Pengelolaan Kelas Digital merupakan mata kuliah penciri FKIP UNS yang memfasilitasi mahasiswa untuk memiliki kompetensi mengajar (program pendidikan masing-masing), membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai, pengalaman, dan literasi digital baik secara mandiri dan kerja kelompok dengan kerangka TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge).

Mata Kuliah Academic Listening ini merupakan rangkaian ke 4  dari 5 mata kuliah Listening Skills. Sebelum mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa harus mengikuti dan lulus mata kuliah Sound Identification and Discrimination, Intensive Listening I, dan Intensive Listening II. Pada mata kuliah ini, mahasiswa fokus belajar tentang materi listening dalam TOEFL dan IELTS.


Mahasiswa diajarkan prinsip-prinsip sikap guru profesional yang mampu mendidik,  mengajar,  membimbing,  mengarahkan,  melatih,  menilai,  mengevaluasi  peserta  didik  dan juga diajakan menganalisis kegiatan bimbingan dan konseling, serta keterampilan kerjasama dengan guru bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik mencapai perkembangan yang optimal.


Matakuliah TEFL  II ini adalah  bagian ke 2 dari serial  matakuliah TEFL (I  dan II) yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan  pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang bermakna dan mendidik. Bermakna diartikan sebagai proses pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang berorientasi pada kemampuan berkomunikasi. Mendidik diartikan sebagai proses pembelajaran bahasa Inggris yang tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, tetapi juga menstransfer nilai, norma, dan etika positif yang sangat diperlukan dalam proses berkomunikasi tersebut. Secara keseluruhan mata kulia TEFL II ini akan membahas tentang  karakteristik guru bahasa Inggris yang baik; karakteristik pembelajar bahasa Inggris yang baik; berbagai metode pembelajaran Inggris yang kontekstual; strategi pengelolaan proses belajar dan mengajar bahasa Inggris; hakikat pembelajaran empat keterampilan berbahasa Inggris; perencanaan proses belajar dan mengajar bahasa Inggris; proses pembelajaran keterampilan membaca; proses pembelajaran keterampilan menulis; proses pembelajaran keterampilan menyimak; proses pembelajaran keterampilan berbicara; proses pembelajaran tata-bahasa (grammar); proses pembelajaran kosa-kata (vocabulary); proses pembelajaran pelafalan (pronunciation); dan proses pembelajaran bahasa Inggris berbantuan teknologi. Perkuliahan didesain mengikuti metode studi kasus, yaitu mahasiswa berusaha memecahkan berbagai kasus faktual pembelajaran bahasa Inggris melalui diskusi kelompok, sedangkan dosen lebih berperan sebagai fasilitator yang bertugas mengobservasi, memberi pertanyaan, dan mengarahkan diskusi. Tagihan untuk mengukur capaian belajar mahasiswa adalah tes, proyek, dan partisipasi aktif mahasiswa dalam berbagai aktivitas perkuliahan.


Matakuliah TEFL  II ini adalah  bagian ke 2 dari serial  matakuliah TEFL (I  dan II) yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan  pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang bermakna dan mendidik. Bermakna diartikan sebagai proses pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang berorientasi pada kemampuan berkomunikasi. Mendidik diartikan sebagai proses pembelajaran bahasa Inggris yang tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, tetapi juga menstransfer nilai, norma, dan etika positif yang sangat diperlukan dalam proses berkomunikasi tersebut. Secara keseluruhan mata kulia TEFL II ini akan membahas tentang  karakteristik guru bahasa Inggris yang baik; karakteristik pembelajar bahasa Inggris yang baik; berbagai metode pembelajaran Inggris yang kontekstual; strategi pengelolaan proses belajar dan mengajar bahasa Inggris; hakikat pembelajaran empat keterampilan berbahasa Inggris; perencanaan proses belajar dan mengajar bahasa Inggris; proses pembelajaran keterampilan membaca; proses pembelajaran keterampilan menulis; proses pembelajaran keterampilan menyimak; proses pembelajaran keterampilan berbicara; proses pembelajaran tata-bahasa (grammar); proses pembelajaran kosa-kata (vocabulary); proses pembelajaran pelafalan (pronunciation); dan proses pembelajaran bahasa Inggris berbantuan teknologi. Perkuliahan didesain mengikuti metode studi kasus, yaitu mahasiswa berusaha memecahkan berbagai kasus faktual pembelajaran bahasa Inggris melalui diskusi kelompok, sedangkan dosen lebih berperan sebagai fasilitator yang bertugas mengobservasi, memberi pertanyaan, dan mengarahkan diskusi. Tagihan untuk mengukur capaian belajar mahasiswa adalah tes, proyek, dan partisipasi aktif mahasiswa dalam berbagai aktivitas perkuliahan.


