Dalam menerjemahkan brosur wisata tata bahasa yang digunakan haruslah menjual dan persuasif yang bisa membuat turis tertarik untuk mendatangi tempat wisata tersebut. Berdasarkan 2 artikel yang telah saya baca ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menerjemahkan brosur wisata yang berkaitan dengan sintaksis yaitu:
1. Terjemahan kata
Penerjemahan kata dalam iklan wiasata berfokus pada penerjemahan kata ganti, kata sifat dan kata kerja. Kata ganti dalam iklan pariwisata biasanya menggunakan kata ganti "kami" dan "anda" untuk mewakili produsen dan konsumen. Menurut perspektif psikologi memakai kata ganti personal akan terasa lebih akrab.
2. Terjemahan kalimat.
Penerjemahan kalimat berpusat pada 4 tipe kalimat yaitu kalimat simpel, kalimat imperatif, kalimat interogatif dan kalimat elips. Tujuan dari iklan pariwisata adalah untuk menginformasikan suatu produk ke kostumer, jadi bahasa yang digunakan haruslah simpel dan jelas agar mudah ditangkap oleh orang-orang.
3. Majas/kata khiasan
Brosur atau iklan wisata merupakan bentuk dari literatur juga merupakan ekspresi seni. Jadi ada jenis-jenis kata khiasan juga menjadi kunci dalam menampilkan keindahan seni yang terkandung dalam iklan maupun brosur wisata.
2. Kesulitan yang dihadapi penerjemah ketika menerjemahkan brosur wisata adalah culture yang berbeda antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Dalam high context seperti di indonesia dan low context seperti di inggris misalnya, terdapat perbedaan budaya yang jelas misalnya seperti kata kerja yang digunakan dalam mempromosikan wisata di bahasa indonesia menggunakan kata ajakan sedangkan di bahasa inggris biasanya menggunakan kata perintah (imperative).