1. Banyaknya dana yang diperlukan untuk membeli alat dan keperluan edukasi saat magang yang harus ditanggung sendiri karena pihak lembaga tidak menyediakan.
2. Harus mengeluarkan biaya transportasi setiap kali magang, Karena tidak bisa naik motor sendiri, dan tidak ada yang mengantar ketempat magang jadi berangkat dan pulang harus naik grab/gojek,.
3. Anak-anak sering datang telat/kesiangan jadi sering molor mulainya.
4. Jumlah anak yang hadir tiap pertemuan tidak menentu, jadi barang yang sudah disiapkan untuk kegiatan magang tersebut kadang sisa kadang kurang.
5. Ada beberapa anak yang mudah emosian, tiba-tiba nangis, bad mood yang membuat kegiatan magang terganggu.
6. Susah membagi waktu, pihak lembaga buka hanya senin-jumat dari jam 08.30-15.00, sedangkan saya tidak ada kuliah hanya di hari selasa, jadi mau tidak mau magangnya hanya bisa di hari selasa. Terkadang dihari tersebut tubrukan dengan kegiatan organisasi dan kegiatan gereja.
2. Harus mengeluarkan biaya transportasi setiap kali magang, Karena tidak bisa naik motor sendiri, dan tidak ada yang mengantar ketempat magang jadi berangkat dan pulang harus naik grab/gojek,.
3. Anak-anak sering datang telat/kesiangan jadi sering molor mulainya.
4. Jumlah anak yang hadir tiap pertemuan tidak menentu, jadi barang yang sudah disiapkan untuk kegiatan magang tersebut kadang sisa kadang kurang.
5. Ada beberapa anak yang mudah emosian, tiba-tiba nangis, bad mood yang membuat kegiatan magang terganggu.
6. Susah membagi waktu, pihak lembaga buka hanya senin-jumat dari jam 08.30-15.00, sedangkan saya tidak ada kuliah hanya di hari selasa, jadi mau tidak mau magangnya hanya bisa di hari selasa. Terkadang dihari tersebut tubrukan dengan kegiatan organisasi dan kegiatan gereja.