B7 (biotin): mengatur DNA
Apabila Anda pemerhati kecantikan, mungkin sudah akrab dengan yang merupakan nama lain dari vitamin B7.
*Manfaat di atas, vitamin B7 juga berperan dalam fungsi berikut ini:
Pemecahan lemak, protein, dan karbohidrat menjadi asam lemak dan glukosa untuk dijadikan energi, komunikasi antarsel di tubuh, dan mengatur DNA
7. Vitamin B9 (folat): perkembangan janin
*Manfaat vitamin ini adalah membantu dalam replikasi DNA, metabolisme vitamin, serta metabolisme asam amino. Ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah serta perkembangan sistem saraf janin bagi ibu hamil.
Vitamin B9 sintesisnya disebut dengan asam folat. Karena vitamin B9 sangat penting untuk ibu hamil dan perkembangan janin
8. Vitamin B12 (Cabalamin): membantu fungsi otak dan saraf
*Manfaat untuk meningkatkan produksi sel darah merah, sintesis DNA, serta fungsi otak dan sistem saraf. Vitamin ini juga berperan dalam metabolisme protein dan lemak.
Vitamin B12, sebagai bagian dari vitamin B kompleks, dan mengandung mineral yang disebut cobalt.
Makanan yang menjadi sumber vitamin B kompleks
Terdapat beberapa makananyang masing-masing yang mengandung vitamin B kompleks, diantaranya:
Vitamin B1: gandum utuh, sereal, pasta, kerang, biji-bijian, kacang kedelai
Vitamin B2: jeroan, oatmeal, yogurt, susu, jamur, dan kacang almond
Vitamin B3: daging, ikan, dan sereal yang telah diperkaya dengan vitamin B3
Vitamin B5: hati sapi, jamur shiitake, daging ayam, ikan tuna, dan buah alpukat
Vitamin B6: jeroan, ikan tuna, ikan salmon, unggas, dan kentang
Vitamin B7: jeroan, telur, ikan salmon, daging babi, daging sapi, dan biji bunga matahari
Vitamin B9: sayuran hijau, hati sapi, alpukat, pepaya, telur, dan kacang-kacangan
Vitamin B12: kerang, hati sapi, ikan salmon, susu, dan yogurt
In reply to Tsali Tsatul Mukarromah

Re: Zat Gizi Mikro

by Kholisoh Nur Azizah -
Mineral Dalam Bahan Pangan

Mineral memiliki peranan yang sangat penting di dalam tubuh manusia karena berperan untuk membantu pembentukan tulang dan darah, mendukung sistem endokrin serta menjaga fungsi syaraf. Mineral adalah zat gizi yang diperlukan manusia untuk mendukung proses tumbuh dan berkembang oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil yang memiliki komposisi unsur murni serta garam sederhana yang sangat kompleks dengan beberapa jenis bentuk. Berdasarkan kegunaannya dalam aktifitas hidup, mineral dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan yang essensial dan golongan yang tidak essensial. Berdasarkan jumlahnya, mineral dibagi atas mineral makro (mineral utama) dan mineral mikro (trace mineral).

 Mineral Utama (Makromineral)
• Sodium
Dibutuhkan untuk keseimbangan cairan, sambungan atau sambungan atau transmisi saraf, dan kontraksi otot. Sumber mineral sodium terbesar ada dalam garam meja, kecap, serta makanan olahan, dan jumlah kecil terdapat pada susu, roti, sayuran, dan daging yang belum diolah.
• Chloride
Dibutuhkan untuk keseimbangan cairan, dan asam lambung yang tepat. Jumlah terbesar ada dalam garam meja, kecap, dan makanan olahan. Susu, daging, roti, dan sayuran mengandung Chloride dalam jumlah kecil.
• Kalium
Kalium diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan, sambungan transmisi saraf, dan kontraksi otot. Makanan yang mengandung kalium diantaranya adalah daging, susu, buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
• Kalsium
Kalsium sangat penting diperlukan untuk kesehatan tulang dan gigi, membantu otot-otot untuk santai dan kontraksi, penting untuk fungsi saraf, pembekuan darah, pengaturan tekanan darah, dan kesehatan sistem kekebalan tubuh. Susu dan produk susu, ikan kaleng dengan tulang (salmon atau sarden), tahu dan susu kedelai fortifikasi, sayuran hijau seperti brokoli, sawi, dan kacang-kacangan mengandung kalsium.
• Fosfor
Mineral ini penting untuk kesehatan tulang dan gigi, juga banyak ditemukan di setiap sel, dan bagian-bagian dari sistem tubuh yang mempertahankan keseimbangan asam basa. Makanan mengandung fosfor adalah daging, ikan, unggas, telur, susu, makanan olahan.
• Magnesium
Magnesium dibutuhkan tubuh untuk membuat protein, kontraksi otot, sambungan transmisi saraf, kesehatan sistem kekebalan tubuh. Kacang-kacangan dan biji-bijian, sayuran berdaun hijau, seafood, cokelat dan air minum mengandung magnesium.
• Sulfur
Mineral jenis ini ditemukan dalam molekul protein, dan terjadi dalam makanan sebagai bagian dari protein – yaitu dari daging, unggas, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.

