KELOMPOK 2
1. Khusnul Khotimah
2. Oktavia Kasari
3. Putri Oktaviani
4. Reni Dwi S
5. Vera Risqi
6. Yu'thika 'Ilmi R
POINT 1
"Penjelasan terkait masing-masing Vitamin B Kompleks"
Vitamin B kompleks dibutuhkan oleh tubuh untuk melepaskan energi yang didapat dari karbohidrat, protein dan lemak. Contoh makanan sumber vitamin B kompleks :
1) Vitamin B1 (thiamine)
Vitamin B1 (tiamin) merupakan salah satu vitamin yang berperan penting dalam mengubah makanan menjadi energi. Fungsi tiamin juga meningkatkan kesehatan sistem saraf, sehingga baik untuk kesehatan otak.
Vitamin B1 atau thiamine ditemukan dalam sereal, roti, pasta, sayuran berdaun hijau (seperti bayam, selada, kubis), kedelai, biji-bijian, ikan, telur, susu, gandum, dan kacang-kacangan.
Bila tubuh tidak mendapatkan asupan tiamin yang cukup, ada berbagai masalah kesehatan yang bisa terjadi pada tubuh, seperti penyakit beri-beri. Itu sebabnya, defisiensi vitamin B yang satu ini bisa di kenali dengan tanda-tanda:
-tubuh terasa lemah,
-mudah tersinggung,
-daya ingat menurun,
-kehilangan nafsu makan,
-gangguan tidur,
-sakit perut, serta
-penurunan berat badan.
Gejala-gejala di atas memang cukup mengganggu kondisi tubuh. Bila merasakan salah satu atau lebih gejala yang disebutkan, segera periksakan diri ke dokter.
2) Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B2 atau riboflavin berperan penting dalam menjaga kulit dan sistem saraf mata agar tetap sehat. Riboflavin juga membantu mencerna karbohidrat, protein, dan lemak pada makanan.
Beberapa sumber makanan terbaik dari vitamin B1 adalah ayam, ikan, telur, kacang polong, susu, yogurt, keju, sayuran berdaun hijau, dan sereal.
Gejala kekurangan vitamin B2
Mengingat perannya dalam memelihara kesehatan kulit dan mata, kekurangan vitamin B2 dapat memicu berbagai gejala seperti:
-mata merah,
-kulit bersisik,
-bibir pecah-pecah,
-infeksi mulut, hingga
-sensitif terhadap cahaya.
3) Vitamin B3 (niacin)
Peran utama vitamin B3 merupakan mengubah makanan menjadi energi. Artinya, vitamin yang disebut niacin ini sangat berguna dalam proses pencernaan dan nafsu makan.
Makanan sumber vitamin B3 adalah ayam, salmon, dan tuna. Sementara vegetarian bisa mendapatkan asupan vitamin B3 dari pasta gandum dan biji-bijian.
Gejala kekurangan vitamin B3
Defisiensi vitamin B yang satu ini tentu dapat memicu masalah pencernaan. Itu sebabnya, kekurangan vitamin B3 ditandai dengan kondisi:
-daya ingat menurun,
-sakit diare,
-mual atau muntah,
-stomatitis,
-sembelit,
-lesi pada kulit tangan, siku, hingga kaki setelah terpapar matahari,
-kelelahan, hingga
-depresi.
4) Vitamin B5 (asam pantotenat)
Sama seperti vitamin B lainnya, vitamin B5 membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi glukosa agar menghasilkan energi. Selain itu, vitamin yang disebut asam pantotenat ini penting dalam kesehatan kulit, rambut, mata, saraf, dan hati.
Asam pantotenat bisa ditemukan dalam yogurt dan buah alpukat. Namun jika tidak suka keduanya, vitamin B5 juga bisa didapatkan dalam ketela rambat, jamur, dan brokoli.
Gejala kekurangan vitamin B5
Faktanya, kekurangan vitamin B5 merupakan kondisi yang cukup langka. Meski begitu, ada berbagai gejala yang dapat muncul akibat kekurangan vitamin B yang satu ini, seperti:
-kelelahan,
-insomnia,
-depresi,
-muntah,
-mudah tersinggung,
-sakit perut,
-kaki terasa terbakar, dan
infeksi saluran pernapasan bagian atas.
5) Vitamin B6 (pyridoxine)
Vitamin B6 atau piridoksin memiliki fungsi yang menyerupai vitamin C, yaitu membantu tubuh melawan infeksi dan penyerapan zat besi. Bahkan, ibu hamil dan menyusui disarankan mengonsumsi vitamin B yang satu ini untuk meningkatkan fungsi otak janin.