This course will be roughly divided into two sections. The first section introduces features of critical reading such as examination of trustworthiness, bias, oppression or silenced voice. The second section requires students to showcase their CR practice through a project. 

To start, here is a brief introduction of CR.   

In critical reading, readers are to take part to determine trustworthiness, accuracy, completeness, timeliness and to pay attention to the reflected values and representation; to what is presented as well as to what is omitted and maintained; to detect and resist social unjust, domination, or power abuse (e.g. Haas and Warden, 2003 and Bruce, 2000  in Kucer, 2009, p. 259;  Cooper and White, 2014; Luke and Freebody, 1990; Luke, O’Brien, and Comber, 1994, Burns and Hood 1998, Giroux, 1991, Paugh, 2014). 

Using a reversed point of view, critical reading will empower readers, making them, in Wallace’s (2003) term, more ‘powerful language users’ who are able to able to preserve democracy; who are able to think and rethink things divergently or think through prism and deal with a world made up of different, multiple voices and perspectives, and sometimes fractured public cultures. (e.g. Sochor, 1958; Cooper and White, 2006; Usher and Edwards, 2003, Paugh, 2014; Giroux, 1991).


PENGUASAAN 

Mata Kuliah Academic Listening ini merupakan rangkaian ke 4  dari 5 mata kuliah Listening Skills. Sebelum mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa harus mengikuti dan lulus mata kuliah Sound Identification and Discrimination, Intensive Listening I, dan Intensive Listening II. Pada mata kuliah ini, mahasiswa fokus belajar tentang materi listening dalam TOEFL dan IELTS.

1. Phillips, Deborah.  2001.  Longman Complete Course for the TOEFL TEST. Longman: New York

2. Lougheed, Lin Dr.  Barron’s The Leader in the Test Preparation IELTS 2nd Edition. Binarupa Aksara: Tangerang Selatan


Mata Kuliah Academic Listening ini merupakan rangkaian ke 4  dari 5 mata kuliah Listening Skills. Sebelum mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa harus mengikuti dan lulus mata kuliah Sound Identification and Discrimination, Intensive Listening I, dan Intensive Listening II. Pada mata kuliah ini, mahasiswa fokus belajar tentang materi listening dalam TOEFL dan IELTS.

1. Phillips, Deborah.  2001.  Longman Complete Course for the TOEFL TEST. Longman: New York

2. Lougheed, Lin Dr.  Barron’s The Leader in the Test Preparation IELTS 2nd Edition. Binarupa Aksara: Tangerang Selatan


Mata Kuliah Academic Listening ini merupakan rangkaian ke 4  dari 5 mata kuliah Listening Skills. Sebelum mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa harus mengikuti dan lulus mata kuliah Sound Identification and Discrimination, Intensive Listening I, dan Intensive Listening II. Pada mata kuliah ini, mahasiswa fokus belajar tentang materi listening dalam TOEFL dan IELTS.

1. Phillips, Deborah.  2001.  Longman Complete Course for the TOEFL TEST. Longman: New York

2. Lougheed, Lin Dr.  Barron’s The Leader in the Test Preparation IELTS 2nd Edition. Binarupa Aksara: Tangerang Selatan


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hubungan antara bahasa dan penutur/penggunanya, yaitu hubungan antara bahasa sebagai system kaidah (rules) dengan bahasa yang secara empirik digunakan oleh masyarakat penuturnya, yang secara faktual beragam menurut daerah asal, profesi, status, golongan, usia, jenis kelamin, bidang bahasan, tujuan komunikatif dan konteks situasi sesaat.