 Trace Mineral (Mikromineral)
Tubuh membutuhkan jenis mineral ini dalam jumlah yang sangat kecil.
• Zat besi
Zat besi adalah bagian dari molekul (yang disebut hemoglobin, yang ditemukan dalam sel-sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dalam tubuh yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Makanan mengandung zat besi adalah jerohan, daging merah, ikan, unggas; kerang, kuning telur, kacang-kacangan; buah-buahan kering, sayuran berwarna hijau tua, serta roti dan sereal yang diperkaya zat besi.
• Seng
Seng atau zinc merupakan bagian dari banyak enzim, dan diperlukan untuk membuat protein dan materi genetik. Ia juga memiliki fungsi dalam persepsi rasa, penyembuhan luka, perkembangan janin yang normal, serta kesehatan sistem kekebalan tubuh. Daging, ikan, unggas, biji-bijian beragi, dan sayuran adalah makanan yang mengandung seng.
• Yodium
Ditemukan dalam hormon tiroid, yang berguna untuk membantu mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme tubuh. Makanan yang mengandung yodium seperti seafood, makanan yang tumbuh pada tanah yang banyak mengandung yodium, garam beryodium, roti, dan produk susu.
• Selenium
Selenium adalah zat Antioksidan, terdapat dalam daging, makanan laut, dan biji-bijian Tembaga Merupakan bagian dari banyak enzim, yang dibutuhkan untuk metabolisme zat besi. Kacang-kacangan, biji-bijian, dan air minum mengandung mineral ini.
• Mangan
Merupakan bagian dari banyak enzim. Terdapat dalam semua jenis makanan, terutama makanan dari bahan nabati.
• Fluoride
Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, danmembantu mencegah kerusakan gigi. Air (baik fluoride atau mengandung yang mengandung fluoride alami), ikan, dan sebagian besar jenis teh.
• Khrom
Bekerja bersama dengan insulin untuk mengatur tingkat gula darah (glukosa). Makanan yang tidak dimurnikan, terutama hati, ragi, biji-bijian, kacang-kacangan, keju mengandung khrom.
• Molibdenum
Merupakan bagian dari beberapa enzim. Kacang-kacangan; roti dan biji-bijian, sayuran hijau, susu dan hati mengandung jenis mineral ini. Jejak mineral lain yang dikenal dan juga sangat penting dalam jumlah kecil termasuk nikel, silikon, vanadium, dan kobalt.
In reply to Kholisoh Nur Azizah

Re: Zat Gizi Mikro

by Kholisoh Nur Azizah -
AKIBAT KEKURANGAN SUMBER MINERAL BAGI TUBUH :

• Fungsi Dan Akibat Bila Kekurangan Kalsium
Fungsi dari Kalsium dalam tubuh kita, Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, berperan dalam pengaturan detak jantung, otak dan otot, membantuk pembentukan darah dan penurunan tekanan darah, mencegah resiko kanker usus besar,mencegah kerapuhan tulang (osteoporosis). Gejala yang bisa muncul akibat kekurangan kalsium adalah kerapuhan tulang dan penipisan tulang (osteoporosis), kram otot, kram kaki dimalam hari dan tulangmenjadi patah. Konsumsi kalsium perlu ditingkatkan pada masa pertumbuhan, remaja, kehamilan dan menyusui.mnYang diperlukan dalam proses penyerapan Kalsium ialah vitamin C, vitamin D dan Magnesium. Yang harus dihindari selama mengkonsumsi Kalsium ialah kopi, alkohol, dan minuman bersoda (soft drink). Kekurangan Kalsium akan rentan terjadi bila tubuh kita dalam keadaan stress, karena stress dapat menyebabkan penurunan kadar kalsium dalam tubuh. Oleh karena itu, bila anda sedang stress usahakan untuk mengkonsumsi bahan makanan sumber Kalsium untuk menjaga kondisi tubuh anda.
• Fungsi Dan Akibat Bila Kekurangan Klorida
Fungsi dari mineral Klorida adalah Bersama natrium dan kalium ikut menjaga keseimbangan air didalam tubuh, merangsang proses buang air besar dan merupakan salah satu enzim untuk pencernaan. Kekurangan mineral klorida jarang sekali terjadi, kalaupun ada dapat menggangu keseimbangan asam basah dalam tubuh.
• Fungsi Dan Akibat Bila Kekurangan Phospor
Fungsi dari phosphor bagi tubuh adalah berperan penting untuk semua reaksi kimia dalam tubuh serta menyehatkan tulang dan struktur gigi , berperan dalam fungsi otak dan kesehatan ginjal. Gejala yang ditimbulkan bila kekurangan Phosphor adalah tubuh menjadi lesu, kehilangan nafsu makan, sering marah, dan nyeri tulang. Sebaliknya bila kita kelebihan dalam mengkonsumsi phosphor maka dapat mengacaukan metabolism kalsium sehingga menyebabkan kekurangan kalsium.
• Fungsi Dan Akibat Bila Kekurangan Magnesium
Fungsi mineral Magnesium bagi tubuh adalah menguatkan dan menyehatkan tulang dan gigi dan berperan dalam mencegah serangan jantung, saraf, otot dan membantu penyerapan mineral yang lain. Akibat yang ditimbulkan bila kekurangan magnesium adalah menyebabkan rasa Lelah, otot melemah, sindrom pra haid, kram kaki, detak jantung tak teratur dan insomnia. Namun sebaliknya, bila kelebihan Magnesium dapat menimbulkan gangguan sistem saraf.
• Fungsi Dan Akibat Bila Kekurangan Natrium
Fungsi utama dari Natrium bagi tubuh kita adalah bersama dengan Kalium menjaga keseimbangan jumlah air dalam tubuh dan kelancaran keluar masuknya zat-zat ke dalam sel serta membantu fungsi saraf dan otot. Kekurangan Natrium dapat menyebabkan kram otot, mual – mual dan diare. Sebaliknya bila kelebihan Natrium dapat menyebabkan hipertensi, meningkatkan resiko penyakit kanker, dan meningkatkan kekurangan Kalsium sehingga memancing pengeroposan tulang.
• Fungsi Dan Akibat Bila Kekurangan Natrium
Fungsi utama dari Kalium adalah untuk mengatur air dalam tubuh, mengatur fungsi saraf, otot, dan tekanan darah. Gejala kekurangan Kalium ditandai dengan tubuh lesu, otot melemah, ritme jantung tak teratur, kegagalan fungsi ginjal dan paru – paru. Sedangkan bila terlalu banyak mengkonsumsi Kalium dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan ketidaknormalan denyut jantung. Karakter dari penyerapan Kalium ini akan terganggu oleh Kafein dan Alkohol. Oleh karena itu bila anda mengkonsumsi sumber Kalium sebaiknya menghindari kafein dan alcohol.

