Perwujudan

Tahap Perwujudan, yaitu mewujudkan rancangan terpilih atau final menjadi model prototype sampai ditemukan kesempurnaan karya sesuai dengan desain atau ide. Model ini bisa dalam bentuk miniatur atau ke dalam karya yang sebenarnya, jika hasil tersebut dianggap telah sempurna maka diteruskan dengan pembuatan karya yang sesungguhnya. Terdapat beberapa perbedaan antara penciptaan seni murni, desain   dengan kriya, sebab penciptaan seni sebagai ekspresi sejak awal belum diketahui hasil akhir yang hendak dicapai secara pasti (masih terjadi eksplorasi, inovasi, dan improvisasi dalam proses perwujudan), sedangkan desain dan  kriya, sejak awal telah diketahui hasil yang hendak dicapai berdasarkan sketsa, desain atau gambar teknik yang lengkap. Tahapannya   dapat diuraikan menjadi enam langkah sebagai berikut :

a) Langkah pengamatan lapangan, dan penggalian sumber referensi dan informasi, untuk menemukan tema atau berbagai persoalan yang memerlukan pemecahan.
b) Penggalian landasan teori, sumber dan referensi serta data visual. Usaha ini untuk memperoleh data material, alat, teknik, bentuk, dan unsur estetis, aspek filosofi, dan fungsi sosial kultural serta estimasi keunggulan pemecahan masalah yang ditawarkan.
c) Perancangan untuk menuangkan ide atau gagasan dari deskripsi verbal serta hasil analisis ke dalam bentuk visual dalam batas rancangan dua dimensional. Hal ini yang menjadi pertimbangan dalam tahapan ini meliputi aspek material, teknik, proses, metode, keselarasan, keseimbangan, bentuk, unsur estetis, gaya, filosofi, dan pesan makna. 
d) Realisasi rancangan atau desain terpilih menjadi model prototype. Model prototype dibangun berdasarkan gambar teknik yang telah disiapkan. 
e) Perwujudan realisasi rancangan prototypekedalam karya nyata sampai finishing.
f) Melakukan evaluasi terhadap hasil dari perwujudan. Hal ini bisa dilakukan dalam bentuk pameran atau responedari masyarakat, dengan maksud untuk mengkritisi pencapaian kualitas karya, menyangkut seni fisik dan non fisik, untuk karya kriya sebagai ungkapan pribadi atau murni kekuatannya terletak pada kesuksesan mengemas segi spirit, ruh, dan jiwa keseniannya, termasuk penuangan wujud fisik, makna, dan pesan sosial kultural yang dikandungnya.