Mata kuliah Critical Reading  ini adalah mata kuliah skill berjenjang yang merupakan kelanjutan dari Intensive Reading 1, Intensive Reading 2, dan Academic Reading. Dalam mata kuliah ini mahasiswa diajarkan untuk memahami konsep “membaca kritis” (critical reading) dengan menggunakan keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills) agar mampu memahami gagasan eksplisit maupun implicit suatu teks. Selain itu, mahasiswa akan juga diajarkan bagaimana cara  mengidentifikasi karakteristik teks dari sisi unsur bahasa dan isi. Selanjutnya, mahasiswa akan dibimbing dan diajar mengenai cara menentukan tujuan/tema/sasaran teks, latar belakang/kompetensi penulis teks, bias, trustworthiness of source, multiple perspective serta kemanfaatan teks.

Pendidikan Inklusi merupakan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa menguasai konsep teoritis kajian filosofis, teoretis pedagogi, prinsip, konsep pengetahuan dan implementasi pendidikan inklusif, mampu mengidentifikasi peserta didik berkebutuhan khusus, menguasai prinsip dan teknik dasar adaptasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Konteks perkuliahan Pendidikan Inklusi dikaitkan dengan pembelajaran Bahasa Inggris sehingga memberikan mahasiswa gambaran pengajaran bahasa Inggris pada kelas inklusi.

Pendidikan Inklusi merupakan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa menguasai konsep teoritis kajian filosofis, teoretis pedagogi, prinsip, konsep pengetahuan dan implementasi pendidikan inklusif, mampu mengidentifikasi peserta didik berkebutuhan khusus, menguasai prinsip dan teknik dasar adaptasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Konteks perkuliahan Pendidikan Inklusi dikaitkan dengan pembelajaran Bahasa Inggris sehingga memberikan mahasiswa gambaran pengajaran bahasa Inggris pada kelas inklusi.

Mata Kuliah Academic Listening ini merupakan rangkaian ke 4 dari 5 mata kuliah Listening Skills. Sebelum mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa harus mengikuti dan lulus mata kuliah Sound Identification and Discrimination, Intensive Listening I, dan Intensive Listening II. Pada mata kuliah ini, mahasiswa fokus belajar tentang materi listening dalam TOEFL dan IELTS.

IELTS Listening.pngIELTS Listening.png

Matakuliah TEFL  II ini adalah  bagian ke 2 dari serial  matakuliah TEFL (I  dan II) yang bertujuan memberi pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran bahasa Inggris yang bermakna dan mendidik. Bermakna diartikan sebagai pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang berorientasi pada kemampuan berkomunikasi. Mendidik diartikan sebagai pembelajaran yang tidak hanya mentransfer pengetahuan dan keterampilan tetapi juga nilai dan norma positif

Matakuliah TEFL  II ini adalah  bagian ke 2 dari serial  matakuliah TEFL (I  dan II) yang bertujuan memberi pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran bahasa Inggris yang bermakna dan mendidik. Bermakna diartikan sebagai pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang berorientasi pada kemampuan berkomunikasi. Mendidik diartikan sebagai pembelajaran yang tidak hanya mentransfer pengetahuan dan keterampilan tetapi juga nilai dan norma positif