AKIBAT KELEBIHAN SUMBER MINERAL BAGI TUBUH :

• Besi
Konsumsi lebih dari 25 mg per hari bisa menyebabkan sembelit, sakit kepala, letih, kekurangan zinc dan tembaga, kerusakan pankreas, hati, dan otot jantung, mual, risiko infeski meningkat, berat badan melorot, dan menyebabkan keracunan fatal pada anak-anak.
• Fosfor
Konsumsi 3.000 miligram atau lebih perhari akan membuat tubuh tidak optimal menyerap kalsium.
• Yodium
Konsumsi lebih dari 2mg yodium perhari bisa merusak fungsi kelenjar tiroid, membuat kulit kering, rambut kering, berat badan naik, muntah, muncul ruam di kulit, mulut sakit, sakit kepala, susah bernapas, menstruasi berlebihan, sembelit atau diare, kelenjar saliva bengkak, dan mulut terasa tidak enak.
• Kalsium
Dosis lebih dari 2.000 mg perhari bisa menimbulkan batu pada salurah kemih, sembelit, nyeri perut, masalah mental, gangguan penyerapan zinc, zat besi dan magnesium, merusak fungsi ginjal, letih, dan tumpukan kalsium di dalam jaringan tubuh.
• Magnesium
Asupan 350mg per hari atau lebih akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa fatal.
• Potasium
Overdosis jarang terjadi. Namun, jika kondisi ginjal sudah tidak bagus, bisa saja terjadi kelebihan potasium, yang menyebabkan otot lemah, kesemutan di kaki dan tangan.
• Sodium
Konsumsi lebih dari 2.300 mg perhari bisa berakibat kram otot, mata berkunang-kunang, merasa sangat haus, kembung, tekanan darah tinggi, osteoporosis, gangguan elektrolit tubuh yang bisa menyebabkan gangguan persarafan.
• Zinc
Asupan zinc lebih dari 75mg perhari dapat melemahkan fungsi kekebalan tubuh, mual, muntah, kadar kolesterol naik-turun, anemia, nyeri perut, perdarahan perut, respon imun terganggu, kelahiran prematur, bahkan bayi meninggal saat lahir.
In reply to Nurul Shofiatin Zuhro

Re: Zat Gizi Mikro

by Putri Agustina -
KELOMPOK 3 :
1. Karennina Cahya
2. Lina Dani L
3. Putri Agustina
4. Raditya Dio C R
5. Sarah Puspandari
6. Suntianah

1. VITAMIN B KOMPLEKS


1. B1 : Memproduksi Energi Anak Balita
Vitamin B1 (thiamin) sangat berperan penting untuk memproduksi energi dan membantu melindungi sistem saraf dari segala jenis kerusakan yang mungkin dapat terjadi pada anak balita. Bahaya jika anak kekurangan vitamin B1 dapat berpengaruh pada fungsi motorik anak-anak pra-sekolah. Makanan yang kaya vitamin B1 seperti jagung, biji bunga matahari, ikan, kacang polong, kacang hijau, roti gandum, daging merah dan ikan yang disajikan dengan cara dikukus, direbus atau dipanggang.
2. B2 : Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak
Vitamin B2 memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh anak balita misalnya saja untuk menjaga kesehatan kulit, mata, lapisan usus, dan sel-sel darah anak agar tetap sehat. Vitamin B2 yang dikenal sebagai riboflavin ini merupakan salah satu dari delapan vitamin B complex.
Jenis vitamin B ini memiliki peran cukup besar untuk pertumbuhan dan kesehatan anak secara keseluruhan. Cara terbaik agar anak mendapat asupan vitamin B2 dengan optimal yakni dengan memberinya makanan kaya akan riboflavin. Sementara riboflavin yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak ada pada telur, kedelai, produk susu, daging, brokoli, jamur, dan sayuran yang berwarna hijau.
3. B6 : Masa Pertumbuhan Anak Balita Secara Maksimal
Selanjutnya ada vitamin B6 yang mampu membentuk hemoglobin untuk membantu mengedarkan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh menjadi lebih optimal. Tentu saja vitamin B6 (pyridoxine) sangat dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhannya, karena vitamin inilah yang dapat membantu organ dalam tubuh untuk dapat bekerja secara maksimal.
Asupan harian vitamin B6 yang direkomendasikan sekitar 2 mg untuk anak-anak di atas usia 4 tahun dan 0,66 mg untuk anak usia di bawah 4 tahun. Asupan vitamin B6 untuk anakdapat berasal dari daging atau hati sapi, ikan tuna, pisang, dan bayam yang juga dapat mendukung sistem pencernaannya dengan baik.
4. B9 : Memproduksi Sel Darah Merah Pada Tubuh Anak
Vitamin B9 ini memiliki peran penting dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh anak. Vitamin ini lebih dikenal sebagai folat atau asam folat (bentuk sintetis) yang dapat membantu menenangkan dan memelihara sistem saraf maupun fungsi otak pada anak.
AKG harian vitamin B9 untuk anak-anak usia 1-3 tahun sebanyak 150 mikrogram dan 4-8 tahun sebanyak 200 mikrogram. Sumber vitamin B9 ini bisa ditemukan pada brokoli, kacang polong, asparagus, bayam, dan sereal.
5. B12 : Menjaga Sistem Saraf Anak
Manfaat dari vitamin B12 dapat membantu mengubah makanan menjadi energi dan menjaga sistem saraf tubuh anak agar tetap sehat. Bahkan vitamin ini mampu melawan asma yang menyerang anak usia dini. Dan nutrisi penting dari vitamin B12 ini bisa ditemukan dalam sumber makanan hewani seperti ikan salmon, daging, susu dan telur.
6. Kesehatan Rambut dan Kuku Anak
Vitamin B penting untuk pertumbuhan rambut dan kuku anak. Berbagai gangguan kulit dan kuku bisa dialami anak jika kekurangan salah satu vitamin B complex ini. Misalnya saja seperti kulit anak menjadi kering, mudah terkena ruam, mudah berjerawat, dan kuku mudah pecah.
7. B1, B2, B3, B6 : Sehatkan Pencernaan
Vitamin B complex ini dapat membantu produksi HCl (asam klorida), untuk membantu pemecahan lemak, protein, dan karbohidrat pada sistem pencernaan anak. Beberapa vitamin B kompleks yang berperan dalam pencernaan antara lain Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B3 dan Vitamin B6. Bila tubuh kekurangan salah satu vitamin ini, maka sistem pencernaan anak bisa terganggu. Hal ini disebabkan karena nutrisi penting tersebut tidak dapat diolah oleh tubuh dengan maksimal.

