Diskusi Fermentasi Tempe Kelas B

Diskusi 1

Re: Diskusi 1

by Muhammad lsmail Aqimuddin -
Number of replies: 0
Picture of mikrind3thp2020b

1. Mikroba yang berperan dalam fermentasi tempe adalah jamur Rhizopus oryzae.

2. Proses pembuatan tempe diawali dengan pencucian biji kedelai dengan air bersih. pencucian dilakukan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada biji kedelai. Setelah dicuci, biji kedelai direndam selama 12-18 jam dengan air dingin. Hal ini dilakukan untuk membuat kulit air biji kedelai mudah terkelupas. Proses selanjutnya adlah pemisahan biji kedelai dengan kulit ari. Kemudian kukus atau rebus biji kedelai tersebut hingga empuk. Setelah empuk, biji kedelai dituangkan sambil diangin-anginkan dengan kipas. Kemudian aduk-aduk biji kedelai hingga terasa hangat. Proses berikutnya adalah mencampurkan ragi tempe dengan kedelai. Komposisinya kira-kira 1,5 gram ragi tempe untuk 2 kilo gram kedelai. Setelah itu siapkan pembungkus seperti daun pisang, daun jati, atau plastik. Masukkan kedelai tadi ke pembungkusnya. Proses fermentasi berlangsung pada suhu kamar dimana kedelai yang sudah dibungkus tersebut didiamkan selama 1-2 hari. Hingga seluruh permukaan kedelai tertutupi jamur. Proses fermentasi membuat tempe menjadi mudah dicerna dan memberikan rasa serta aroma yang khas.

3. Kondisi optimal fermentasi tempe adalah pada suhu 28-35 C dan kelembaban dibawah 65-70%. Selain itu, dalam proses fermentasi tempe dilakuakn dengan kondisi aerob.

4. Perubahan yang terjadi  setelah fermentasi antara lain adalah perubahan fisik dan kimia. Perubahan fisik berupa tekstur menjadi lunak. Hal ini karena adanya perubahan selulosa menjadi komponen yang lebih sederhana dan peningkatan jumlah hifa yang membungkus kedelai. Perubahan kimia meliputi adanya enzim proteolitik. Enzim ini digunakan untuk mengubah protein menjadi asam amino. Dengan adanya perubahan ini ph menjadi naik dan tempe mudah dicerna karena banyak bahan yang larut. Selain itu terjadi perubahan dari karbohidrat menjadi gula yang lebih sederhana.