Mata Kuliah Reduced Clauses (KB0511427) ini dirancang untuk memberikan bekal kepada para mahasiswa tentang pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menerapkan/mengevaluasi penggunaan struktur atau tatabahasa Inggris (terutama Reduced Clauses: Participial phrases, Gerund phrases, Absolute constructions, Dangling Constructions, Infinitive phrases, Abstract noun phrases, dan Appositive phrases) sesuai dengan kaidah yang benar dan tepat. Kompetensi ini melengkapi apa yang sudah mereka pelajari di semester sebelumnya , yakni: yang berupa kompetensi mengidentifikasi, menganalisis, dan menerapkan parts of speech  sesuai dengan kegunaannya (di semester 1 dan 2) dan kompetensi mengidentifikasi, menganalisis, dan menerapkan macam-macam Complex sentences sesuai dengan kegunaannya (di semester 3). Reduced Clauses merupakan reduksi klausa dari kalimat kompleks yang secara produktif sering digunakan untuk menyusun kalimat yang lebih efektif dan efisien. Dengan menguasai Reduced Clauses tersebut, diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menyusun variasi kalimat bahasa Inggris secara benar dalam rangka menunjang perkuliahan keempat keterampilan berbahasa (Listening, Speaking, Writing, dan Reading). Mata kuliah ini memberikan bekal teori tentang struktur bahasa Inggris (sekitar 35 %) dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada mahasiswa untuk berlatih (sekitar 65 %).

Mata kuliah ini akan membangun dan meningkatkan kemampuan mahasiswa menulis, mendiskusikan, mengevaluasi dan menganalisis argumen dalam teks dengan membaca dan mencatat (reading and note-making), melakukan paraphrasing (paraphrasing), menganalisis dan melakukan penyatuan ide dari berbagai sumber (combining sources), mengevaluasi kode etik penulisan akademik (Research Ethics), menjelaskan dan melakukan penulisan akademik dengan berbagai gaya (diutamakan APA 6 Style), mengenal dan menggunakan kerja bantuan teknologi dalam penulisan akademik (Grammarly.com dan Turnitin),  menyusun penulisan akademik secara sederhana (Bab 1 dan Bab 2), mengenal argumentative essay di bab 4 dan 5 dari skripsi.


Mata kuliah ini akan membangun dan meningkatkan kemampuan mahasiswa menulis, mendiskusikan, mengevaluasi dan menganalisis argumen dalam teks dengan membaca dan mencatat (reading and note-making), melakukan paraphrasing (paraphrasing), menganalisis dan melakukan penyatuan ide dari berbagai sumber (combining sources), mengevaluasi kode etik penulisan akademik (Research Ethics), menjelaskan dan melakukan penulisan akademik dengan berbagai gaya (diutamakan APA 6 Style), mengenal dan menggunakan kerja bantuan teknologi dalam penulisan akademik (Grammarly.com dan Turnitin),  menyusun penulisan akademik secara sederhana (Bab 1 dan Bab 2), mengenal argumentative essay di bab 4 dan 5 dari skripsi.


Perkuliahan ini (KB0511427) memberikan bekal kepada para mahasiswa tentang pengetahuan dan keterampilan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menerapkan/mengevaluasi penggunaan struktur atau tatabahasa Inggris (terutama Reduced Clauses: Participial phrases, Gerund phrases, Absolute constructions, Dangling Constructions, Infinitive phrases, Abstract noun phrases, dan Appositive phrases.) secara benar dan tepat. Kompetensi ini melengkapi apa yang sudah mereka pelajari di semester sebelumnya , yakni: yang berupa kompetensi mengidentifikasi, menganalisis, dan menerapkan parts of speech  sesuai dengan kegunaannya (di semester 1 dan 2) dan kompetensi mengidentifikasi, menganalisis, dan menerapkan macam-macam Complex sentences sesuai dengan kegunaannya (di semester 3). Reduced Clauses merupakan reduksi klausa dari kalimat kompleks yang secara produktif sering digunakan untuk menyusun kalimat yang lebih efektif dan efisien. Dengan menguasai Reduced Clauses tersebut, diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menyusun variasi kalimat bahasa Inggris secara benar dalam rangka menunjang perkuliahan keempat keterampilan berbahasa (Listening, Speaking, Writing, dan Reading). Mata kuliah ini memberikan bekal teori tentang struktur bahasa Inggris (sekitar 35 %) dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada mahasiswa untuk berlatih (sekitar 65 %).