2. SUMBER MINERAL

Mineral adalah senyawa non-organik yang tubuh butuhkan agar bisa berkembang dan berfungsi dengan normal. Meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit, fungsi mineral sangat beragam dan mencakup berbagai sistem dan organ tubuh. Mineral merupakan zat gizi penting yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi normal organ tubuh. Makromineral yaitu berbagai mineral yang diperlukan dalam jumlah besar, sedangkan mikromineral yaitu jenis mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil.
Ada dua kelompok mineral yang terkandung dalam makanan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Seperti halnya vitamin, mineral merupakan zat gizi mikro atau mikronutrien. Ini berarti tubuh membutuhkannya dalam jumlah sedikit. Sebagian besar sumber mineral manusia berasal dari makanan yang beraneka ragam dan bergizi seimbang. Namun, ada pula orang-orang dengan kondisi tertentu yang perlu mendapatkan asupan mineral tambahan dari suplemen. Mineral-mineral dalam makanan terbagi menjadi dua jenis, yaitu mineral makro dan mineral mineral mikro (trace elements). Keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut.
1. Mineral makro
Mineral makro adalah mineral yang tubuh perlukan dalam jumlah besar. Rentang kebutuhan mineral makro berkisar dari beberapa belas hingga ribuan miligram. Contoh mineral dalam kelompok ini yaitu kalsium, fosfor, kalium, dan magnesium.
2. Mineral mikro
Mineral mikro atau trace elements adalah mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil, yakni kurang dari 100 miligram. Beberapa mineral yang tergolong sebagai trace elements yaitu zat besi, tembaga, zinc, mangan, dan yodium.
Fungsi Sumber Mineral :
Sebagai zat gizi mikro, mineral mempunyai peran penting dalam berbagai fungsi organ dan mekanisme organ tubuh.
Di bawah ini ragam jenis mineral, kegunaan masing-masing, serta makanan yang menjadi sumber mineral :
1. Kalsium
Fungsi utama kalsium yaitu menjaga kepadatan dan kesehatan tulang, serta berperan dalam pembekuan darah dan penyembuhan luka. Mineral ini juga mengaktifkan enzim pencernaan tertentu yang akan memecah makanan menjadi zat gizi. Kalsium dapat didapatkan mencukupi dengan mengonsumsi susu dan produk olahannya, makanan laut (seafood), daging ayam, dan daging sapi.
2. Fosfor
Mineral fosfor memiliki fungsi penting dalam pembentukan tulang dan gigi, penggunaan lemak dan karbohidrat di dalam tubuh, serta perbaikan sel dan jaringan. Makanan yang menjadi sumber mineral ini di antaranya daging sapi, ikan, ayam, dan biji-bijian dari golongan serealia (beras, jagung, quinoa, dan lain-lain). Selain itu, banyak pula biskuit atau crackers yang telah diperkaya dengan mineral ini.
3. Kalium
Mineral kalium berperan dalam fungsi saraf, kontraksi otot, dan detak jantung. Mineral ini juga membantu membuang zat sisa dari sel, mencegah hipertensi akibat kadar natrium yang tinggi, serta merupakan salah satu mineral elektrolit. Sumber kalium terbaik yakni sayuran berdaun hijau, wortel, kentang, dan buah-buahan sitrus seperti jeruk.
4. Magnesium
Magnesium membantu proses metabolisme lemak dan protein, mengaktifkan lebih dari 300 jenis enzim di dalam tubuh, serta menyeimbangkan elektrolit saat otot berkontraksi. Tubuh juga membutuhkan magnesium untuk mengubah makanan menjadi energi. Sumber mineral ini beragam, termasuk tahu, tempe, sayuran berdaun hijau, dan daging sapi.
5. Belerang (sulfur)
Tubuh membutuhkan belerang untuk membentuk protein, mengubah makanan menjadi energi, serta mencetak dan memperbaiki DNA. Seperti kalsium dan fosfor, belerang termasuk mineral yang jumlahnya paling banyak di dalam tubuh. Sulfur dapat dipenuhi dengan mengonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, daging, telur, serta sayuran cruciferous seperti brokoli, kembang kol, dan kubis.
6. Natrium
Natrium merupakan mineral elektrolit seperti halnya kalium. Mineral ini membantu kerja otot dan saraf, mengatur volume darah, serta memengaruhi tekanan darah. Meskipun bermanfaat, asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Sumber utama mineral ini berasal dari garam dapur, makanan kemasan dan hasil pemrosesan, ayam, serta telur.
7. Zat besi
Zat besi merupakan mineral penting dalam pembentukan protein khusus yang disebut hemoglobin dan mioglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen pada sel darah merah, sedangkan mioglobin mengikat oksigen pada sel otot. Sumber terbaik zat besi antara lain daging merah, kacang, buah kering, dan makanan yang telah diperkaya dengan mineral ini.
8. Tembaga
Tembaga memiliki fungsi penting untuk memelihara kesehatan tulang, pembuluh darah, persarafan, dan sistem imun. Tembaga diperlukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan pengeroposan tulang. Tembaga dapat diperoleh dari kerang, jeroan, kacang-kacangan, lada hitam, dan sayuran berdaun hijau.
9. Seng (zinc)
Tubuh memerlukan asupan zinc untuk mengolah karbohidrat, protein, dan lemak dari makanan. Selain itu, zinc juga berperan dalam pembentukan sel tubuh dan enzim serta proses penyembuhan luka. Makanan yang paling banyak mengandung zinc yakni susu, keju, daging merah, dan kerang.
10. Mangan
Mangan membantu pembentukan enzim, jaringan ikat, tulang, hormon seks, dan protein pembeku darah. Mineral ini juga membantu proses penyerapan kalsium, pengaturan gula darah, serta pengaktifan enzim-enzim. Mangan dapat diperoleh dari kacang-kacangan, gandum, kacang polong, dan roti.
11. Yodium
Yodium berperan dalam pembentukan hormon tiroid, pertumbuhan fisik dan psikis, serta pengaturan suhu tubuh. Anda juga perlu memenuhi kebutuhan mineral ini untuk menjaga kesehatan jaringan saraf dan otot. Selain garam, sumber yodium berasal dari ikan laut, kerang, serta beberapa jenis biji-bijian dalam jumlah kecil.
12. Kromium
Mineral kromium penting dalam penguraian lemak dan karbohidrat. Mineral ini merangsang pembentukan asam lemak dan kolesterol yang diperlukan tubuh. Selain itu, kromium juga membantu mengaktifkan hormon insulin untuk mengontrol gula darah. Untuk memenuhi kebutuhan ini, dapat diperoleh dengan mengonsumsi daging merah, kacang-kacangan, gandum, beras, sorgum, serta biji-bijian sejenisnya yang termasuk dalam kelompok serealia.
13. Selenium
Selenium membantu kerja sistem imun, sistem reproduksi, serta proses metabolisme lemak. Guna memenuhi kebutuhan selenium sebanyak 24 – 30 mikrogram per hari, yang didapat dengan mengonsumsi susu, bawang, atau daging ayam.
In reply to Nurul Shofiatin Zuhro