Makanan seperti kentang, buncis, daging merah, unggas, telur, dan sereal adalah sumber vitamin B6 yang baik.
Tanda-tanda kekurangan vitamin B6
Mengingat piridoksin membantu penyerapan zat besi, tidak heran bila kekurangan vitamin B6 dapat memicu gejala berupa:
-anemia,
-ruam kulit,
-bibir pecah-pecah,
-depresi,
-kebingungan (linglung),
-mual,
-mudah terserang infeksi, serta
-rentan terhadap kanker usus besar.
6) Vitamin B7 (biotin)
Dikenal dengan nama biotin, vitamin B7 menawarkan segudang khasiat bagi tubuh. Beberapa di antaranya adalah mengubah makanan menjadi energi, meningkatkan pertumbuhan, memelihara kesehatan tulang dan rambut.
Hati dan telur adalah sumber makanan yang baik dari biotin. Bukan cuma itu, salmon dan buah alpukat juga merupakan makanan yang mengandung banyak biotin atau vitamin B7.
Ciri-ciri kekurangan biotin
Sebenarnya, kasus kekurangan biotin cukup jarang terjadi. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan Anda bisa mengalami defisiensi vitamin B ini yang ditandai dengan:
-rambut rontok,
-ruam merah bersisik pada -wajah dan daerah kelamin,
-depresi,
-lesu,
-halusinasi,
-mati rasa, serta
-ataksia.
7) Vitamin B9 (asam folat)
Vitamin B9 atau lebih sering disebut dengan asam folat memiliki peran penting dalam produksi sel darah merah dan mengurangi risiko cacat lahir.
Sayuran berdaun hijau merupakan sumber utama dari vitamin B kompleks jenis asam folat. Selain itu, hati, jus jeruk, dan buah-buahan segar juga memberi asupan asam folat bagi tubuh.
Gejala kekurangan vitamin B9
Tanpa asam folat yang cukup, tubuh dapat terserang berbagai masalah kesehatan. Beberapa gejala kekurangan vitamin B9 yang perlu di waspadai yakni:
-diare,
-anemia,
-kelelahan,
-lesu,
-sesak napas,
-sakit kepala,
-detak jantung terasa jelas (palpitasi),
-telinga berdenging, dan
-kulit tampak pucat.
Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko cacat lahir. Oleh sebab itu, sebaiknya penuhi kebutuhan vitamin B kompleks yang satu ini agar fungsi tubuh berjalan dengan baik.
8) Vitamin B12 (cobalamin)
Vitamin B12 atau cobalamin mempunyai peran berupa mengatur sistem saraf. Cobalamin juga penting untuk pertumbuhan dan pembentukan sel darah merah.
Makanan yang berasal dari hewan adalah sumber alami vitamin B12. Sebut saja ikan, daging emrah, unggas, keju, susu, dan telur. Namun beberapa produk kedelai dan sereal terkadang juga memiliki kandungan vitamin B12 buatan.
Gejala kekurangan vitamin B12
Meski mudah dijumpai pada makanan, kekurangan vitamin B yang satu ini masih dapat terjadi. BIasanya, defisiensi cobalamin cenderung dijumpai pada orang yang menjalani diet vegan ketat.
Ada pun ciri-ciri dari kekurangan vitamin B12 antara lain:
-anemia,
-mudah lupa pada lansia,
-demensia,
-paranoia,
-depresi,
-kesemutan pada kaki dan tangan,
-kelelahan,
-mudah marah, serta
-merasa lesu setiap saat.
POINT 2
"Carilah karakteristik, fungsi, defisiensi dan kekurangan/ kelebihan dan sumber Mineral"
Mineral terbagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mikro
1. Mineral Utama (Makromineral)
- Sodium (Dibutuhkan untuk keseimbangan cairan, sambungan atau sambungan atau transmisi saraf, dan kontraksi otot. Sumber mineral sodium terbesar ada dalam garam meja, kecap, serta makanan olahan, dan jumlah kecil terdapat pada susu, roti, sayuran, dan daging yang belum diolah.)
- Chloride (Dibutuhkan untuk keseimbangan cairan, dan asam lambung yang tepat. Jumlah terbesar ada dalam garam meja, kecap, dan makanan olahan. Susu, daging, roti, dan sayuran mengandung Chloride dalam jumlah kecil.)
- Kalium (Kalium diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan, sambungan transmisi saraf, dan kontraksi otot. Makanan yang mengandung kalium diantaranya adalah daging, susu, buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.)
