Pengertian Big Data dan Artificial Intelligence

Pengertian Big Data dan Artificial Intelligence

Merujuk pada LIPI [1], Big Data adalah himpunan data yang sangat besar yang memiliki karakteristik tertentu yang tidak dapat diolah menggunakan komputer tunggal konvensional. Data tersebut sangat besar dan terus bertambah. 

Big Data memiliki 4 karakteristik yang dikenal dengan 4 V yaitu Volume (besar data), Velocity (kecepatan), Variety (jenis data) dan Veracity (kualitas data) [2]. 

Dalam referensi yang lain terdapat 3V tambahan mengenai Big Data mencakup Value, Variability dan Visualisation [3].

Data yang masuk dalam Big Data tidak hanya data terstruktur namun juga data tidak terstruktur. Perbedaannya sebagai berikut:


  • Data terstruktur merupakan data yang tersusun dalam satu tempat dengan skema yang jelas sehingga mudah untuk dianalisa maupun diintegrasikan dengan data terstruktur lainnya, termasuk data yang berada dalam database ataupun spreadsheet.


  • Data tidak terstruktur adalah data yang tersedia dalam berbagai bentuk yang tidak mudah diklasifikasi. Contoh data tidak terstruktur seperti foto, gambar grafis, streaming instrument data, webpages, pdf, PowerPointpresentations, konten blog dan lain sebagainya.
Adapun Artificial Intelligence adalah teknologi buatan manusia yang menggabungkan kemampuan matematikan dengan proses statistika secara algoritmik.

Beberapa kalangan menyebut Artificial Intelligence seperti memindahkan otak manusia ke sebuah mesin sehingga bisa berpikir seperti manusia.

Artificial Intelligence menjadikan sebuah mesin dengan kecerdasan buatan untuk membuat keputusan secara otomatis yang biasanya dikerjakan oleh manusia.

Keputusan yang dibuat oleh mesin dengan teknologi Artificial Intelligence di dalamnya adalah berdasarkan data atau informasi sebelumnya yang di rekam menjadi sebuah pengetahuan yang tersimpan di database mesin tersebut.

Big data dalam bisnis e-commerce tidak hanya untuk personalisasi pengguna tetapi juga untuk bisnis yang lebih optimal

Dalam beberapa tahun belakangan ini big data banyak disebut-sebut sebagai teknologi yang bisa melengkapi bisnis. Big data memungkinkan bisnis mengelola banyak data dari banyak sumber untuk kemudian bisa dimanfaatkan untuk keperluan analisis laporan dan prediktif. Big data menyimpan potensi yang besar untuk mengubah dan melengkapi bisnis, salah satu yang termasuk adalah bisnis e-commerce.

Big data dan analisisnya termasuk salah satu teknologi kunci dalam hal personalisasi. Dengan data-data yang dikumpulkan bisnis kemudian bisa merumuskan bentuk kesukaan atau minat pengguna mereka yang lazim disebut dengan personalisasi. Big data tidak hanya mengolah data-data terstruktur tetapi data-data yang tidak terstruktur.

Data-data formal seperti nama, alamat email, alamat rumah, nomor telepon termasuk data-data terstruktur sedangkan data-data seperti minat terhadap sebuah barang yang ditunjukkan dengan keyword atau data publik lainnya yang tertinggal di Internet. Konsep ini bisa dilihat dari seringnya pengguna yang sebelumnya mencari-cari barang atau keyword tertentu kemudian akan “dihantui” barang atau keyword tersebut di media sosial, seperti Twitter, Facebook atau Instagram.

Data tidak terstruktur ini merupakan aliran data baru yang sebelumnya belum dimanfaatkan oleh bisnis. Big data dengan teknologinya memungkinkan data-data semacam itu disimpan dan diolah untuk menghasilkan wawasan-wawasan baru mengenai bisnis atau penggunanya.

Selain personalisasi, big data juga bisa dimanfaatkan untuk mengefektifkan transaksi yang ada. Misalnya dengan menghubungkannya dengan teknologi IoT yang terdapat pada armada-armada logistik, dengan demikian pengguna bisa memantau secara real time kondisi barang mereka. Hal tersebut memang tidak mudah namun big data memiliki kemampuan untuk menampung data real time tersebut.

Kemampuan memproses data secara real time big data juga memungkinkan bisnis untuk dengan mudah memantau atau memonitor data mereka secara langsung. Jika dilengkapi dengan analisis dan juga business Intelligence maka big data bisa menyuguhkan laporan langsung mengenai data-data yang ada.

Penerapan big data tidak murah. Perlu investasi cukup besar untuk membangun sebuah infrastruktur untuk menempatkan teknologi big data yang bisa berkolaborasi dan terintegrasi dengan sistem-sistem yang lain.

Sumber : https://www.climate4life.info/2018/12/konsep-dasar-big-data-dan-artificial-intelligence-dalam-pengelolaan-data-iklim.html

https://dailysocial.id/post/big-data-untuk-e-commerce-keperluan-bisnis-dan-rekomendasi-untuk-pengguna