Re: Zat Gizi Mikro

by Vera Risqi -
KELOMPOK 2

1. Khusnul Khotimah
2. Oktavia Kasari
3. Putri Oktaviani
4. Reni Dwi S
5. Vera Risqi
6. Yu'thika 'Ilmi R


POINT 1
"Penjelasan terkait masing-masing Vitamin B Kompleks"

Vitamin B kompleks dibutuhkan oleh tubuh untuk melepaskan energi yang didapat dari karbohidrat, protein dan lemak. Contoh makanan sumber vitamin B kompleks :

1) Vitamin B1 (thiamine)

Vitamin B1 (tiamin) merupakan salah satu vitamin yang berperan penting dalam mengubah makanan menjadi energi. Fungsi tiamin juga meningkatkan kesehatan sistem saraf, sehingga baik untuk kesehatan otak.

Vitamin B1 atau thiamine ditemukan dalam sereal, roti, pasta, sayuran berdaun hijau (seperti bayam, selada, kubis), kedelai, biji-bijian, ikan, telur, susu, gandum, dan kacang-kacangan.

Bila tubuh tidak mendapatkan asupan tiamin yang cukup, ada berbagai masalah kesehatan yang bisa terjadi pada tubuh, seperti penyakit beri-beri. Itu sebabnya, defisiensi vitamin B yang satu ini bisa di kenali dengan tanda-tanda:
-tubuh terasa lemah,
-mudah tersinggung,
-daya ingat menurun,
-kehilangan nafsu makan,
-gangguan tidur,
-sakit perut, serta
-penurunan berat badan.

Gejala-gejala di atas memang cukup mengganggu kondisi tubuh. Bila merasakan salah satu atau lebih gejala yang disebutkan, segera periksakan diri ke dokter.

2) Vitamin B2 (riboflavin)

Vitamin B2 atau riboflavin berperan penting dalam menjaga kulit dan sistem saraf mata agar tetap sehat. Riboflavin juga membantu mencerna karbohidrat, protein, dan lemak pada makanan.

Beberapa sumber makanan terbaik dari vitamin B1 adalah ayam, ikan, telur, kacang polong, susu, yogurt, keju, sayuran berdaun hijau, dan sereal.

Gejala kekurangan vitamin B2
Mengingat perannya dalam memelihara kesehatan kulit dan mata, kekurangan vitamin B2 dapat memicu berbagai gejala seperti:
-mata merah,
-kulit bersisik,
-bibir pecah-pecah,
-infeksi mulut, hingga
-sensitif terhadap cahaya.

3) Vitamin B3 (niacin)

Peran utama vitamin B3 merupakan mengubah makanan menjadi energi. Artinya, vitamin yang disebut niacin ini sangat berguna dalam proses pencernaan dan nafsu makan.

Makanan sumber vitamin B3 adalah ayam, salmon, dan tuna. Sementara vegetarian bisa mendapatkan asupan vitamin B3 dari pasta gandum dan biji-bijian.