- Kalsium (Kalsium sangat penting diperlukan untuk kesehatan tulang dan gigi, membantu otot-otot untuk santai dan kontraksi, penting untuk fungsi saraf, pembekuan darah, pengaturan tekanan darah, dan kesehatan sistem kekebalan tubuh. Susu dan produk susu, ikan kaleng dengan tulang (salmon atau sarden), tahu dan susu kedelai fortifikasi, sayuran hijau seperti brokoli, sawi, dan kacang-kacangan mengandung kalsium.)
- Fosfor (Mineral ini penting untuk kesehatan tulang dan gigi, juga banyak ditemukan di setiap sel, dan bagian-bagian dari sistem tubuh yang mempertahankan keseimbangan asam basa. Makanan mengandung fosfor adalah daging, ikan, unggas, telur, susu, makanan olahan.)
- Magnesium (Magnesium dibutuhkan tubuh untuk membuat protein, kontraksi otot, sambungan transmisi saraf, kesehatan sistem kekebalan tubuh. Kacang-kacangan dan biji-bijian, sayuran berdaun hijau, seafood, cokelat dan air minum mengandung magnesium.)
- Sulfur (Mineral jenis ini ditemukan dalam molekul protein, dan terjadi dalam makanan sebagai bagian dari protein – yaitu dari daging, unggas, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.)
2. Trace Mineral (Mikromineral)
Tubuh membutuhkan jenis mineral ini dalam jumlah yang sangat kecil.
- Zat besi (Zat besi adalah bagian dari molekul (yang disebut hemoglobin, yang ditemukan dalam sel-sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dalam tubuh yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Makanan mengandung zat besi adalah jerohan, daging merah, ikan, unggas; kerang, kuning telur, kacang-kacangan; buah-buahan kering, sayuran berwarna hijau tua, serta roti dan sereal yang diperkaya zat besi.)
- Seng (Seng atau zinc merupakan bagian dari banyak enzim, dan diperlukan untuk membuat protein dan
materi genetik. Ia juga memiliki fungsi dalam persepsi rasa, penyembuhan luka, perkembangan janin yang normal, serta kesehatan sistem kekebalan tubuh. Daging, ikan, unggas, biji-bijian beragi, dan sayuran adalah makanan yang mengandung seng.)
- Yodium (Ditemukan dalam hormon tiroid, yang berguna untuk membantu mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme tubuh. Makanan yang mengandung yodium seperti seafood, makanan yang tumbuh pada tanah yang banyak mengandung yodium, garam beryodium, roti, dan produk susu.)
- Selenium (Selenium adalah zat Antioksidan, terdapat dalam daging, makanan laut, dan biji-bijian Tembaga Merupakan bagian dari banyak enzim, yang dibutuhkan untuk metabolisme zat besi. Kacang-kacangan, biji-bijian, dan air minum mengandung mineral ini.)
- Mangan (Merupakan bagian dari banyak enzim. Terdapat dalam semua jenis makanan, terutama makanan dari bahan nabati.)
- Fluoride (Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, danmembantu mencegah kerusakan gigi. Air (baik fluoride atau mengandung yang mengandung fluoride alami), ikan, dan sebagian besar jenis teh.)
- Khrom (Bekerja bersama dengan insulin untuk mengatur tingkat gula darah (glukosa). Makanan yang tidak dimurnikan, terutama hati, ragi, biji-bijian, kacang-kacangan, keju mengandung khrom.)
- Molibdenum (Merupakan bagian dari beberapa enzim. Kacang-kacangan; roti dan biji-bijian, sayuran hijau, susu dan hati mengandung jenis mineral ini. Jejak mineral lain yang dikenal dan juga sangat penting dalam jumlah kecil termasuk nikel, silikon, vanadium, dan kobalt.)
Defisiensi mineral dapat mengarah pada berbagai penyakit, misalnya kekurangan vitamin D bisa menyebabkan osteoporosis sedangkan kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Selama konsumsi mineral bersumber makanan sehari-hari, umumnya overdosis dan efek samping tidak akan muncul.
Penyakit akibat kekurangan dan kelebihan mineral
Penyakit akibat kelebihan dan kekurangan mineral. diantaranya:
1. Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
- menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
- dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.
2. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Chlor sebagai berikut:
- Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan.
- Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah.
3. Kelebihan dan Kekurangan Kalsium sebagai berikut:
- Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. .
- Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
4. Dampak Kelebihan dan Kekurangan fosfor sebagai berikut:
- Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
- Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
5. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Magnesium sebagai berikut:
- Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium.
- Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
6. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Sukfur sebagai berikut:
- Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
- Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih yang akan menghambat pertumbuhan.