Gejala kekurangan vitamin B3
Defisiensi vitamin B yang satu ini tentu dapat memicu masalah pencernaan. Itu sebabnya, kekurangan vitamin B3 ditandai dengan kondisi:
-daya ingat menurun,
-sakit diare,
-mual atau muntah,
-stomatitis,
-sembelit,
-lesi pada kulit tangan, siku, hingga kaki setelah terpapar matahari,
-kelelahan, hingga
-depresi.

4) Vitamin B5 (asam pantotenat)

Sama seperti vitamin B lainnya, vitamin B5 membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi glukosa agar menghasilkan energi. Selain itu, vitamin yang disebut asam pantotenat ini penting dalam kesehatan kulit, rambut, mata, saraf, dan hati.

Asam pantotenat bisa ditemukan dalam yogurt dan buah alpukat. Namun jika tidak suka keduanya, vitamin B5 juga bisa didapatkan dalam ketela rambat, jamur, dan brokoli.

Gejala kekurangan vitamin B5
Faktanya, kekurangan vitamin B5 merupakan kondisi yang cukup langka. Meski begitu, ada berbagai gejala yang dapat muncul akibat kekurangan vitamin B yang satu ini, seperti:
-kelelahan,
-insomnia,
-depresi,
-muntah,
-mudah tersinggung,
-sakit perut,
-kaki terasa terbakar, dan
infeksi saluran pernapasan bagian atas.

5) Vitamin B6 (pyridoxine)

Vitamin B6 atau piridoksin memiliki fungsi yang menyerupai vitamin C, yaitu membantu tubuh melawan infeksi dan penyerapan zat besi. Bahkan, ibu hamil dan menyusui disarankan mengonsumsi vitamin B yang satu ini untuk meningkatkan fungsi otak janin.

Makanan seperti kentang, buncis, daging merah, unggas, telur, dan sereal adalah sumber vitamin B6 yang baik.

Tanda-tanda kekurangan vitamin B6
Mengingat piridoksin membantu penyerapan zat besi, tidak heran bila kekurangan vitamin B6 dapat memicu gejala berupa:
-anemia,
-ruam kulit,
-bibir pecah-pecah,
-depresi,
-kebingungan (linglung),
-mual,
-mudah terserang infeksi, serta
-rentan terhadap kanker usus besar.

6) Vitamin B7 (biotin)

Dikenal dengan nama biotin, vitamin B7 menawarkan segudang khasiat bagi tubuh. Beberapa di antaranya adalah mengubah makanan menjadi energi, meningkatkan pertumbuhan, memelihara kesehatan tulang dan rambut.

Hati dan telur adalah sumber makanan yang baik dari biotin. Bukan cuma itu, salmon dan buah alpukat juga merupakan makanan yang mengandung banyak biotin atau vitamin B7.

Ciri-ciri kekurangan biotin
Sebenarnya, kasus kekurangan biotin cukup jarang terjadi. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan Anda bisa mengalami defisiensi vitamin B ini yang ditandai dengan:
-rambut rontok,
-ruam merah bersisik pada -wajah dan daerah kelamin,
-depresi,
-lesu,
-halusinasi,
-mati rasa, serta
-ataksia.

7) Vitamin B9 (asam folat)

Vitamin B9 atau lebih sering disebut dengan asam folat memiliki peran penting dalam produksi sel darah merah dan mengurangi risiko cacat lahir.

Sayuran berdaun hijau merupakan sumber utama dari vitamin B kompleks jenis asam folat. Selain itu, hati, jus jeruk, dan buah-buahan segar juga memberi asupan asam folat bagi tubuh.

Gejala kekurangan vitamin B9
Tanpa asam folat yang cukup, tubuh dapat terserang berbagai masalah kesehatan. Beberapa gejala kekurangan vitamin B9 yang perlu di waspadai yakni:
-diare,
-anemia,
-kelelahan,
-lesu,
-sesak napas,
-sakit kepala,
-detak jantung terasa jelas (palpitasi),
-telinga berdenging, dan
-kulit tampak pucat.
Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko cacat lahir. Oleh sebab itu, sebaiknya penuhi kebutuhan vitamin B kompleks yang satu ini agar fungsi tubuh berjalan dengan baik.

8) Vitamin B12 (cobalamin)

Vitamin B12 atau cobalamin mempunyai peran berupa mengatur sistem saraf. Cobalamin juga penting untuk pertumbuhan dan pembentukan sel darah merah.

Makanan yang berasal dari hewan adalah sumber alami vitamin B12. Sebut saja ikan, daging emrah, unggas, keju, susu, dan telur. Namun beberapa produk kedelai dan sereal terkadang juga memiliki kandungan vitamin B12 buatan.

Gejala kekurangan vitamin B12
Meski mudah dijumpai pada makanan, kekurangan vitamin B yang satu ini masih dapat terjadi. BIasanya, defisiensi cobalamin cenderung dijumpai pada orang yang menjalani diet vegan ketat.
Ada pun ciri-ciri dari kekurangan vitamin B12 antara lain:
-anemia,
-mudah lupa pada lansia,
-demensia,
-paranoia,
-depresi,
-kesemutan pada kaki dan tangan,
-kelelahan,
-mudah marah, serta
-merasa lesu setiap saat.


POINT 2
"Carilah karakteristik, fungsi, defisiensi dan kekurangan/ kelebihan dan sumber Mineral"

Mineral terbagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mikro
1. Mineral Utama (Makromineral)
- Sodium (Dibutuhkan untuk keseimbangan cairan, sambungan atau sambungan atau transmisi saraf, dan kontraksi otot. Sumber mineral sodium terbesar ada dalam garam meja, kecap, serta makanan olahan, dan jumlah kecil terdapat pada susu, roti, sayuran, dan daging yang belum diolah.)
- Chloride (Dibutuhkan untuk keseimbangan cairan, dan asam lambung yang tepat. Jumlah terbesar ada dalam garam meja, kecap, dan makanan olahan. Susu, daging, roti, dan sayuran mengandung Chloride dalam jumlah kecil.)
- Kalium (Kalium diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan, sambungan transmisi saraf, dan kontraksi otot. Makanan yang mengandung kalium diantaranya adalah daging, susu, buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.)
- Kalsium (Kalsium sangat penting diperlukan untuk kesehatan tulang dan gigi, membantu otot-otot untuk santai dan kontraksi, penting untuk fungsi saraf, pembekuan darah, pengaturan tekanan darah, dan kesehatan sistem kekebalan tubuh. Susu dan produk susu, ikan kaleng dengan tulang (salmon atau sarden), tahu dan susu kedelai fortifikasi, sayuran hijau seperti brokoli, sawi, dan kacang-kacangan mengandung kalsium.)
- Fosfor (Mineral ini penting untuk kesehatan tulang dan gigi, juga banyak ditemukan di setiap sel, dan bagian-bagian dari sistem tubuh yang mempertahankan keseimbangan asam basa. Makanan mengandung fosfor adalah daging, ikan, unggas, telur, susu, makanan olahan.)
- Magnesium (Magnesium dibutuhkan tubuh untuk membuat protein, kontraksi otot, sambungan transmisi saraf, kesehatan sistem kekebalan tubuh. Kacang-kacangan dan biji-bijian, sayuran berdaun hijau, seafood, cokelat dan air minum mengandung magnesium.)
- Sulfur (Mineral jenis ini ditemukan dalam molekul protein, dan terjadi dalam makanan sebagai bagian dari protein – yaitu dari daging, unggas, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.)

2. Trace Mineral (Mikromineral)
Tubuh membutuhkan jenis mineral ini dalam jumlah yang sangat kecil.
- Zat besi (Zat besi adalah bagian dari molekul (yang disebut hemoglobin, yang ditemukan dalam sel-sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dalam tubuh yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Makanan mengandung zat besi adalah jerohan, daging merah, ikan, unggas; kerang, kuning telur, kacang-kacangan; buah-buahan kering, sayuran berwarna hijau tua, serta roti dan sereal yang diperkaya zat besi.)
- Seng (Seng atau zinc merupakan bagian dari banyak enzim, dan diperlukan untuk membuat protein dan materi genetik. Ia juga memiliki fungsi dalam persepsi rasa, penyembuhan luka, perkembangan janin yang normal, serta kesehatan sistem kekebalan tubuh. Daging, ikan, unggas, biji-bijian beragi, dan sayuran adalah makanan yang mengandung seng.)
- Yodium (Ditemukan dalam hormon tiroid, yang berguna untuk membantu mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme tubuh. Makanan yang mengandung yodium seperti seafood, makanan yang tumbuh pada tanah yang banyak mengandung yodium, garam beryodium, roti, dan produk susu.)
- Selenium (Selenium adalah zat Antioksidan, terdapat dalam daging, makanan laut, dan biji-bijian Tembaga Merupakan bagian dari banyak enzim, yang dibutuhkan untuk metabolisme zat besi. Kacang-kacangan, biji-bijian, dan air minum mengandung mineral ini.)
- Mangan (Merupakan bagian dari banyak enzim. Terdapat dalam semua jenis makanan, terutama makanan dari bahan nabati.)
- Fluoride (Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, danmembantu mencegah kerusakan gigi. Air (baik fluoride atau mengandung yang mengandung fluoride alami), ikan, dan sebagian besar jenis teh.)
- Khrom (Bekerja bersama dengan insulin untuk mengatur tingkat gula darah (glukosa). Makanan yang tidak dimurnikan, terutama hati, ragi, biji-bijian, kacang-kacangan, keju mengandung khrom.)
- Molibdenum (Merupakan bagian dari beberapa enzim. Kacang-kacangan; roti dan biji-bijian, sayuran hijau, susu dan hati mengandung jenis mineral ini. Jejak mineral lain yang dikenal dan juga sangat penting dalam jumlah kecil termasuk nikel, silikon, vanadium, dan kobalt.)

Defisiensi mineral dapat mengarah pada berbagai penyakit, misalnya kekurangan vitamin D bisa menyebabkan osteoporosis sedangkan kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Selama konsumsi mineral bersumber makanan sehari-hari, umumnya overdosis dan efek samping tidak akan muncul.
Penyakit akibat kekurangan dan kelebihan mineral
Penyakit akibat kelebihan dan kekurangan mineral. diantaranya:
1. Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
- menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
- dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.
2. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Chlor sebagai berikut:
- Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan.
- Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah.
3. Kelebihan dan Kekurangan Kalsium sebagai berikut:
- Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. .
- Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
4. Dampak Kelebihan dan Kekurangan fosfor sebagai berikut:
- Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
- Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
5. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Magnesium sebagai berikut:
- Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium.
- Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
6. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Sukfur sebagai berikut:
- Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
- Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih yang akan menghambat pertumbuhan.
In reply to Nurul Shofiatin Zuhro

Re: Zat Gizi Mikro

by Lidia Natalia -
Nama Anggota Kelompok 1 :
Lidia Natalia
Nandhi Azhari
Niken Suci
Primaeshella Indah
Rosalia Dina
Widya Dwi
Vitamin B kompleks.
Vitamin B1 (thiamine)
Selain menjaga sistem saraf Anda tetap sehat, vitamin ini diperlukan dalam mengubah makanan yang Anda konsumsi menjadi energi. Untuk mendapatkan manfaat itu, Anda bisa mengonsumsi makanan kaya vitamin B1 seperti telur, susu, roti dari biji-bijian utuh, daging sapi, buah-buahan segar dan kering, serta sayuran seperti kacang polong. Tiap harinya tubuh Anda membutuhkan asupan vitamin B1 sebanyak 0,8 mg untuk wanita, dan 1 mg untuk pria. Jumlah ini mudah didapatkan dari makanan sehari-hari sehingga biasanya tidak perlu untuk mengonsumsi suplemen.
Vitamin B2 (riboflavin)
Ingin menjaga agar kulit dan mata tetap sehat? Cukupi kebutuhan harian vitamin B2 Anda. Dosis konsumsi vitamin B2 harian yang disarankan adalah 1,1 mg untuk wanita, dan 1,3 mg untuk pria. Manfaat vitamin B2 lainnya adalah menjaga sistem saraf agar tetap sehat serta membantu mencerna karbohidrat, protein, dan lemak dalam makanan.
Anda bisa mendapatkan vitamin B2 dari ikan, telur, susu, sayur mayur atau nasi. Namun, jauhkan makanan tersebut dari paparan sinar matahari karena bisa merusak vitamin B2 yang terkandung di dalamnya.
Vitamin B3 (niacin)
Vitamin B3 bisa menjaga sistem saraf agar tetap bekerja dengan baik, menjaga kesehatan kulit dan mengubah makanan menjadi energi. Sumber terbaik vitamin B3 bisa ditemukan pada susu,kacang-kacangan, telur, ikan, dan daging sapi. Kebutuhan harian vitamin B3 adalah 13 mg untuk wanita, dan 17 mg untuk pria.
Vitamin B5 (pantothenic acid)
Vitamin B5 membantu pertumbuhan tubuh serta penting dalam produksi hormon. Selain itu, makanan yang Anda makan bisa diubah menjadi energi karena adanya vitamin B5. Vitamin B5 bisa ditemui pada makanan, seperti kentang, daging sapi, tomat, telur, brokoli, daging ayam, dan nasi merah.
Vitamin B6 (pyridoxine)
Vitamin ini membantu membentuk hemoglobin yang mengedarkan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh. Selain itu, vitamin B6 juga berperan dalam mengubah protein dan karbohidrat dari makanan agar menjadi energi. Saluran pencernaan, otot, dan beberapa bagian dari sistem imunitas pun terjaga dengan adanya vitamin ini di tubuh Anda.
Vitamin B6 bisa didapat dari kacang, susu, kentang, rebung, ikan, daging ayam, dan pisang. Dosis konsumsi harian vitamin B6 adalah 1,2 mg untuk wanita, dan 1,4 mg untuk pria.
Vitamin B7 (biotin)
Biotin memiliki peran penting dalam memecah lemak dan karbohidrat menjadi asam lemak dan glukosa untuk dijadikan tenaga bagi tubuh. Selain itu, vitamin ini juga bermanfaat dalam pertumbuhan rambut dan kuku. Anda bisa mendapatkan vitamin B7 dengan mengonsumsi pisang, salmon, wortel, sereal, hati dan kembang kol.
Vitamin B9 (folic acid)
Bersama vitamin B12, vitamin B9 penting dalam memproduksi sel darah merah yang sehat. Selain itu, vitamin B9 juga bisa membantu sel-sel tubuh dalam pembuatan serta menjaga DNA. Lebih jauh, mengonsumsi vitamin B9 saat hamil bisa menurunkan risiko bayi di dalam kandungan mengalami kecacatan sistem saraf pusat, seperti spina bifida.
Dosis vitamin B9 yang dibutuhkan adalah 0,2 mg per hari. Untuk ibu hamil atau berencana hamil, Anda disarankan mengonsumsi suplemen vitamin B9 sebanyak 0,4 mg per hari. Namun jika ada anggota keluarga yang pernah terkena spina bifida, Anda disarankan untuk mengonsumsi 5 mg tiap harinya. Konsumsi suplemen ini sejak Anda berhenti menggunakan kontrasepsi hingga usia kandungan setidaknya 3 bulan.
Sumber vitamin B9 yang bisa ditemukan pada makanan adalah brokoli, kacang, kacang polong, asparagus, bayam, hati ayam, dan sereal.
Vitamin B12 (cobalamin)
Vitamin B12 penting dalam produksi sel darah merah, memproses vitamin B9, mengubah makanan menjadi energi serta menjaga sistem saraf tubuh agar tetap sehat. Anda bisa mendapatkan vitamin B12 dari salmon, daging, susu, keju, dan telur. Dosis yang disarankan untuk orang dewasa adalah 1,5 mcg per hari.
Manfaat mineral bagi tubuh :
a. Kalsium : pembentuk tulang dan menjaga kesehatannya
b. Klorida : elektrolit, membantu produksi asam lambung dan mengaktifkan sel yang memproduksi imun
c. Magnesium : zat pembentuk zel darah merah, kofaktor enzim, fungsi otot dan saraf
d. Kalium : pembentuk aktivitas otot jantung, regulasi osmosis, fungsi otot dan saraf, metabolism energy
e. Zat besi : memperkuat sistem imunitas dalam tubuh, mengantarkan oksigen keseluruh bagian tubuh
f. Tembaga : bersifat antioksidan
g. Iodium : reproduksi, metabolism, pertumbuhan
h. Selenium : mengatasi racun
i. Zinc : menjaga fungsi membrane, sistem imun
j. Flurida : menjaga kesehatan gigi

Kekurangan dan Kelebihan Mineral :
a. Kerusakan gigi
b. Gondok
c. Tubuh kerdil
d. Gangguan mental
e. Gangguan tulang
f. Anemia
g. Diare
h. Muntah
i. Turunnya tekanan darah
j. Jantung coroner
k. Pusing
l. Lemah
m. osteoporosis
n. Gangguan kulit
o. Kerusakan Jantung
p. Sistem kekebalan tubuh

Sumber Mineral
Udang, kerang, telur, garam, jagung, apel, biji-bijian, zaitun, keju, ikan, pisang, sayuran